Friday, October 31, 2025

Menuju Mazhab Tanjung

 

Warga memulai dengan kegiatan Dekolonisasi Pengetahuan. Ia bukan lahir dari anti ini dan itu, tetapi kesadaran epistemologis bahwa sumber pengetahuan itu terdiri dari wahyu dan penalaran.

Pertanyaan besar yang diajukan oleh Kiai Imdad adalah apa basis pengetahuan pesantren di sela-sela menunggu upacara HSN di Ayaman, Karanganyar. Kala menyebut Ibn Khaldun sebagai salah satu teladan sarjana yang terbuka terhadap diskursus ilmu sosial, apakah nanti di Nurul Jadid akan digelar pengajian kitab al-Muqaddimah?

Kami pun tak ingin latah dengan mazhab yang berdasarkan tempat, seperti Frankfurt, dll, sebab kami sejak kecil sudah akrab dengan mazhab Kufah dan Basrah. Namun, kami tidak ingin menjadi kepanjangan dari kuasa Timur Tengah, apalagi Eropa.

Sebentar lagi Kiai Fayyadl akan meluncurkan anggitan turatsnya, yang akan menambah khazanah keilmuan pesantren. Kalaupun tidak berbuah mazhab, apa pun nama yang akan ditempelkannya, setidaknya ide-ide itu ditulis dalam naskah agar dibaca oleh khalayak

Thursday, October 30, 2025

Persahabatan

Dalam Syarh al-Hikam, al-Shuhbah penting dan sekaligus genting. Bila ia baik, maka dekatlah, dan sebaliknya menjauhlah. Kiai Imdad Robbani lebih jauh mengaitkannya dengan pengaruh lingkungan lebih luas dalam membentuk karakter seseorang.

Di pojok selatan teras musala, saya bersiduduk sambil membiarkan tubuh ini terpapar sinar matahari pagi. Dalam momen seperti ini, kontemplasi akan lebih dalam karena interaksi dengan pembacaan lora jauh lebih kuat.

Bila hidup bermula dari kata, maka dunia dan seisinya seluas bahasa yang kita gunakan dan pahami. Kitab kuning membantu kita mengurai sisi rohani, yang selama ini tertutup kabut jasmani dan bendawi. Saya menemukan sifat-sifat baik itu pada kawan, yang tidak harus bertemu setiap hari. Pada momen tertentu, saya merasakan ketulusan mereka
 

Wednesday, October 29, 2025

Kuasa Ide

Apa makna moden? Idea? Universiti? Pada saya, masa itu boleh difahami sebagai "duration" dan "time". Kalau kita gembira, serasa "duration", sehingga tak kira berapa jam dihabiskan, tetapi kala kita bekerja, kuasa menentukan pukul berapa kita kena masuk kelas, mengajar, dan tidur.

Kemampuan berfikir hakikatnya dimiliki oleh siapa sahaja, tanpa kira bangsa. Tetapi, kini episteme masih berada dalam kuasa barat, sehingga apa sahaja kita kena rujuk pada apa kata mereka tentang kebenaran. Ikhtiar penyahjajahan (dekolonisasi) hangat diperbincangkan oleh ramai sarjana di pengajian tinggi.

Apa yang dilakukan oleh Pak Ferry Hidayat untuk menggunakan teori-teori tempatan adalah usaha murni untuk menjaga akal budi agar kita berpijak pada bumi yang nyata, bukan sekadar memetik pandangan orang luar tanpa fikiran yang jernih dan kritikal. 
 

Olah Raga

Seusai sekolah, Zumi dan teman-temannya bermain bola di Futsal Arena. Di sini, banyak anak menggocek si kulit bundar. Ketika beranjak pulang, temannya memberitahu bahwa ada satu putaran lagi. Saya pun mengangguk kepala kala penyuka Neymar hendak "merumput" lagi.
Dulu, kami bermain di lapangan voli sebelah rumah Pak Abu. Dengan bermodal bola plastik, saya dan teman-teman menghabiskan sore di sini. Sekali waktu, kami mengikuti pertandingan lokal di desa sebelah. Badwi adalah teman yang jago menggiring bola dan menceploskan gol ke gawang lawan.
Di sela menunggu, saya sempat ngobrol dengan penjaga pos Bank Mandiri, yang ada depan lapangan. Ia bercerita banyak tentang siapa pemilik gedung futsal dan toko butik yang kosong di sebelahnya. Dengan lapangan parkir yang luas, kawasan ini cocok untuk tempat latihan warga. Hidup itu tidak hanya singgah untuk mampir, tetapi juga mampir untuk bermain.

 

Tuesday, October 28, 2025

Tirakat Jalanan

Semalam sampai di rumah keluarga Ust Affan di Pakamban. Di sini, saya menemukan bacaan Mas Kiai Faizi di rak kitab. Sepertinya ini isyarat bahwa pertemuan alumni Latee telah bermula sebelum gong pembukaan ditabuh.
Dari judul, kita bisa membayangkan isinya. Tirakat dilakukan di mana saja, bahagia diraih kapan saja. Ternyata, kuncinya di perhatian dan pemerhatian serta kemampuan hadir dalam kedisinian, kekinian, dan kesebeginian.
Saya belajar naik bus pada penulis Sareyang ini. Dalam setiap detik, kita berusaha untuk hadir di tempat kita berada. Tak mudah, tetapi kita harus melakukannya.

 

Monday, October 27, 2025

Guru

Pak Mashduqi adalah Ustaz Sejarah Islam di MTs Annuqayah Guluk-Guluk. Beliau mengenalkan kami Hiraqla atau Hiraclius, raja Romawi.
Saya yakin kepekaan historis bermula dari pelajaran yang kami dapatkan di madrasah. Setelah puluhan tahun, kami baru berjumpa di acara Silaturahmi Nasional Latee, 25 Oktober 2025.
Jadi, kini kami tahu bahwa kehendak kuasa itu adalah salah satu pemicu perselisihan. Kritik filsafat mesti hadir agar perang dilihat lebih dalam dan tidak berulang. Toh, ujung-ujungnya dari pertikaian adalah meja perundingan.
Puncak dari kegiatan ini adalah doa (istighatsah). Dalam pengharapan, kami bermunajat agar selamat. Kata terakhir yang berasal dari Arab ini juga berarti damai.

 

Rindu Pondok

Kembali pulang itu mengais potongan-potongan kenangan. Kami belajar di bawah asuhan Kiai Ahmad Basyir AS melalui ucapan dan tindakan. Di sini, kami juga merasakan ketulusan para senior menjaga kebajikan para santri.


Di tengah malam, kami dibangunkan untuk salat. Seraya menunggu subuh, santri belajar dengan berlampukan pelita, karena listrik dimatikan sejak pukul 11 malam. Hapalan nazham Alfiyyah Ibn Malik adalah sebagian kaidah pembelajaran. Bagaimanapun, kepahaman adalah tujuan dari pendidikan dan akhirnya tindakan adalah puncak dari pengetahuan.
Meletakkan sajadah di baris pertama adalah tiket untuk mengaji Al-Qur'an di musala kiai. Sebelumnya, kami berebut untuk mendapatkan giliran, sehingga sekali waktu pintu jebol. Kiai tak marah dan bertanya, ada apa? Kami merasa sangat bersalah.
Di bulan Ramadhan, sejak pagi hingga sore, kami mengaji kitab dengan makna bahasa lokal. Agama dari Arab yang jauh dihayati dalam bahasa ibu. Itulah mengapa kami bisa bertahan duduk seharian. Hanya kini, setelah menua, saya harus menegakkan tulang belakang setelah satu dan dua jam bersiduduk.
Kami pun bisa mengikuti pengajian Riyadhusshalihin pada Kiai Ishomuddin dan Alluma' pada Kiai Mahfud. Tentu, ini adalah pengalaman lain, karena kami harus berjalan, melangkahkan tungkai. Lagi-lagi, pengalaman terakhir ini mengingatkan saya pada almarhum Kiai Muzakki, guru tata bahasa Arab, yang berjalan kaki dari kediamannya ke madrasah.
Bagi saya, kata yang bisa menggambarkan pengalaman belajar dulu adalah kesederhanaan, ketulusan, kesungguhan, dan kedalaman. Hal terakhir inilah yang seringkali menggoncang kesadaran untuk mengikuti teladan pengasuh, yakni senantiasa berjemaah dan membaca kitab suci.
Namun, pondok tidak hanya menjadi ruang belajar agama, tetapi juga kealaman dan kemasyarakatan. Kami belajar fisika, kimia, dan biologi. Malah, kehadiran sukarelawan dari Amerika menambah asupan lain tentang kepekaan sosial bahwa liyan itu adalah cermin, bukan seteru. Saya bisa mengetik 10 jari berkat kursus yang dirintis oleh Thomas Hutchins dan mendengar lagu Yusuf / Cat Stevens karena lirik Morning Has Brokennya dijadikan bahan pembelajaran bahasa Inggris.
Alhamdulillah, tugas terakhir sekolah saya adalah kajian semantik Al-Qur'an yang dilakukan Toshihiko Izutsu. Inilah yang memberikan saya kartu untuk mengajar Kajian Al-Qur'an di kampus dan sekaligus senantiasa untuk "membaca" kitab suci. Aha! tugas lain adalah memahami agama sipil Robert N Bellah, yang meneguhkan kehadiran negeri Paman Sam yang pertama dialami dengan kedatangan Gavin, Thomas, dan Rob ke pondok.
Nah, Ibn 'Arabi yang dikaji di S1 itu adalah ingatan tentang ketenangan yang diajarkan oleh kiai dalam memaknai salat. Kita cukup diam dan tak lagi percaya pada kata-kata dengan meminta kami untuk tidak bising sebelum menunaikan sembahyang. Memang dalam ibadah ini kita membaca huruf, tetapi pada akhirnya ia dihapus dalam pikiran karena ia tidak cukup untuk menghadirkan Tuhan.

Menuju Mazhab Tanjung

  Warga memulai dengan kegiatan Dekolonisasi Pengetahuan. Ia bukan lahir dari anti ini dan itu, tetapi kesadaran epistemologis bahwa sumber ...