Thursday, July 28, 2005

bola

Kemarin, saya bermain bola dengan anak-anak Indonesia. Meskipun, terpisahkan jurang emosional, kita bermain sportif. Di sinilah, saya menemukan dunia yang tidak disodori tentang persoalan benar dan tidaknya sesuatu. Kita hanya ingin keriangan, itu saja. Permainan inilah yang menerabas aturan dan norma yang memenjara keseharian.
Lalu, jika kita merasa nyaman, masihkah kita digelayuti gundah?
Masalahnya, kenapa kita acapkali berkelompok dengan 'entitas primordial', yaitu keindonesiaan?

No comments:

Syawalan Kesepuluh

Senarai keinginan ditunjukkan di X agar warga yang membaca bisa menanggapi. Maklum, buku ini tergolong baru di rak buku Periplus mal Galaxi....