Monday, April 29, 2024

Syawal Kesembilanbelas

Sebelum pukul 6, kami pergi ke musala pondok untuk mengikuti pengajian kitab anggitan Imam al-Ghazali. Meskipun hari ini kosong, karena kiai berhalangan hadir, saya menikmati langkah kaki dari gerbang ke musala. 

Betapa hijau taman di depan pondok mahasiswa sangat menyenangkan. Udara pagi yang segar bikin pikiran bugar. Berjalan membuat kepala bertambah lebar. Ada beberapa santri mencabut rumput liar. Saya melihat betapa kegiatan ini mendekatkan santri  dengan bumi dan membedakan tumbuhan yang diperlukan dan tidak diperlukan. 

Dengan merawat batin melalui pengajian dan memelihara lahir dengan kegiatan fizik, mereka mengajarkan kita semua untuk senantiasa belajar dan berolahraga. 

 

Sunday, April 28, 2024

Syawalan Kedelapanbelas

Kami menemani Zumi, yang mengikuti lomba bersama-sama kawan-kawannya di SD Katolik Pius Kraksaan. Mereka  mengikuti pelbagai bidang pelajaran, seperti Sains, Matematika dan Inggris. Setidaknya, penyuka Plants vs Zombies tersebut mau belajar mengisi soal-soal lomba. 

Setelah usai, Zumi hanya mengerjakan 10 menit, dan kawannya, Akin, 5 menit, kami pun keluar dari sekolah menuju pertinggaan untuk naik becak dengan tujuan Diva. Kami hendak menikmati bakso Pandawa. Rp 20 ribu, dua becak, mengantarkan kami ke pasaraya. 

Berbeda dengan warung lain, di sini, kami melayani diri sendiri. Saya mengambil bakso tulang, Zumi telur, Bunda dan Biyya urat. Itung-itung, ini merayakan kesediaan Zumi yang mau ikut pertandingan. Kami pun bisa menebak hasilnya. Lalu, kami pun beranjak dan saya memilih memilih pijat refleksi dan mereka pergi ke pasar untuk berbelanja kebutuhan sehari-hari. Dimas melakukan urutan kaki dengan penuh tenaga. Kami pun berbagi cerita.
 

Saturday, April 27, 2024

Syawal Ketujuhbelas

Biyya mendapatkan hadiah ulang tahun berupa novel dari Tante Ana. Dua anak imigran China di Melbourne, Australia hendak menautkan rasa di sebuah sekolah menengah atas.

Putri sulung ini tak dapat menahan tawa setelah tahu lagu Rhoma Irama dijadikan latar untuk status. Mungkin, ia dan rekan sebayanya tak akan merasa tersambung dengan nyanyian pelantun Ibu Kota ini. Apa boleh buat?
Ada hal lain yang membetot perhatian saya, yakni penulis "asal" negeri Tirai Bambu juga berkarya untuk turut mewarnai alur kehidupan dunia dan mungkin mendefinisikan identitas generasi baru.

Friday, April 26, 2024

Syawalan Ketujuhbelas

Kelas Memahami Teks Inggris: Dengan cara bandongan, setiap peserta akan membaca satu halaman dan menerjemahkannya ke dalam bahasa Indonesia. 

Lalu, ia akan menjelaskannya secara ringkas. Selanjutnya, hasil dari pembacaan akan dibahas dari segi linguistik dan analitik. 

Kelas ini akan digelar setiap Kamis pagi, 08.00 WIB di perpustakaan Universitas Nurul Jadid. Untuk "batch" ketiga, peserta diharapkan bisa menerjemahkan buku tersebut sebagai karya bersama. 

 

Thursday, April 25, 2024

Syawal Keenambelas

Bersama TKI, kami pergi pada dini hari ke bandara ketika Anda tidur atau menonton laga bola Inggeris lawan Belgia. Penerbangan pagi bukan pilihan banyak orang. 

Sebagian buruh dari Madura tak bisa melakukan "check in" melalui kiosk meskipun mereka akrab dgn telepon pintar. Pekerja tangguh di negeri jiran, yang bekerja di ketinggian tanpa ketakutan, membantu negara ini dgn pulangan (remitansi) yang merupakan lima pendapatan terbesar negara. Tapi, mereka tak digelari karpet merah dan disambut dgn meriah. 

Setiap orang merawat hidupnya. Sebagaimana supir taksi, Pak Agus, mengantar kami pada pukul dua pagi dari penginapan. Keramahan dan kesabarannya mengajarkan kami bahwa kita memilih cara hidup dan memeliharanya dgn seluruh. Ihwal jargon bela ini demi itu, biarlah dilaungkan di atas panggung politik.

 

Wednesday, April 24, 2024

Syawalan Kelimabelas

Saya akan menjemput Biyya seusai mengajar pada pukul 14.20. Ketika selesai mengajar Tafsir Modern dan Kontemporer, saya segera menuju parkir. Dengan kecepatan 30 KM/Jam, saya sampai di warung Om, tak jauh dari sekolah. 

Sesampai di sini, Biyya bercakap dengan Vanda dalam bahasa Inggris. Keduanya tampaknya asyik bercakap-cakap. Kehadirannya di kedai ini untuk merayakan ulang tahun Biyya. Berkah. 

Sebenarnya, kami hendak merayakan bersama keluarga, namun akhirnya diserahkan pada Biyya. 

Monday, April 22, 2024

Syawal Keempatbelas


Kami memenuhi undangan tetangga untuk memperingati 100 hari kepergian Pak Muhammad Imam Wahyudi. Sebelumnya kami mendapat surat undangan untuk menghadiri kenduri tahlil. 

Seusai bersembahyang magrib, warga berdatangan ke rumah almarhum. Pak Tir membuka acara. Selanjutnya, hadirin membaca Yasin dan tahlil. Andai tak mengikuti kegiatan tersebut, mungkin kami tak "sempat" membaca Alqur'an. 

Selain itu, warga bisa bersua untuk bertukar cerita. Pak Nur, seperti tampak dalam foto, adalah salah satu warga yang sering azan dan memimpin zikir sebelum salat di masjid. Apa pun, tradisi ini dapat dipahami oleh masing-masing dengan pelbagai sudut pandang. 

Syawal Ketigabelas

Saya pernah berbagi bacaan ini dengan santri Pusat Pendidikan Al-Qur'an Puteri Pondok Pesantren Nurul Jadid dalam Diskusi Al-Qur'an dengan tema "Aktualisasi Generasi Qur'ani dalam Membangun Peradaban Negeri". 

Ini adalah buku pertama yang membahas wacana Alqur'an dari dua perspektif penting. Pertama, buku ini menelaah perkembangan evolusi konsep keilahian di Timur Jauh kuno dengan perhatian khusus yang diberikan pada apa yang ada di dalam Injil Hebrew dan Kristologi dari sebuah perspektif sejarah. Kedua, buku ini menggali pesan Al-Qur'an dari perspektif pengetahuan modern. 

Generasi milenial seeloknya memiliki kesadaran sejarah tentang penghayatan manusia terhadap Tuhan dan merenung bagaimana kitab suci menempatkan pengetahuan modern sebagai kelanjutan dari anjuran untuk berpikir (tafakkarun) dan bernalar (ta'qilun). 

Dengan dua aktivitas di atas, kita berharap peradaban bisa dibangun di atas landasan teologis dan sosiologis sekaligus secara serentak. Ini jelas pekerjaan yang menantang bagi setiap lapisan generasi. 

 

Sunday, April 21, 2024

Syawal Keduabelas

 Keduaanya memesan Tteobokki. Kami menikmati ayam penyet. Dari sini, generasi baru telah menyesuaikan dengan selera lain. 

Setelah menempuh perjalanan dari Ganding ke Surabaya, kami memastikan dulu untuk segera mengasup makan siang yang agak telat. Tubuh harus mampu menyangga jiwa. 

Lalu, kami pun mengunjungi kedai buku Periplus. Ternyata, banyak belia yang juga mencari bacaan di sini. Mereka sering bercakap dalam bahasa Inggris. 

Saturday, April 20, 2024

Syawal Kesebelas

Kemarin kami menghadiri halal bihalal pondok di aula 1. Acara ini dihadiri pengasuh, kepala pesantren, forkompimda, dan warga Nurul Jadid. 

Seraya menunggu kegiatan bermula, kami bertukar cerita. Pak Faridy adalah pengajar UNUJA yang membantu kami untuk memahami isu hukum, termasuk kasus gugatan pilpres di Mahkamah Konstitusi. Sementara Pak Holil adalah guru SMP yang ahli hipnoterapi yang pernah sama-sama bergiat di Lembaga Motivasi. 

Kiai Hamid menegaskan khidmat ekonomi sebagai bagian penting untuk memenuhi fungsi dakwah dan pelayanan masyarakat. Pesan ini ditekankan kembali oleh Pak Ugas, Pj Bupati, debgan ekonomi kerakyatan. Sambutan diakhiri oleh Kiai Zuhri tentang ketulusan sebagai dasar ikhtiar. 

 

Friday, April 19, 2024

Syawalan Kesepuluh

Senarai keinginan ditunjukkan di X agar warga yang membaca bisa menanggapi. Maklum, buku ini tergolong baru di rak buku Periplus mal Galaxi. 

Identitas itu mitos, ujar penganut posmo. Namun, orang modern menegaskan jati diri itu adalah rekonstruksi sosial, di mana kita adalah korbannya. Penanda dan petanda apa yang menjadikan kita sebagai Melayu, Jawa atau Madura?

 Apa betul eksistensi kita dipengaruhi oleh pesohor? Mungkin. Dulu, gaya rambut Demi Moore dalam film Unchanged Melody menjadi ikutan khalayak. Lagi-lagi, isu besarnya siapa itu manusia?

Thursday, April 18, 2024

Syawal Kesembilan



 


Di tengah kesibukan masing-masing dalam merayakan kenduri arwah leluhur, kami merekam peristiwa agar abadi. Sebelumnya, saya dan Zumi membersihkan halaman dari lumut. Biyya turut membantu maminya membuat kue donat. Adik saya menyembelih ayam. Banyak saudara ibu turut membantu menyiapkan bahan makanan untuk hidangan. 

Di hari H, banyak keluarga datang. Setidaknya, acara ini menyatukan keluarga kakek Mun'im. Meskipun tak semua anak dan cucunya tak diundang, namun doa bisa dipanjatkan. Whatsapp bisa menyambungkan silaturami secara maya. 

Di dunia nyata, kami bertukar cerita tanpa direcoki oleh gawai. 

Wednesday, April 17, 2024

Syawal Kedelapan

Sebelum lebaran, ibu memberitahu kami untuk mengadakan haul leluhur. Dengan mengundang saudara emak dan tetangga, kami menggelar kenduri arwah pada hari keempat lebaran. 

KH Ahmad Sa'duddin memimpin doa seusai Kiai Abdul Halim membacakan tahlilan. Acara yang bermula pada pukul 12.30 diakhiri dengan ramah tamah. Sementara, saya dan para sepupu masih berada di tempat untuk bercengkerama. Momen ini sangat menyentuh mengingat kami sangat jarang bersua. 

Kini, kami telah memiliki anak-anak. Tak seperti dulu, kami mempunyai terbatas untuk ngobrol dan bermain. Dengan haul, kami merungkai kekerabatan dengan doa dan akan kembali ke rumahnya masing-masing umtuk kembali bertemu nanti. 

Tuesday, April 16, 2024

Syawal Ketujuh

Tatkala mampir ke kedai buku, saya membeli majalah Basis Majalah. Kita tentu sangat menghargai ikhtiar Pak Sindhunata yang masih setia dengan bacaan berkertas dan bernas. 

Tulisan Dika S Pandansari tentang Tengger memacu kami untuk segera pergi ke sini. Jaraknya hanya seliter bensin pergi pulang.

Cerpen Mas Ahmadul Faqih Mahfudz menggugah kami sebagai santri bahwa uang tidak halal yang masuk jadi bangunan pondok akan menghilangkan keberkahan (hlm. 65)

Tentang IKN? Sila daras cetusan Heru Prakosa! Jangan terlewat, tulisan Sindhunata senantiasa sarat makna. Siapa yang mau membaca masa depan, dia harus membalik-balik masa lalu, kutipan yang diambil dari A Malraux. 

 

Monday, April 15, 2024

Syawal Keenam


 Kami kembali ke Paiton pada hari ke-5 lebaran. Keluarga kami pun mengiringi kepergian ini. Perjalanan berlangsung lancar, kecuali di Blega dan Tanah Merah Bangkalan. 

Setelah melepasi jembatan Suramadu, Biyya dan Zumi tak bisa menutupi kegembiraannya karena akan ke mal Galaxi untuk mengunjungi Periplus. Namun, kami singgah dulu di GF untuk makan siang. Saya dan maminya memilih ayam penyet dan keduanya Tteokbokki. 

Dari GF, kami melihat-lihat koleksi. Biyya memilih tiga novel, yakni Flowers for Algernon Daniel Keyes, Six Crimes Cranes Elizabeth Lim, dan A Little Life Hanya Yanagihara, sementara Zumi memilih Minecraft. Saya sendiri membeli majalah Basis. 

Alhamdullilah, kami tiba di rumah dengan riang.

Sunday, April 14, 2024

Syawal Kelima

Babe Cabita berpesan untuk usah melaksanakan tahlilan. Tanggapan di media sosial mengulang kembali apa yang dulu sering bikin warga terbelah. 


Dalam buku ini, Hyung-Jun Kim, sarjana Korea, mengungkap banyak alasan untuk tahlilan. Bagi mereka yang punya pengetahuan keagamaan, tujuannya untuk mendekatkan diri pada Allah (hlm. 69). 

Jadi, tidak ada peubah tunggal dalam melihat tahlilan. Di hari 28 Ramadhan, saya mengikuti tahlilan untuk mendoakan kepergian tetangga. Bila keberatan pada tradisi ini sebab alasan ekonomi, maka kita usulkan agar kenduri ini tidak perlu menyuguhkan makanan dan oleh-oleh. 

Dulu, warga di Paiton, meminta imam untuk memimpin doa bagi ayah dari seorang jamaah di Yasinan musala tanpa biaya. Agama itu mudah.

 

Saturday, April 13, 2024

Syawal Keempat

Sebelumnya, banyak sepupu duduk di sini. Meskipun berbeda pilihan politik, kami saling bertukar cerita.

Kekuasaan itu seperti bidak catur. Raja berkuasa, tetapi cuma punya satu langkah, yang dijaga peluncur, benteng, kuda, dll, dengan gerakannya yang jauh lebih gesit. Pion jadi korban pertama dari permainan ini. 

Setelah itu, kami bicara pendidikan anak-anak, termasuk generasi seusianya yang lain. Ini terkait dengan makna pedagogi sejati.

Obrolan ini lahir dari kehendak bersama bahwa hidup itu bermula dari keluarga. Jika merawatnya, kita turut menyumbang (betapa pun kecil) pada kesejahteraan untuk semua.

 

Friday, April 12, 2024

Syawal Ketiga

Setelah berkunjung ke rumah adik di Garassem, kami berziarah ke pekuburan, tempat ayah, kakek, buyut, dan canggah berumah di sini.

Saya adalah generasi ke-8.  Akar dirawat agar kita semua afiat. Nanti, pada gilirannya kita sadar mempunyai asal yang sama, nabi Adam. Semua manusia bersaudara sebelum mereka dipisahkan oleh politik, negara, dan agama.

Inilah status Facebook.yang direspons dengan ucapan lebaran dari banyak teman. Pendek kata, apa pun pikiran dan perasaan kita, elok di hari mulia, kita saling bermaafan. 

 

Thursday, April 11, 2024

Syawal Kedua

Saya dan Zumi mengisi kegiatan pagi dengan mengorek lumut yang menempel di halaman. Penggemar Minecraft tampak menikmati aktivitas tersebut. 

Setelah itu, saya pun bersarapan nasi, tongkol goreng, kuah kelor, dan sambal kecambah mentah. Berselera datang karena lapar. Baru kemudian, saya membelek buku ini dan untuk kesekian kalinya membaca bahwa dalam neuroetika kehendak bebas itu ilusi (hlm. 25). Ini tentu akan turut menyoal konsep tindakan dalam Ilmu Kalam. 

Apa hidup ini berhenti di sini? Tidak. Kita perlu menikmati suasana pagi yang ditingkahi dengan nyanyian burung atau bunyi mercon yang mendatangkan kegembiraan anak-anak kecil. Semalam kami pun membakar kembang api untuk menyenangkan Zumi. Saya dan Anda juga bergembira, bukan?

Wednesday, April 10, 2024

1 Syawal

Semalam takbir berkumandang. Hari ini, kami bersama ibu, saudara, dan warga menunaikan salat Idulfitri di masjid Langgundhi. Setelah pelantang masjid berhenti, saya, Zumi, dan adik membakar mercon. 

Seusai salat 'id, sang imam, Ustaz Zainuddin, mengingatkan dalam khotbahnya bahwa puasa tidak hanya menahan lapar dan dahaga tetapi hal-hal yang tidak berfaidah dan omongan buruk. 

Dari pesan di atas, betapa akhlak adalah kunci utama dalam beragama. Sebelas bulan yang akan datang  menjadi medan untuk menjaga nilai-nilai puasa. 

 

Tuesday, April 09, 2024

Puasa [29]

Semalam, saya dan Zumi menunaikan tarawih untuk malam terakhir. Habibi dan Umar duduk di sebelah kami. 

Mengapa anak-anak perlu belajar diam tanpa gawai? Sebagaimana buku ini, tantangan terbesar di era distraksi adalah pentingnya memahami dan mengelola perhatian agar hidup lebih bermakna dan memuaskan.

Setelah tarawih, kami pun pergi ke toko Mbak Nur. Dari sini kami membeli sate di dekat puskesmas. Penjualnya adalah Pak Rosyid asal Bangkalan, yang telah membuka lapaknya sejak 2008. Seraya menikmati tusuk demi tusuk, kami ngobrol. Betapa meriah jalan yang dipenuhi oleh banyak penjual dan kendaraan. Odong-odong menambah keceriaan malam itu. 


 

Monday, April 08, 2024

Puasa [28]

Saya menemukan kutipan dari pemilik akun Twitter Murtaza Dawar bahwa "the purpose of Fiqh was not to control or discipline the subject, contrary to the modern state law, but the the setting of human life in good order."

Petikan di atas menarik untuk dicerna sejalan dengan pengajian Bidayatul Hidayah yang akan dilanjutkan sesudah lebaran. Dalam kitab ini, Ghazali menjelaskan tentang kebaikan pada orang lain adalah bagian yang dapat dilakukan di sela-sela waktu sembahyang, selain mendaras buku. 

Dari sini, kebaikan yang selalu ditekankan tersebut sebenarnya sejalan dengan sebutan perintah Tuhan untuk berbuat baik setelah manusia beriman. Pada gilirannya, orang akan dilihat dari kebaikannya dan keimannya adalah wujud subyektif karena tuhan itu menurut persangkaan hamba. 

 

Sunday, April 07, 2024

Puasa [27]

Kami pun berkumpul dengan seluruh keluarga. Menikmati buka bersama di rumah ibu adalah anugerah. 

Menjelang lebaran, banyak orang tua yang menyambut kedatangan anak-anaknya yang tinggal di tempat berbeda. Duduk di teras sambil merasakan angin dan bunyi perkutut adalah upaya untuk menghadirkan masa lalu. 

Kemarin, saya pun ikut tahlilan untuk mendoakan tetangga. Di sini, tidak ada yang berubah. Hanya warga yang seumuran sudah beruban, pertanda kami pun akan segera mendapatkan giliran. 



Saturday, April 06, 2024

Puasa [26]


Betapa menyenangkan mudik dengan keluarga. Pagi-pagi, setelah sahur, kami menyiapkan barang yang hendak dibawa. Pas pukul 6, kendaraan datang untuk berangkat. Di tol Gending, kami pun berhenti sejenak untuk mengisi bensin. 

Hanya dalam waktu 1 setengah jam, kami pun sampai di Surabaya untuk menjemput keponakan, Dini. Di sepanjang perjalanan, musik mengalunkan lagu-lagu Jawa. Ajaibnya, sesampai di Jalan Ahmad Yani, tiba-tiba lagu Ibu Kota Rhoma Irama berkumandang. Wah, ini rezeki yang tdak terduga. Betapa asyik! 

Perjalanan lancar. Di Blega dan Tanah Merah, kendaraan berjalan perlahan. Pasar di sini sering menjadi biang kemacetan. Beruntung, ada polisi urai yang membuat perjalanan banyak mobil, truk, dan bus tak terhambat. Nikmat!

Friday, April 05, 2024

Puasa [25]

Hari ini, saya mengajak Zumi ke JNE dan kedai pangkas rambut. Ada teman yang membeli buku God, Man, and Nature. Setelah memastikan buku terkirim, kami pun ke kedai potong rambut Wijaya di Tanjung Lor. Sebelumnya, kami telah menghubungi pemilik, yang menanggapi dengan jawaban ada tiga orang yang hendak bercukur. 

Dengan merapikan rambut, Zumi tampak cerah. Saya pun meminta pemangkas untuk mengambil sedikit agar rambut tampak rapi. Dengan bergegas pulang, kami pun sampai di rumah untuk mandi dan bersiap ke masjid untuk bersembahyang Jum'at. Saya menyukai tempat ini karena tanpa pintu dan terasa menjadi bagian dari lingkungannya tanpa penghalang. 

Duduk tepekur untuk mendengar khotbah adalah salah satu cara untuk menajamkan pendengaran dalam memahami pesan. Selain itu, Zumi juga bisa belajar bahasa Madura secara tidak langsung. Ia pun kadang meletakkan kepala di paha karena menahan kantuk atau bosan. Setidaknya, ia senantiasa belajar untuk diam. 

Thursday, April 04, 2024

Puasa [24]


Hari ini, kami akan menikmati nasi Biryani untuk berbuka. Dulu, tatkala tinggal di Kedah, kami membelinya di warung India Jitra setiap Jum'at. Namun, kami tidak menambahkan kacang mete atau di sana disebut dengan kacang gajus.

Ternyata, rasanya sungguh menyelerakan. Apalagi, sebelum mengunyah, kami telah meletakkan telepon genggam masing-masing dan hanya fokus pada butiran nasi dan percakapan.

Setidaknya, kebiasaan untuk tidak memeriksa layar telepon setiap kali makan, kami memiliki ruang untuk berbagi tanpa harus direcoki dengan media sosial. Inilah berkah puasa bagi kami, makan bersama dan ngobrol serta tidak terbelenggu dengan mesin.

Wednesday, April 03, 2024

Puasa [23]

 

Dafi mengikuti pengajian di masjid pondok. Ia pernah menjalani KKN di Malaysia. Sekarang, mahasiswa UNUJA ini sedang menyelesaikan tahun terakhirnya dan ingin melanjutkan pendidikan lanjut di negara jiran. 

Dengan demikian, ia bisa melanjutkan pengabdiannya di pondok An-Nahdloh, Selangor. Lembaga ini perlu tenaga muda yang cakap dalam administrasi dan manajemen pendidikan. 

Hubungan antarwarga dua negara akan senantiasa terawat dengan kegiatan pendidikan dan penglibatan komunitas. Dukungan warga lokal terhadap pondok pesantren yang dikembangkan oleh warga NU turut mmberikan kesempatan anak-anak pekerja migran untuk belajar. 

Tuesday, April 02, 2024

Puasa [22]

Alhamdulillah, kami bisa berbuka bersama di warung Grass Root. Betapa menyenangkan bisa mengajak Zumi turut menikmati kebersamaan bersama rekan-rekan di LPPM kampus. 

Sebelum azan, kami pun ngobrol ke sana kemari. Ternyata isu pemilu masih belum hilang dari percakapan, dari tingkat lokal hingga nasional. Memang, kita belum bisa move on dari pertarungan kekuasaan elite. 

Apa pun hasilnya, setiap individu akan kembali pada dirinya. Dari sini, masyarakat akan menjalani kehidupan secara normal dengan segala cicilan dan tagihannya. 

Monday, April 01, 2024

Puasa [21]

Ini bahan kajian teks untuk batch kedua. Semoga mereka bisa menyelesaikan bacaannya. 

Banyak cara membaca Alqur'an. Namun, saya rindu tadarus di kampung halaman. Lalu, di akhir bulan, Pak Haji Khalil memberi kami masing-masing Rp 1000. Pada 1980-an awal, nilai sebesar itu sangat bermakna untuk merayakan lebaran bagi seorang anak kecil.

 

Syawal Kesembilanbelas

Sebelum pukul 6, kami pergi ke musala pondok untuk mengikuti pengajian kitab anggitan Imam al-Ghazali. Meskipun hari ini kosong, karena kiai...