Tuesday, January 28, 2020

Persahabatan

The highest form of friendship is friendship of virtue. This type of friendship is based on a person wishing the best for their friends regardless of utility or pleasure. ~ Aristotle, 384-322 SM

Kata-kata di atas (bisa) diwakili oleh gambar ini. Seorang karib mengirim sebuah gambar ke pesan Whatsapp. Kopi dan rokok itu bukan tujuan. Ia membaca buku-buku rohani dan mengikuti kegiataan spiritual keagamaan. Setelah di puncak, benda-benda itu tanggal. Katanya, saya mesti turun lagi untuk hidup. Lagi-lagi, ia bolak-balik antara bumi dan langit.

Mengingat tak berhasrat mengalami tragedi Sisyphyus, mengulang-ulang hal yang sama, ia menyesap kopi dalam suasana yang berbeda-beda. Seperti Heraklitos, ia merasa bahwa sesapan itu tidak sama, seperti ketika ia berdiri di sungai seraya menikmati aliran air yang berbeda.

Lagipula, dengan cangkir buatan China ia telah menyatukan waktu dalam satu regukan, masa lalu, kini, dan masa depan. Cawan itu adalah penanda kampung halamannya, yang sekarang dinikmati dengan penuh khidmat. Ia juga akan selalu ke sini untuk menikmati hari tua nanti. Ketika duduk dengan sentosa ia telah menyambut masa senjanya. Anda juga akan merengkuhnya. 

Sunday, January 12, 2020

Kenangan

Biyya meminta merayakan ulang tahunnya dengan mahasiswa. Kami pun senang karena hubungan pegawai asrama dan pelajar terjalin akrab.

Untuk kedua kalinya, dua hari yang lalu Biyya bilang bahwa kalau tidak bisa sekolah di UK, kakak Zumi mau melanjutkan pelajarannya ke UUM.

Mungkin rumah pegawai ini asrama belum berubah. Tapi, kawasan ini diharapkan kekal dengan sungai, pohon, dan keranya. 

Friday, January 10, 2020

Menunggu Angkutan Sekolah

Saya dan Zumi mengantar kakak ke pinggir jalan untuk menunggu angkutan sekolah. Setiap jam 6 pagi, kami bertolak dari rumah dan duduk di depan Gudang Sampoerna.

Biyya membaca Deathly Hallows JK Rowling. Buku ini adalah hadiah dari gurunya di UUM IS, Miss Galilee, asal Filipina. Sementara Zumi akan menggambar rumah, dinosaurus, pohon, dan mobil.

Saya membaca Freud untuk memahami keselip lidah. Maklum, Benjamin Netanyahu menyebut Israel adalah negara nuklir.  Kebiasaan ini berjalan setiap hari. Sekali waktu, saya melemparkan pandangan ke jalan, yang dialiri oleh pelbagai jenis kendaraan. Betapa para supir itu telah bekerja, sementara sebagian yang lain mungkin masih lelap. Setelah Pak Wardi datang, kami pun berdiri dan kakak masuk mobil. Saya dan Zumi melambaikan tangan.

Puasa [17]

  Berhenti sejenak untuk membaca koran Jawa Pos , saya tetiba merasa lungkrah. Satpam kampus memutar lagu jiwang, pas Iklim dengan Hanya Sua...