Tuesday, July 01, 2025

Big Bad Wolf

Setelah memeriksa apa yang saya unggah, baik kata maupun foto, saya melakukan sesuatu yang juga dilakukan oleh orang lain, kalau tidak A, ya B, atau C. Pendek kata, tidak ada yang perlu dilihat sebagai keistimewaan. Namun demikian, ada lapisan makna yang mungkin perlu digali agar semakin banyak pesan yang bisa diteroka.
Semisal, tatkala saya mengunggah hendak ke Big Bad Wolf Books pameran buku bekas di Jatim Int Expo, ternyata banyak orang lain yang juga pernah dan akan menunaikan hasrat serupa. Tetapi, bagi kami, ini mengingatkan perjalanan panjang dari Kedah ke Pulau Pinang. Di pasaraya Timessquare, kami menemukan banyak buku asing dengan harga miring. Kami ngedeprok di lantai sambil mengulik bacaan dan yang paling seronok adalah Zumi berfoto di depan Transformer. Anak tidak bisa dipaksa untuk membaca, sebab mendaras bisa dilakukan secara berbeda.
Setelah itu, kami mampir ke warung makan waralaba McDonald. Lagi-lagi Zumi senang alang-kepalang karena akan mendapatkan mainan. Kadang saya berseloroh pada maminya, bahwa bagi seorang anak tempat bisa dipahami secara berbeda. Untuk itu, cukup sekali saja ke sini. Hihi
Semalam pun heboh. Dua krucil itu bertanya, di sana mau ngapain saja? Alamak! Efek liburan panjang membuat mereka tak betah melakukan itu-itu saja. Padahal, ayahnya merasa nyaman berduduk di kursi sambil mendengarkan radio dan imajinasinya melayang menembus batas-batas tanpa beranjak dari tempat duduk.
Akhirnya, betul kata sang filsuf, kekuasaan itu menyebar, tak menumpuk pada satu titik. Dua anak itu memaksa kami untuk menurut kehendaknya, toh kami pun tidak merasa terpaksa, malah turut tumpang bergembira. Seronok, bukan?
Karya Evgeny Morozov adalah salah satu koleksi yang saya punya. Harganya 8.90 ringgit. Dari sini, saya mengikuti akun Twitternya. Tesisnya adalah bahwa internet tidak akan membebaskan dunia dari kesewenangan otoritarian, ini sebelum Elon Musk memborong saham Twitter. Kini, media telah dikuasai oleh pemodal. Sial.

 

Otentik

Hidup otentik itu adalah penikmatan pada apa yang kita miliki kini, di sini, sebegini. Sekali-kali kita keluar dari kebiasaan untuk mengecas kembali tubuh dan jiwa dalam menekuri apa yang ada.
Sarapan nasi dari beras Paiton, kopi dari Jember, dan ayam lokal dari Banyuglugur seraya menikmati Santai Rhoma Irama adalah wujud keaslian.
Buku ini adalah pemanis.

 

Lukisan

Ini lukisan Rafiee Ghani. Saya mendapatkan surel dari Galeri musium USM, Pulau Pinang tentang pagelaran karya. Saya merasa berjalan-jalan kembali di "lorong" musium.
Bagi pelukis, itu adalah pantai di seberang. Hidup itu indah bila dilihat dari banyak sudut. Sayangnya, kita sudah mati langkah. Tidak mau keluar dari zona yang dibuat oleh kita sendiri.
Dengan internet, kita lebih jauh bisa berkomunikasi dengan sosok artis kelahiran Kedah. Lukisan-lukisannya dari cat air itu hendak merekam perjalannya ke banyak benua, negara, dan etnik. Benar, seni lah yang bisa menguak banyak hal jauh lebih utuh.

 

Rindu Kelantan

Kami menginap di sini selama tiga hari di sebuah lebaran. Kami punya keluarga Cikgu Rahim, dr Adi, dan Dr Sri. Kawan dekat saya adalah Dr Supyan, Dr Zailani, dan Dr Fauzi yang juga berasal dari negeri Cik Siti Wan Kembang. Tatkala belajar di USM, kami sering makan malam Tomyam di Sungai Dua.

Alhamdulillah, saya pernah mengajar kelas jauh di Kota Bharu. Tentu, pengalaman menunaikan salat dhuha di masjid almarhum NIk Aziz Nik Mat, sangat membekas kuat. Betapa cahaya tokguru itu menyinari rumah di dekatnya.

Semoga hasrat ke Semenanjung tertunai untuk sekaligus menyusuri tempat dua anak kami lahir, Minden dan Jitra. Amin
 

Bukit Gambir

Ketika lahir, anak ini jauh dari keluarga besar, tetapi tak kehilangan perhatian karena mereka menyambut dengan riang kehadirannya di dunia. Bila mudik, ia menjadi pusat perhatian.
Prof Sohaimi memberikan hamper besar. Dr Zailani dan Dr Supian menjenguknya di flat Bukit Gambir. Tukwan dan Maktuk merasa mendapatkan cucu baru.
Kenangan Pulau Pinang manis. Kemarin, ia masih mengekori kata lah di belakang kosa kata Inggris. Of course, lah! Damn it! What the hell! Hehe

 

Dora

Anak-anak belajar dari film. Mereka sebenarnya tidak hanya belajar bahasa, tetapi juga tata cara kehidupan. Selain itu, ia juga menikmati Peppa Pig.
Apa makna gambar ini? Sebuah flat tempat kami tinggal tak jauh dari kampus. Dari jendela, saya melihat bukit Gambir dalam segala cuaca.

Di depan rumah ini, ada sepasang suami yang mengajar kami harmoni, sebuah keluarga Tionghoa yang sering bicara dalam diam dengan kami. Di sebelahnya, ayah dan emak angkat kami bertempat tinggal. Pengalaman adalah pengetahuan.

 

Sunday, June 29, 2025

Magriban

Kami berdua salat di masjid tempat orang dewasa, remaja, dan anak-anak bersembahyang. Di sini, saf pertama bisa diisi oleh jamaah dari segala usia. Tadi seusai doa, anak-anak "bermain" di teras. Alam mereka beda dengan orang tua. Biarkan! Mereka menemukan kegembiraan dengan berlarian dan ngobrol.

Malah dalam perjalanan pulang, Zumi izin sejenak untuk bercakap-cakap dengan teman baiknya, Akmal dan Kiki, di pos ronda. Besok kita main lagi ya?
 

Big Bad Wolf

Setelah memeriksa apa yang saya unggah, baik kata maupun foto, saya melakukan sesuatu yang juga dilakukan oleh orang lain, kalau tidak A, ya...