Monday, January 31, 2022

Ulang Tahun


Selamat hari ulang tahun untuk Nda Tetty Noor Aini dari kami. Inilah ucapan yang kmai sampaikan di dinding Facebook. Dalam tradisi keluarga, kami saling mengucapkan selamat hari jadi dan menyanyikan lagu Happy Birthday.
Lalu, kami menulis pada kalimat selanjutnya di media sosial itu, "Sore ini, kami akan membeli minuman segar dari warung tetangga untuk merayakannya di teras rumah".

Waktu itu, kami sedang menunggu angkutan Biyya ke sekolah SD Namira. Zumi sering ikut menemani sang kakak. Lalu, saya bercerita bahwa dulu saya tak pernah merayakan ulang tahun pada waktu kecil. Paling banter, ibu selamatan di hari kelahiran.

Kelas Literasi


Kelas literasi terjemahan bahasa Inggris digelar setiap hari Kamis pada pukul delapan pagi. Wildana, sebagai koordiantor, akan memastikan penerjemah yang akan membacakan, menerjemahkan, dan mengulas buku The Semantics of Qur'anic Language: al-Akhira

Mereka bisa datang tepat waktu dan mengerjakan tugas dengan baik atas dasar keinginan untuk mampu mengulik isi teks dari karya Ghassan el-Mashri. Sebagai pilihan kegiatan mandiri, mereka tidak harus mengisi presensi atau mengikuti ujian tengah semester dan ujian akhir semester.

Tujuan dari kelas ini adalah mendorong setiap individu untuk bisa memahami teks kajian keagamaan berbahasa Inggris. Tentu, kelas ini bukan sekadar pemenuhan kemahiran semata-mata, tetapi bekerja sama untuk menyelesaikan penerjemahan dan mengelola hubungan pertemanan. 

Teman

Mereka adalah teman-teman baik semasa saya bertugas sebagai dosen tamu di Universitas Utara Malaysia. Pak Adrian Budiman  adalah rekan dari Indonesia yang mencairkan hubugnan saya dengan banyak dosen dari Amerika, Finlandia, dan Jepang. 

Kami sering bertemu di kantin pas makan siang dengan dosen-dosen luar kampus. Kali ini, kami merayakan kebersamaan di Thailand dengan makan di sebuah warung yang berpemandangan danau. 

Ken Szulczyk, yang duduk di sebelah, adalah kawan dari Amrik yang sangat ramah dan suka ngobrol. 

Liburan, Buku, dan Olah Raga


Tatkala diminta melukiskan kegiatan di hari libur, Biyya menunjukkan gambar ini pada guru di sekolah. Maklum, di masa pandemi, kami tidak pergi ke mana-mana. 

Namun, waktu luang anak-anak juga perlu diisi dengan kegiatan fisik lain, seperti mengerjakan pekerjaan rumah. Sekali waktu, Biyya dan Zumi mencuci motor dengan upah Rp 5000. 

Beruntung, sekolah meminta siswa dan siswa utnuk merekam kegiatan olah raga. Kami pun pergi ke toko sebelah Masjid Baittisalam untuk membeli raket dan kok. 

Layangan dan Pengetahuan

 

Di bawah terik, saya menaikkan layangan. Kedua anak ini turut menikmatinya dengan berpayung. Padahal, sebelumnya Zumi turut berlarian tanpa pelindung dari matahari.

Di musim layangan dulu ayah membuatkan mainan ini untuk adik Syarif. Sebagai tukang, ayah kami bisa melakukan banyak hal. Seharusnya saya mewarisinya.

Seeloknya, pendidikan keterampilan (kemahiran) di sekolah menjadi proses pembelajaran yang diutamakan. Dengan berbekal ini, komunitas seperti Amish atau An-Nazir bisa diciptakan karena individu yang ada di dalamnya bisa menyumbangkan tenaga untuk memenuhi kebutuhan dasar warga. Utopia? Tidak. Badui Suku dalam bisa menyelaraskan hidup dengan alam.

Kehidupan modern menjadikan manusia sbg sekrup dari mesin raksasa. Mereka terasing karena televisi menjejali acara yang jauh dari kenyataan sehari-hari. Pabrik besar menggantikan tangan manusia dgn mesin dan anehnya mereka menjual barang kepada insan, bukan mesin. Lebih paradoks lagi, uang menumpuk pada segelintir, tetapi orang ramai dibujuk untuk membeli

Musik


Di antara 50 ide yang mengubah kemanusiaan, musik adalah temuan yang menakjubkan. Buku The Worlds's Greatest Idea ini meletakkan bunyi-bunyian sebagai karya manusia yang utama dalam sepanjang sejarah.

Beberapa waktu yang lalu, tatkala saya tepekur, tiba-tiba Zumi menyalakan radio Tens dan mencari gelombang. Murid SD Namira ini berhenti pada radio Syubban FM yg memutar Berkelana. Ia menikmati sambil menari.
Mengapa? Lagu adalah suara latar dari banyak kegiatan yang menyenangkan, seperti bermain, bepergian, dan menikmati waktu luang.
Dalam "Music Talks with Children", Berthold Auerbach (1812-1882) berujar bahwa musik membersihkan jiwa dari debu sehari-hari (hlm. 294). Sayangnya, Biyya tidak menyukai Bang Haji. Murid SMP Bhakti Pertiwi tersebut menempelkan gambar Eilish di kamarnya. Selagi musik, asyik, kita tak perlu saling mengusik ya? Hehe

Adil

Kami membelikan peraut untuk Biyya dan Zumi. Anda pun bisa membayangkan siapa pemilik rautan berwarna hijau dan pink. Meskipun demikian, warna terakhir tidak disukai oleh Biyya karena dianggap stereotipe.
Apa yang terjadi dengan NICE buatan China berwarna "biru daun" (hijau dalam bahasa Madura? Rosak! Zumi memasukkan playdoh ke dalam lubang.
Saya pun bertindak positif. Ambil obeng dan memperbaikinya. Gagal! Saya ingin cari bengkel, tetapi mungkin tidak ada orang yang mau menerima permintaan seperti ini.

Dari pengalaman ini, sejatiya keadilan tidak berarti dua orang atau lebih diperlakukan secara sama. Tesis ini juga yang menjadi latar belakang bahwa demokrasi itu utopia, karena satu orang satu suara itu musykil kata Socrates, Aristoteles dan Plato.

Tetapi, kekuasaan satu orang aau segelintir orang tentu bukan jawaban, karena apa pun sistem yang dianut hanya menjadi stempel. Demokrasi tetap ideal dengan secara terus warga yang terpelajar mendorong rakyat untuk senantiasa melek politik.

 

Sunday, January 30, 2022

Ngobrol tentang Asal-Usul

Semalam, Biyya menjelaskan pemahamannya tentang gagasan Charles Darwin terkait teori evolusi. Dulu, "apes" masih belum sempurna dan akhirnya menjadi "makhluk" yang berpikir.
Lalu, dia bertanya pada saya, mengapa masih ada "apes" yang belum menjadi manusia? Lo, kok tanya saya? Saya bukan kera. Dia pun tertawa.
Jalan pada kebenaran adalah jalan sunyi. Ia bukan alat untuk menggebuk orang lain agar tampak bodoh dan dungu. Saya pun berpikir bahwa hakikatnya orang sedang bergulat dengan otaknya sendiri tatkala menyoal liyan, karena kata-kata yang ada di benak orang lain telah direkonstruksi sesuai dengan "tradisi", dalam Gadamerian, miliknya sendiri.
Itulah mengapa "docta ignorantia" perlu hadir, siapa pun bisa salah, dalam sebuah percakapan untuk berbagi makna yang tentang sebuah pokok persoalan.

 

Saturday, January 29, 2022

Seolah-olah itu Berkah


 Kalau bahagia membuat kita tersenyum, maka sebaliknya juga. Hal terakhir ini disangga oleh prinsip seolah-olah. Apa pun yang terjadi, coba katakan "cheese", maka wajah kita akan akan sumringah. Dari sini, keriangan menjalar ke seluruh penjuru.

Semalam, istri menyoal bahwa itu lahir dari keterpaksaan. Sikap ini dibuat-buat. Tetapi, tatkala kami berfoto bersama, dgn memasang wajah ceria, hidup terasa lebih nyaman. Soal Zumi bikin wajah aneh, itu anak-anak. Ia gembira sepanjang waktu. Ya, kita bisa melakukan penelitian kecil-kecilan tentang hubungan emosi dan respons tubuh.

Oh ya, Aristoteles masih dikutip di sini (hlm. 57). Tatkala filsafat masa itu merangkumi banyak isu, seperti biologi, dll, pandangan bahwa filsafat muflis karena sains kini menggantikannya perlu disimak kembali.

Karya ini berpijak pada tesis dari W James, jika Anda ingin hidup bermutu, bertindaklah seolah-olah Anda telah memilikinya. Saya merasa kaya ketika naik bus, karena (merasa) punya supir pribadi dan bermurah hati berbagi dgn orang lain (baca: penumpang). Lagi-lagi, arti kata itu mudah retak. Kaya itu bukan ini.

Setiap orang berburu makna kayanya sendiri. Bukankah begitu?

Kebahagiaan Mencari


 Dulu, saya menjadikan karya Chris Guillebeau ini sebagai bacaan tambahan untuk mata kuliah Sains Pemikiran dan Etika di UUM.

Hanya dengan membalik "pursuit of happiness", penulis mengajak kita untuk menikmati proses menuju puncak. Jadi, tatkala mengirim buku melalui JNE kemarin, saya dan Zumi merasakan keseronokan dalam membungkus buku "Gadamer: Hermeneutika, Akal Budi, dan Tradisi", lalu membawanya ke kantor ekspedisi, dan menunggu kabar dari pembaca. Apa buku soal duit saja? Tidak.
Kita berbagi dengan orang-orang melalui hibah ke perpustakaan. Kesenangan ini juga mendorong penderma untuk melihat kegembiraan liyan sebagai bagian dari kebahagiaan dirinya.
Lebih jauh, memeriksa kata sebelum buku naik cetak adalah juga meraup kesentosaan yang menebalkan keyakinan bahwa "berjalan" menuju ke sana adalah kesenangan tiada tara. Di puncak, kita bisa leha-leha, main-main, dan basa-basi, lalu menggelundung kembali ke bawah.

Mengenal Louis Dupre


 Dulu tatkala membaca karya Louis Dupre, saya menekuri teks berupa anggitan huruf-huruf di atas kertas. Penulis "Religious Mystery and Rational Reflection" ini meletakkan agama-agama Barat, yakni Yahudi, Kristen, dan Islam di satu pihak, dan agama-agama Timur di pihak yang lain.

Dengan menghadirkan renungan kritik, semisal mengutip Kant, Heidegger, dan Foucault, Dupre hendak memungkinkan pendekatan akal budi terhadap agama. Tetapi, kepercayaan itu tidak hanya berkutat soal masuk akal atau tidak, sebab rasionalitas memiliki batasnya sendiri, tetapi juga pengalaman simbolik yang sangat subyektif dan unik.
Kini, di zaman media sosial, siapa pun bisa mencapai gagasan sarjana lebih dekat melalui kanal Youtube, sehingga mereka tidak hanya mendaras pemikiran orang lain, tetapi juga menyimak gagasan dari yang bersangkutan. Betapa tenang dan jernih ucapan Dupre!
Kata Rumi, Ungkap kata-kata, tidak meninggikan suara!

Monday, January 24, 2022

Fitur


Inilah fitur yang sering saya manfaatkan dalam penggunaan telepon pintar. Mengapa ada radio di situ? Saya sekali-kali menggunakan earphone untuk menikmati siaran, tetapi hanya mendapatkan sedikit saluran. 

Instagram adalah media sosial yang saya sering manfaatkan untuk mengulas buku-buku yang saya baca dan inginkan untuk dimiliki. Tentu, bacaan itu tidak selalu karya yang saya daras, tetapi cerita yang perlu dicerna oleh anak-anak. Tatkala mendapatkan buku cerita Malin Kundang dari sebuah gerai makanan, saya membacakannya pada Zumi. 

Mungkin, fitur yang ada di layar akan berganti. Tetapi, saya tentu menimbang kekerapan penggunaannya dan tentu tidak selalu mengandalkannya dalam interaksi sehari-hari. Untuk itu, ketika ikut ronda seperti semalam, saya sering ngobrol ke sana ke mari dengan Pak Tir, Pak Asnawi, dan Pak Duk Komar. 

Sunday, January 23, 2022

Kiai, Aristoteles, dan Kita


Saya mengenal pertama nama Aristoteles dari Kiai A Warits Ilyas yang mengajar Ilm al-Mantiq di Madrasah Aliyah Annuqayah. Dengan penyebutan Aristo dalam bahasa Arab, masyarakat tanah Levant ini telah lebih dulu menyerap gagasan Yunani daripada orang-orang Nusantara.


Kini, bumi rata. Kita mempunyai akses pada pengetahuan dunia yang sama. Bacaan berlimpah. Puncaknya, pengetahuan itu berbuah tindakan. Milton Friedman bercerita dengan renyah soal kesempatan yang sama yang bisa dimanfaatkan oleh warga dunia tanpa berhitung soal bangsa, rasa, dan negara. Tetapi, mengapa bangsa India dan China kini semakin di depan? Ini soal kerja keras. Memang, 

filafat masih berada di tangan Eropa, tetapi pelan tetapi pasti seiring dengan makin meratanya akses pengetahuan dan teknologi, filsafat India dan China mengambil tempat. Filsawat Jawa mungkin akan tetap memesona karena ia lahir dari penghayatan dan pengamalan dari sumber yang telah diserap dan disesuaikan dengan alam pikiran sendiri. 

Sumber foto: Kafe Mainmain

Friday, January 21, 2022

Ambyar


Musik Melayu lama diputar oleh radio yang iklannya M King, jamu untuk banyak penyakit. Latar iklan adalah nomor Caravansary Kitaro. 

Manson mengutip Pinker dan Rosling bahwa saat ini nggak zaman merasa pesimis sebab keadaan sekarang adalah yang paling baik dan sangat mungkin berkembang menjadi lebih baik.  

Harapan lah yang akan menghidupi kita sehari-hari. Tetiba, saya ingat skripsi tentang teodisi di IAIN itu. Aha, data itu tinggal disusun di folder otak. 

Lagi-lagi, iklan yang mengabari pendengar tentang apotek menjual obat herbal hasil racikan lokal yang bisa mengobati pelbagai kesakitan.

Thursday, January 20, 2022

Ingatan


Kita sering bertemu dengan teman, tetapi hubungannya datar. Tetapi, kadang kita berjumpa kawan yang justru intensitasnya tinggi dalam mengerjakan satu hal, meskipun jarang bersua. 

Sebagai mahasiswa IAIN Sunan Kalijaga asal Sumenep di Yogyakarta, kami berdua tentu mempunyai ikatan yang sangat kuat secara emosional. Ajaibnya, hubungan perbukuan yang brermula dari penerjemahan karya Peter Levine tentang Nietzsche mengantarkan pada ruang yang jauh lebih sublim. 

Saya juga merasakan kehangatn Mas Edi dengan teman-teman yang bekerja di penerbitan Diva Press. Mereka menunaikan salat berjamaah dan membaca selaksa zikir dan berakhir dengan tausiyah. 

Di sela-sela menyelesaikan buku Religious Mystery and Rational Reflecation, saya sejatinya menyegarkan relasi spiritual yang telah berjalan lama. Dari proyek ini, saya sendiri menelusuri bagaimana pengalaman keagamaan itu berbeda dengan refleksti rasional, tetapi tidak semestinya keduanya berjalan sambil menjaga jarak. 


Monday, January 17, 2022

Belajar pada Jepun

Inilah mata pelajaran di sekolah dasar Jepang. Bagaimana dengan di Republik? Tentu, kita tak perlu sama dengan negeri Matahari Terbit rersebut. Apalagi, subyek yang diajarkan tidak berbeda. 

Di SD tempat anak bersekolah, Zumi dan Biyya mendapatkan kelas Alqur'an dan hapalan. Keduanya juga memperoleh muatan lokal, yaitu Bahasa Jawa.  Tentu, ini bagus karena BZ bisa belajar dasar agama dan bahasa ibunya. Sementara, di rumah kami menggunakan dwibahasa, Indonesia dan Inggris.  

Kini, Biyya menuntut ilmu di SMP, tempat penyuka Harry Potter tersebut belajar banyak pelajaran. Sebagai penggemar seni lukis dan novel, ia menghadapi tantangan untuk memahami ilmu sosial, ilmu alan, dan matematika. Untuk PE, ia menerima tugas olah raga berupa jenis permainan yang bisa dilakukan di rumah dan diunggah ke video. 

Kita berharap agar sekolah menjadi tempat para murid mendapatkan minat dan bakat. Selain itu, di sana mereka berteman dan berbagi cerita. Tanpa ini semua, institusi pendidikan hanya menjadi beban, bukan keseronokan.  

Sunday, January 16, 2022

Radio dan Ingatan


 Mengapa radio ini? 

1. Hemat listrik

2. Tanpa kuota data 

3. Minim distraksi

Dulu, radio serupa bermerek National menemani kami. Siaran radio BBC berbahasa Indonesia gelombang SW mengungkap sisi buruk rezim kala itu. Kami juga belajar bahasa Inggris. It must has been love adalah nyanyian Roxette dibahas oleh tutor. Pastikan itu cinta! 

Tatkala ayah dan kami menggali tanah untuk tempat pembuangan air limbah, radio itu menghibur kami semua. Tentu, siaran RRI Sumenep menjelang berbuka begitu menyeronokkan. Selawat Alkhushary sangat memukau. 

Setelah menua, saya hanya memungut dan mengimbas ingatan. Dengan radio Tens buatan Semarang, saya telah meraih masa lalu, menjalani masa kini, dan membayangkan masa depan. 

Spirit Idol


 Kita kadang secara tidak sadar memberikan "roh" pada benda-benda, seperti rumah, mobil, jet pribadi, dan barang-barang yang dibeli untuk mendapatkan kepuasaan, pujian, dan kedudukan dalam masyarakat.

Sesuatu itu diperlakukan seperti boneka dengan cara yang berbeda. Bagaimana cara keluar dari semua ini? Kosong. Bila kita memejamkan mata dan melemparkan diri pada jutaan tahun yang lalu, maka yang ada adalah materi, yang dulu belum disematkan begitu banyak makna oleh otak manusia.
Semakin jauh kita berkelana pada alam tersebut, kita akan merasa kata tak cukup karena ia hanya mewakili "sejarah" kita yang terbatas. Tetapi, dalam "existenz", eksistensi kita naik hingga memungkinkan keberadaan ini berada dalam kedudukan yang "tidak terbatas".

Saturday, January 15, 2022

Meja Makan


Ada pesan masuk dari istri. Kami menunggu di rumah dengan sajian timus panas dan kopi. Di sore yang dingin, kudapan ini tentu menyelarakan.  Zumi telah menghabiskan empat potong.  

Di meja ini, kami berempat sering menghabiskan waktu, tidak hanya makan, tetapi juga berbagi pesan. Kami juga sering bersarapan sambil menggenapi pagi dengan celotehan. Mungkin, di sini kami sering bersama, selain berjamaah di ruang tengah dan musala.  

Kudapan ini juga perlu disuguhkan agar anak-anak menyukai makanan tradisional, tanpa harus anti-antian pada spagheti, burger, dan cinnamon.  Keseimbangan adalah cara yang tepat untuk menjalani keseharian.   

Homo Deus

Saya membeli karya Yuval Noah Harari di toko buku Popular Aman Central Mall, Kedah. Dulu, kami sering mengunjung pusat perbelanjaan ini tatkala tinggal di Kedah untuk menemani Biyya menonton film di bioskop dan mengikuti kesenangan Zumi bermain di pusat permainan mal. 

Setelah itu, kami biasanya memenuhi perut dengan ayam penyet di sebelah KFC tingkat dua atau ke lantai 4, Medan Selera, sebutan jiran untuk Food Court. Di sini, kita bisa menemukan aneka macam menu, dari lokal hingga internasional. Pernah sekali waktu, kami meninggalkan Zumi di sekolah TK dan menikmati suasana kota Kedah dari sini. 

Di warung J. Co ini, kami mengudap donat dan kopi sambil menyelak halaman buku. Tetapi, alih-alih serius mengulik gagasan intelektual asal Israel itu tentang menyerupai Tuhan, kami biasanya ngobrol ke sana kemari dan melihat Biyya dan Zumi menghabiskan kue berlubang tengah ini. Pertanyaannya, adakah hidup sehari-hari kebanyakan kita serumit pikiran kaum cerdik pandai itu?
 

Thursday, January 13, 2022

Sate Gus Dur

 

Kemarin, kami pergi ke Kraksaan untuk mengantar Zumi ke sekolah. Di sela menunggu, kami mengunjung  soto Pak Wapo. Untuk pertama kalinya, saya merasakan nikmat racikan ketupat dan kauh, ditambah teh panas. 

Setelah itu, kami pun ke pasar Diva untuk membeli kebutuhan sehari-hari hingga pukul 10 dan segera beranjak untuk mencari warung makan sate atas dasar informsai dari Pak Ali, pengurus pondok Nurul Jadid. Lelaki ini menyebut masuk jalan Gus Dur, tepat Abdurrahaman Wahid. Di sini, kami memesan 10 tusuk kambing dan gulai. 

Tak lama kemudian, kami pun melangkahkan kaki untuk menjemput si bungsu. Ternyata, berlibur untuk kuliner itu bisa dilakukan sambil mengantar dan menjemput penyuka Rhoma Irama tersebut. Ini namanya sekali kayuh, eh dayung, dua tiga pulau terlampaui. 


Sunday, January 09, 2022

Wirausaha

Kami hanya perlu 1 menit dari rumah untuk sampai ke kantor JNE. Zumi bisa belajar berniaga sejak dini. Murid SD Namira ini sangat senang dengan kegiatan jalan-jalan seperti ini, berfoto dan lalu ke warung untuk membeli kudapan sebagai upah.   

Sang kakak dulu pernah membawa kudapan bikinan BnZ bread ke sekolah. Gurunya memesan resoles pada kami. Sambil menunggu angkutan, saya sempat memperhatikan penyuka Harry Potter ini dengan enteng membawa bungkusan. 

Dengan mendorong anak-anak untuk mulai berpikit tentang "bisnis", kami berharap kepekaan keduanya terasah. Keterampilan yang bisa dibiasakan dalam aktivitas ini adalah komunikasi, kerja sama, dan pemikiran kritis. Akal budi tidak hanya mengeja kata, tetapi juga mempraktikannya dalam dunia nyata. 

 

Friday, January 07, 2022

Keinggris-inggrisan Kaum Cendekia


 Salah seorang peserta kelas literasi mengirim cuplikan tulisan saya yang terbukukan dalam Kata yang Rapuh (2019). Apa boleh menggunakan kata Inggris? Tidak ada orang yang mau berpayah-payah mau mengurus cara orang lain berkata-kata. 

Tetapi, apa maksud pembicara yang memakai kosa kata asing dalam sebuah ucapan, pidato, atau tulisan? Siapa yang disasar? Apa pesan yang hendak ditancapkan di benak khayalak? Bila hanya sekadar gagah-gagahan, ia telah terperosok pada snobisme, keangkuhan.  

Mungkin, kita perlu memeriksa apa yang disampaikan pada orang ramai agar panggung kita tidak menjadi pentas tunggal yang hendak memamerkan kelakar. Siapa pun seeloknya menimbang pendengar dan mitra agar komunikasi berlangsung dengan setara. Bila tidak, ia adalah komika berdiri (stand up) yang asyik dengan kepalanya sendiri. 

Berobat

Tatkala mendaftar untuk cek asam urat, saya berkirim kabar pada rekan datang terlambat ke rapat.  Dengan menggunakan inhealth Mandiri, warga pondok tidak perlu membayar karena asuransi dari plat merah akan menanggungnya. 

Di sini, saya juga periksa tekanan, kadar gula, dan kolesterol. Dulu, saya juga melakukan hal serupa ketika berkhidmat di UUM, Kedah. Setiap tahun, saya memeriksa tubuh. Sejauh ini, saya belum berkonsultasi dengan psikiater, tetapi juga sering ngobrol dengan rekan dosen yang pakar kaunseling. 

Ibu dokter bertanya tentang pantangan. Saya pun menukas, sudah. Saya tak lagi menyentuh kacang-kacangan. Seorang perawat ternyata tahu kalau kelas literasi pernah dilakukan di pondoknya. Ini juga obat bagi pikiran kita, membaca mendatangkan kesenangan.  

 

Tuesday, January 04, 2022

Memahami Liyan melalui Lisan


Buku yang disunting oleh Pak Rahmat Petuguran perlu menjadi cermin. Betapa pilihan dan tekanan kata menunjukkan jati diri seseorang. Alih kode yang sering digunakan penutur bisa membuka ruang komunikasi lebih komunikatif, namun gaya ini bisa menjadi naif bila ia adalah tabir untuk mengungkapkan pesan lain untuk kepentingan pamer. 

Komunikasi efektif sejatinya mensyaratkan kedudukan setara antarpengucap. Tetapi, kemampuan membaca khalayak runtuh bersamaan dengan batas-batas yang tidak jelas di ruang publik. 

Untuk itu, pilihan kata sesungguhnya mendorong individu untuk memudahkan ketersampaian pesan, alih-alih untuk gagah-gagahan. Seperti kata Stephen Hawking, fisikawan, puncak dari pengetahuan adalah tatkala semua lapisan orang memahami ucapan. 

Sunday, January 02, 2022

Pilihan Kepala Desa

Ini adalah baliho pertama yang dipajang di kampung. Pada awalnya, ia menutup papan pengumuman yang melarang pemburuan burung di kawasan. Warga ribut di grup Whastapp

Lalu, pihak pendukung menggeser ke sebelahnya, seperti tampak dalam gambar. Hari ini, saya juga melihat pesaingnya meletakkan APK tak jauh dari lokasi ini. Pendek kata, bumi rata untuk kontestasi.  

Apa sikap warga terhadap demokrasi? Kita pun tahu praktik pilkades yang terjadi selama ini. Mungkin, jabatan di tingkat desa dilantik saja oleh pemerintah daerah. Ini dilakukan untuk mengurangi gesekan di tengah masyarakat. Apalagi, kedudukan kades terbatas pada pelayanan sehari-hari warga yang bersifat rutin.  

Saturday, January 01, 2022

Awal Tahun 2022

 

Semalam saya menghabiskan waktu bersama M Faizi dan mahasiswa UNUJA. Detik-detik menjelang pergantian tahun, penulis Sareyang ini menafsirkan Trilogi dan Pancakesadaran serta kaitanyya dengan dunia literasi pesantren.  

Setidaknya, saya memfoto kegiatan sebanyak tiga kali. Setelah itu, saya menggunakan bolpoin dan buku kecil untuk mengurangi pemakaian telepon pintar selama acara berlangsung. Betapa saya senang melihat mahasiswa bergiat di malam tahun baru dengan berdiskusi dan menikmati persembahan teater Kala.  

Kata Faizi, saya hendak menafsirkan Trilogi dan Pancakesadaran. Fardu ain, kewajiban individu, tidak meremehkan keperluan bersama, seperti santri juga harus menekuni bidang lain yang menyangga kebajikan bersama, seperti kesehatan dan teknik.  

Sebelumnya, Ahmad Fawaid sebagai kepala Lembaga Integrasi Kokurikuler, memberi sambutan bahwa acara refleksi merupakan pijatan pada tubuh dan pikiran agar diri kembali segar dan bugar.  

Saya duduk bersebelahan dengan Pak Furqan, rekan yang baik dan tulus. Bila kadang tidak kuat menahan kantuk, ini akibat lambung tidak lagi prima. Saya pun tak menyentuh kopi di malam itu. Menua adalah menunda.  



Puasa [17]

  Berhenti sejenak untuk membaca koran Jawa Pos , saya tetiba merasa lungkrah. Satpam kampus memutar lagu jiwang, pas Iklim dengan Hanya Sua...