Monday, September 15, 2025


 Pengakuan pengaruh luar terhadap identitas dapat melonggarkan batas. Betapa lancung menegaskan jati diri seraya menutup diri sementara tanda-tanda yang menempel pada dirinya adalah pinjaman dari banyak sumber.

Bila hendak menjadi asli, kita bisa menjadi diri sendiri seraya berterima terhadap kehadiran orang lain. Kala berteman dengan seorang kiri, saya paham mereka juga menerima kanan, apa pun alasannya, sebab dalam titik tertentu manusia hendak sama-sama mencari keselamatan dan kesejahteraan.

Memilih aliran itu bisa didorong oleh perasaan, yang ditopang akal budi. Yunani adalah impian saya untuk menemukan pengalaman batin. Seperti dilukiskan oleh Daniel Klein dalam Travels with Epicurus: A Journey to a Greek Island in Search of a Fullfilled Life, menua itu selesai dengan duduk di tepi pantai sambil menyesap minuman. 


Sunday, September 14, 2025

Sunyi dalam Bunyi

Lupakan semua itu dan kembali pada apa yang nyata, nyanyi David Gray dalam Babylon. Melalui The New radio 88.5 FM, saya menikmati folkrock di pagi hari. 

Lalu, apa yang nyata dalam kehidupan kita? Jelas, kita tidak sedang berada di panggung yang membuat selalu tampak depan dan mengenyahkan tampak belakang. Kita yang sesungguhnya adalah apa yang dilakukan sehari-hari. Itulah mengapa falsafah harian relevan untuk dicandra dan dihayati dengan hati setelah logika tak cukup untuk merangkul nasib.

Kalau diperhatikan, lagu-lagu dari pelbagai jenis itu menggambarkan pengalaman universal. Bila Gray menyarankan kembali pada yang real, Rhoma Irama menyarankan umat kembali pada iman dan takwa karena itu obatnya dalam menyembuhkan "overthinking". 

Kala direnungkan, tubuh yang kuat itu disangga oleh pikiran yang jernih. Lompatan iman dalam gagasan Kierkegaard, saya pikir, hendak melewati dua fase sebelumnya, estetis dan etis. Tetapi, karena kita hidup bermasyarakat, dua tahap pertama juga dirayakan. Apa pun tahapan eksistensial itu, dalam kesendirian kita bisa mendiam bunyi menjadi sunyi. Sejati. 

 

Cermin

 

Saya membayangkan dosen itu seperti Peter Singer, yang mendermakan 80 persen gajinya untuk kegiatan sosial. Karyanya bertajuk Animal Ethics dikenal di seluruh dunia. Komitmennya pada hak hewan tak diragukan, apalagi manusia.
Namun, kadang hidup perlu dialami lebih dekat. Pak Nurhamid adalah dosen Matematika Universitas Nurul Jadid - UNUJA yang istikamah mengaji kitab dengan konsentrasi penuh. Di lain waktu, tamatan Unibraw tersebut pernah memasukkan sampah yang berserakan ke tong akibat ulah kucing sepulang dari jamaah zuhur di musala kampus.
Lulusan Universitas Kanazawa ini membawa tumbler air untuk mengurangi penggunaan botol plastik. Inilah yang perlu orang lain juga lakukan. Wujud dari ibadah personal itu adalah kepedulian pada manusia dan lingkungannya.

Saturday, September 13, 2025

Tanggung Jawab Intelektual

Esai klasik Chomsky adalah serangan terhadap para ahli, teknokrat, dan intelektual dari berbagai jenis yang melayani kepentingan penguasa dengan berbohong, memproduksi propaganda, atau menyediakan ‘pembenaran pseudo-ilmiah untuk kejahatan negara’ (seperti yang baru-baru ini diungkapkan oleh Jay Parini). Tentu saja, tidak seperti beberapa politisi yang baru-baru ini menonjol di kedua sisi Atlantik, Chomsky tidak memiliki masalah dengan ahli itu sendiri. Yang ia perdebatkan adalah bahwa mereka tidak luar biasa secara moral (hlm. 1 Pengantar).
Dari sini, kita bisa menimbang naskah akademik Undang-Undang dari pekerja kampus, apakah berdasarkan data atau auta. Maklum, analisis dampak lingkungan terhadap sebuah proyek pernah dimanipulasi oleh seorang pengajar untuk kepentingan modal.

Pertanyaan lebih jauh apakah biaya pengerjaan naskah itu sepadan dengan kandungan yang dihasilkan? UU Omnibus Law adalah salah satu hasil peraturan buruk yang didasarkan pada amatan yang dangkal.

 

Friday, September 12, 2025

Pilihan Politik

Sang kakak mendukung Biden-Harris. Murid SD Namira ini menolak rasisme. Sementara si adik memilih Donald Trump karena mengingatkannya pada McDonald, gerai waralaba yang selalu memberi mainan dulu tatkala membeli Happy Meal. Murid TK Nurul Jadid tersebut belum memasang poster di pintu kamarnya.


Saya sendiri mendorong partai Hijau untuk mengambil tempat utama dalam politik Amerika. Kita perlu bahasa kemungkinan baru untuk mengetengahkan isu lingkungan yang menyeluruh sebagai dasar, nilai, dan pandangan hidup. 

Catatan ini bertanggal 9 November 2020 di beranda akun Facebook. Lalu, apa pandangan merekan tentang politik negeri Paman Sam?

Thursday, September 11, 2025

Riwayat Hidup

Ahmad Sahidah lahir di Sumenep pada 5 April 1973. Ia tumbuh besar di kampung yang masih belum ada aliran listrik dan suka bermain di bawah terang bulan bersama teman-temannya di halaman panjang (tanèyan lanjhang). Kesehariannya di masa kecil dulu dihabiskan di sawah, sungai dan sekolah. Anak dari Abdul Rahem ini belajar pertama kali aksara di surau Kiai Mohammad Tamhid, mengeja deretan huruf di madrasah Islamiyah dan mengenal Pancasila di SD Bataal Barat, dan melanjutkan ke pondok Annuqayah, tempat pertama kali mengenal Plato (أَفْلَاطُون) dari Kiai Abdul Warits Ilyas.

Selain mengaji kitab kuning pada banyak kiai, ia ngawruh ilmu pada Kiai Ahmad Basyir. Seusai sekolah di Aliyah, penikmat Rhoma Irama ini melanjutkan ke jurusan Akidah dan Filsafat IAIN Sunan Kalijaga (1992), dan program magister dalam bidang Hubungan Antar Agama (2003) lalu menyelesaikan pendidikan doktoral program Filsafat dan Peradaban di Universitas Sains Malaysia (2009) dengan disertasi tentang kajian hermeneutik terhadap analis semantik Alqur'an Toshihiko Izutsu. 

Penekun eksistensialisme tersebut pernah bekerja sebagai penyunting di LKiS dan menerjemahkan buku filsafat, seperti Truth and Methodnya Georg-Hans Gadamer (2003). Selain itu, penggemar Bring Your Own Bomb SOAD ini sering menulis opini di banyak koran nasional dan daerah untuk membahas banyak isu dalam perspektif pemikiran kritis. Salah satu opininya adalah “Mudik dari Kebosanan” (KOMPAS) dan “Kehendak Kuasa dan Kritik Filsafat” (Jawa Pos), Kosa Kata Tan Malaka (Majalah Tempo), Gus Dur (Koran Tempo), dan "Kealpaaan Rhoma" (Suara Merdeka) yang berpijak pada teori eksistensial dan Epicurean. Pilihan tokoh dalam tulisan pendek ini jelas menunjukkan suasana batin dan lahir dari hidupnya. 

 

Wednesday, September 10, 2025

Renungan di Hari Libur


Saya tinggal di rumah sendirian di hari libur. Karena akan menjadualkan perjalananan ke Kudus, saya mendengar Suara Kudus FM yang menyiarkan lagu-lagu Dangdut. Siang ini, dalam acara Rest and Relax, radio 88.0 MHz FM tersebut akan memutar lagu-lagu kenangan Barat, seperti Michael Jackson, Whitney Houston, dan Tommy Page. Hehe Sepertinya penyiar dan pendengarnya sebaya dengan saya.
Lalu, sambil menunggu saya minta istri untuk memesankan Teote ke tetangga dan saya akan mengambilnya ke warungnya yang berada tak jauh dari rumah. Alamak, si sulung membuat grup yang terdiri dari dirinya, saya dan sang ibu. Apa pesan pertama yang dia tulis? ternyata israel tadi pagi ngebom Qatar. what the hack.
Bila tatanan (order) itu terbentuk dari kekacauan (chaotic), maka ini adalah absurd, karena evolusi kultural manusia tidak berkembang lebih baik. Sambil memejamkan mata, saya berpikir kembali tentang teodisi, tema skripsi saya. Tunggu, saya nak menikmati Terbayang-Bayang Ona Sutra!

Lalu, apa yang bisa mengakhiri kecelaruan ini, kematian. Kata apa yang kita bawa? Setiap orang memiliki pilihan, sebagaimana Annemarie Schimmel telah melakukannya dengan indah.

 


  Pengakuan pengaruh luar terhadap identitas dapat melonggarkan batas. Betapa lancung menegaskan jati diri seraya menutup diri sementara tan...