Sunday, October 30, 2022

Sebelum dan Sesudah Wisuda


Sebelum acara bermula, kami bercanda. Bersama Pak Wahab, saya melihat wisudawan bergembira. Mereka tampak sumringah karena telah melewati  jalan panjang menuju panggung pemindahan kucir. 

Cuaca pagi yang cerah seakan menyambut kebahagiaan para wisudawan dan orang tua mereka. Ada satu keluarga yang datang dengan naik bis mini. Saya mendengar tatkala tukang foto berujar, ayo cucu dan nenek berpose di halaman kampus. Alhamdulillah, sore juga terang sehingga keriangan tak henti-henti datang. 

Setelah upacara, satu persatu mahasiswa, orang tua, dan sanak kerabat meninggalkan kampus. Mereka telah memetik hasil dari pohon yang ditanam selama ini. Selamat para mahasiswa, semoga kalian menemukan jalan hidup yang telah diimpikan. 

 

Friday, October 28, 2022

Wirausaha

Produk kewirausahaan mahasiswa Universitas Nurul Jadid bersaing dengan kudapan pabrikan. Menariknya, peminat kegiatan ini tidak hanya diikuti oleh pelajar Ekonomi, Ekonomi Syariah, dan Perbankan Syariah.
Tatkala mengajar Filsafat Keuangan, saya memang meletakkan Philosophy of Money George Simmel sebagai bahan rujukan utama. Tetapi, membaca Rich Dad, Poor Day R Kiyosaki juga bisa dilakukan untuk setidaknya tahu pembedaan aset dan lialibiltas.
Mereka juga membeli buku yang ditulis Asti Musman tentang "kritik" pada Psikologi Uang melalui toko Pak Ali, meskipun tidak wajib. Paling tidak, karya ini memperkenalkan mahasiswa pada perbedaan "rich" dan "wealth".
Bila seorang mahasiswa menghabiskan rokok GG sehari, ia mengeluarkan duit Rp 22.000,- x 365 setahun. Saya bilang pada yang bersangkutan dalam setahun berhenti Anda bisa ikut program "sit in" ke Singapura dan Malaysia.
Tetapi, jatah lintingan itu punya jatah sendiri, katanya. Alhamdulillah, setidaknya ia menjaga adab dgn tidak merokok di kelas, sebab asap itu bisa mengganggu kenyamanan teman-teman lain. Semudah ini memahami sila kedua dari Pancasila.

 

Thursday, October 27, 2022

Filsafat Untuk Pemula

Dulu, Biyya mengikuti klub Filsafat di Universitas Utara Malaysia International School di bawah asuhan Mr. Charlie, guru yang berasal dari Filipina.

Ketika membeli novel Shopie World, saya harap ia membacanya nanti. Namun, murid SD Namira tersebut mencoba mendarasnya dan menemukan banyak kesulitan dengan istilah teknis, misalnya empirisisme.

Setelah membaca karya ini, ia tampak menikmatinya. Malah, dalam bagian "What is Philosophy", kakak Zumi ini menandai kata "interpretation" dan "scope" dengan warna kuning.

Artinya, tafsir dan ruang lingkup adalah dua kata kunci yang ia pikir penting dalam memahami disiplin yang lahir di Yunani ini. Tak jarang, ia tertawa dengan kata "dummies" dalam judul buku. Anda?

Pation

Sepulang dari sekolah anak, kemarin pagi saya memfoto sawah berlatar gunung. Daun tembakau telah dipetik dan dirajang dengan mesin, dulu dengan pisau.

Saya masih ingat betul tatkala tetangga memanen tembakau dan meminta tukang pasat (rajang) untuk memotong tembakau yang telah digulung menjadi irisan kecil dengan pisau. Lampu petromaks kala itu menerangi malam buta dan tetap sunyi karena tidak ada suara mesin.
Di musim hujan, petani akan menanam padi. Saya suka bila nanti areal ini berubah seperti hamparan karpet hijau. Seraya melihat dari jauh, sawah, sinar, dan gunung itu merupakan paduan keindahan yang tidak sepenuhnya ditampung oleh kata-kata.

 

Tuesday, October 25, 2022

Teknologi Tepat Guna

Di sela acara, panitia memutar video proyek pembangkit listrik air mini oleh Fakultas Teknik Universitas Nurul Jadid. Pak Kamil menjelaskan kemanfaatan PLTA kecil tersebut untuk warga.
Saya membayangkan Batur, Gading, Probolinggo bisa membuat hal serupa. Teknologi tidak akan menjadi kutukan bila dilakukan secara tepat dan berguna.
Bila alam menyediakan cukup kebutuhan secara bersahaja, maka kita telah menjadikan lingkungan kita ramah bagi kehidupan sehari-hati. Polusi, eksploitasi, dan ekstraksi akan mengubur rumah kita tanpa disadari.

 

Kesampaian

Berita tentang tender, surat perintah, dan radikalisme itu akan menjadi informasi, yang bila dipahami akan menjadi data, pengetahuan, dan tertinggi kearifan. Sementara, kesampaian adalah renungan yang diharapkan agar setiap individu sampai pada tujuan yang hendak dicapai.
Pencapaian hakikatnya berkait dengan apa yang hendak dipenuhi dalam hidup sehari-hari. Tetapi, bila dunia sinetron yang mengisi hari-hari hidup warga, maka impiannya adalah drama melankolik, yang itu tidak cocok dengan The Last Mannya Nietzsche.
Sila simak di sini: https://kabarmadura.id/kesampaian. Dengan akses pada tulisan lengkap, pembaca diharap untuk memberikan tanggapan agar percakapan di antara kita mengarah pada pokok persoalan dan tidak lagi disandera oleh prasangka.

 

Saturday, October 22, 2022

Hari Santri Nasional


 Kemarin, anak saya merayakan Hari Santri Nasional di SMP Bhakti Pertiwi, Paiton. Itu pertanda bahwa kini orang-orang menyambut perayaan HSN dari banyak lapisan.

Hari ini, kami akan merayakannya di Pondok Pesantren Nurul Jadid bersama seluruh warga pondok dan masyarakat. Apapun harinya, keseharian kami adalah bersembahyang subuh berjamaah, mengaji, dan melakukan aktivitas pengetahuan dan sosial.
Kami tidak lebih saleh daripada umat yang lain. Tetapi, bila ada santri yang menemani kaum tani di Banyuwangi yang tanahnya diserobot oleh sebuah PT, maka ini juga bagian dari nilai kesantrian. Bila ada santri yang belajar Marxisme melalui IndoProgress hari ini, itu juga bagian dari ghirah pelajar pondok untuk tahu isi kepala penulis Das Kapital. Pendek kata, santri itu terbuka bagi pikiran liyan dan bergiat untuk memberikan pelayanan.
Tentu, santri itu juga aktif secara politik. Bila berlindung di bawah Ka'bah, saya pikir itu bukan politik identitas sempit, tetapi jati diri itu memiliki pondasi. Secara etis, di sini ada norma kemanusiaan karena ia menjadi bagian dari titik menuju Tuhan sebagaimana titik-titik lain di muka bumi ini.
Khalas.

Friday, October 21, 2022

Mengikuti Anak

 

Saya membaca novel Cantik itu Luka yang dibeli oleh Biyya tadi di depan sekolahnya untuk pertama kali. Di sini, saya memegang dorongan Muhidin M Dahlah bahwa karya ini terkait surealisme, filsafat, dan sejarah.

Di warung makan Lamongan saya melanjutkan pembacaan seraya menunggu pesanan. Dengan tetap memakai masker, saya menghormati Biyya. Ia pernah mengingatkan saya untuk memakai "topeng" bila menjemputnya di sekolah.

Oh ya, mengapa kiai (baku) masih ditulis kyai (tidak baku)? Apa susu sapi yang diminumkan ke Cantik itu Bearbrand, sebab gambar kalengnya beruang? Saya akan mengajukan pertanyaan remeh temeh pada karya yang telah diterjemahkan ke dalam 30 bahasa ini. Tabik, Mas Eka!

Cantik Itu Luka

 

Status saya di Whatsapp diunggah ke sini agar saya tak perlu mengetik lagi.
Jawaban:
1. Ritual selamatan berupa laku yang disertai dupa, bunga, dan lain-lainl. Selamatan bisa berupa piring yang berisi nasi, telur, ayam atau daging, mie, yang dimakan seusai yasinan dan doa
2. Bidah adalah amalan yang dianggap tidak dilakukan dalam ajaran "resmi".
Alamak, Hujan di Malam Minggu Evie Tamala dinyanyikan ulang oleh bintang KDI. Ini bidah! Aransemen ulang dengan irama disco jelas melawan "korpus" resmi.
Terima kasih Mas Muhidin M. Dahlan IMuhidin M. Dahlan I yang telah meletakkan kata surealisme, filsafat, dan sejarah pada novel ini. Tabik.
Ternyata Cantik itu minum Bearbrand sejak kecil. Itu tak baik, kata bidan desa Mas Eka Kurniawan. ASI adalah asupan
terbaik
. Hehe
Takzim untuk Dr Hasmah Wan Teh yang juga mengkhadam karangan pemenang Prince Claus Award 2018 ini. Ada amalan yang juga boleh didapati di Semenanjung, kenduri untuk keselamatan (di Madura selametan).

Wednesday, October 19, 2022

Catur, Teh, dan Sore


Zumi menang tiga kali. Saya menang karena ia bisa teralih dari layar telepon pintar.

Hidup itu bisa dimenangkan oleh siapa saja dengan menggeser tanda. Sementara, dalam demokrasi, pemenang menjadi penguasa, pekalah menjelma oposisi. Kalau pihak yang kalah bergabung dengan yang menang, ia bukan petarung, tetapi penciut.

Pada awalnya, anak ini belajar catur dari aplikasi yang ada di gawai. Di sini, ia dengan mudah menggerakkan buah catur karena ada tanda ke mana ia digerakkan, tetapi dengan bidak asli, kami bisa bermain tanpa harus memelototi telepon pintar.

Hidup memang bukan percaturan, tetapi ia juga permainan. Kita akan diatur oleh aturannya ke mana kaki harus melangkah.

Novel Biyya

Apa dorongan Kirkus Reviews tentang novel ini?
Sebuah kisah yang kuat ini tidak hanya tentang kesakitan, tetapi tentang penerimaan Anda terhadap diri Anda apa adanya - apapun pengalaman yang membentuk Anda.
Penderitaan itu dialami di kolong dunia manapun, Toronto, Delhi, bahkan Paiton. Cara kita memahami akan mengubahnya menjadi pelajaran. Apa kita mau belajar?
Tidak menari di atas luka liyan adalah amalan tertinggi. Bacaan Biyya ini tentu akan dipahami seiring seusia dan perjalanan hidup penyuka Aurora ini. Sekolah, rumah, dan lingkungannya akan membentuk pandangannya tentang diri dan kenyataan. Novel ini adalah cermin. Tidak lebih.

 

Tuesday, October 18, 2022

Ketahudirian

 

Karena tahu diri, saya mengatur posisi. Sebagai santri, saya bukan kiai. Sebagai dosen, saya bukan menteri, apalagi presiden. Sebagai hamba, saya bukan Tuhan.
Tetapi, itu diri dalam pengertian kedudukan. Dalam satu alam pemikiran, ada nir-diri, bukan-diri, yang tidak dikerangkeng oleh jati diri.
Dalam kesendirian, saya mencoba menjadi bukan-diri. Tetapi, hanya sebentar, lalu saya akan menjadi seorang ayah yang memandikan anak di pagi hari, menjemput Biyya di sekolah, dan membelikan kelapa muda untuk isteri.
Oh ya, dukungan diri ini pada Anies Baswedan sebagai bakan calon presiden bersyarat. Ini tidak mutlak. Politik itu kalkulasi. Hanya Kuntadhi dan gerombolannya yang melihat kekuasaan itu hitam putih.
Tidak mudah untuk hadir sebagai diri yang asli. Mengapa? Kita sering lempar batu sembunyi diri. Kalau begitu, tahu diri sajalah!

Sunday, October 16, 2022

Keluarga Bahagia

Mas Amin Mudzakkir bertanya apa ada keluarga bahagia? Pertanyaan ini menimbulkan banyak tanggapan di FBnya. Saya juga memberi catatan di bagian komentar, simak cetusan saya di Indonesiana Tempo, Merealisasikan Rumus Bahagia ~ Ahmad Sahidah - Urban - www.indonesiana.id

Pura-pura senang (lalu) menjadi bahagia benar-benar nyata. Richard Wiseman, psikolog, bilang begitu. Modalnya (bisa) Rp 50 ribu di warung terdekat.

Biyya kopi susu, Zumi teh botol (Aneh, kok dalam kotak?), istri wedang uwuh, dan saya jeruk panas. Selebihnya, kami bercakap, membuka telepon pintar, dan melihat Zumi yang berlarian di tempat permainan. Sejauh yang saya jalani, bahagia itu adalah melakukan apa yang kita bisa tunaikan dengan tenaga, pikiran, dan sumber daya yang dimiliki. Selebihnya adalah cerita dan bumbu. 


 

Friday, October 14, 2022

Yahya Sangkurah

Saya mengetik Syaikh Yahya Sangkurah, salah satu guru pendiri Pondok Pesantren Nurul Jadid di Mekkah, di Google, bahan teratas terkait sumber-sumber yang berkaitan dengan riwayat hidup Kiai Zaini Mun'im.
Syaikh tersebut berasal dari Malaysia. Tidak ada keterangan lebih terperinci dalam anggitan KH Hefniy dkk. Saya coba periksa nama ini di Shukri Ahmad, Pengaruh Ulama di Semenanjung Malaysia Akhir Abad ke-20 juga tidak ditemui.
Ketiadaan maklumat tentang Tokguru cukup menantang. Pasti ada jalan untuk menelusuri jejaknya. Betapa Mekkah telah menjadi pusat pembelajaran bagi Muslim Nusantara.

 

Thursday, October 13, 2022

Kesehatan Jiwa

Selamat Hari Kesehatan Jiwa se-Dunia
Lelaki yang tidak berbaju atas itu sering mondar-mandir di jalan raya Paiton. Saya tidak pernah melihatnya dalam keadaan berdiam diri, berbeda dgn si B yang duduk sambil mengais makanan di tempat sampah, tak jauh dari pom bensin dan si C yang ngomong sendirian sambil menyapu.
Tentu, kegilaam ini berbeda dengan Crazy Rich Asia, film yang saya suka. Tetapi, di balik, gemerlap, necis, dan mewah itu terdapat kegilaan lain, seperti munafik, tidak jujur, dan tidak menjadi diri sendiri.

 

Istikamah

 Istikamah

Setiap pukul tiga pagi, marabot Masjid Baitissalam akan memutar bacaan Alqur'an. Betapa tertib hingga ke detiknya! Di sela lantunan kalam ilahi, suara truk menimpali udara dengan suara mesinnya yang khas.
Setiap individu menjalani hidup dengan pilihannya. Kata Cak Nun di sebuah penanggalan, bahwa kita harus meniru pemain sepak bola, yang tahu posisi dan tahu ke mana harus bergerak. Tetapi, kadang-kadang pemain belakang bisa merangsek ke depan tatkala sepakan pojok. Hidup mungkin juga begitu! Tetapi, dalam keadaan normal, kita kembali pada kedudukan masing-masing.
Di hari libur Maulidan, saya dan isteri sering mengunjungi warung lokal. Kemarin, kami menghabiskan waktu makan pecel Madiun, yang bersebelahan dengan Dinas Pendidikan Kecamatan Paiton. Ini bukan sekadar kulineran, tetapi melihat kebedaan di warung tersebut. Almanak Maiyah dan Ashshiddiqiyyah Jombang sama-sama menempel dengan kuat di dinding.
Oh ya, hari ini kami belum menentukan tempat makan untuk hari ini, 13 Oktober 2022. Mengapa? Hidup itu diusahakan mengalir. Rencana besarnya adalah nikmati hari dengan riang seraya mereguk apa yang ada di sekitarnya. Biarlah imajinasi yang melanglang jauh hingga tidak bertepi!

Kesejahteraan


 Mengapa penulis masih menulis kata well being dalam tanda kurung? Apakah kesejahteraan yang dimaksud berada dalam pengertian alam pikiran pengguna kata Inggeris itu? Lagipula, negara berbahasa Inggeris juga memiliki pandangan dunia yang beranekaragam.

Konsep kesejahteraan Barat, Arab, dan Melayu Nusantara berbeda, meskipun secara esensial sama, yakni pemenuhan kebutuhan lahir dan batin.
Peubahpun berbeda dalam indeks terkait kesejahteraan. Lalu, memgapa kita memakai ukuran IPM dunia untuk mengira eudaimonia bangsa ini? Pilihan kata akan menjebak kita.

Wednesday, October 12, 2022

Antri


Kami berdua menunggu giliran untuk mendapatkan pelayanan pelanggan di sebuah bank. Saya sendiri adalah pengguna perusahaan ini sejak pertama membuka rekening hingga kini. Di halaman depan buku tabungan nama saya tertulis Ahmad Sahidah, S.Ag.

Buku yang dibaca adalah Kajian Islam terkini oleh Carl Ernst, dkk. Saya justru tidak melihat bahwa pengetahuan itu berkait dengan keekonomian. Ungkapan pengetahuan itu terkait dengan kekuasaan, yang epistemenya adalah fikih keusahaan.
Selagi basis infrastruktur tak kukuh (bentukan kesangatan dari kokoh), maka ekapresi budaya, agama, dan politik adalah kepanjangan dari hasrat material.
Paiton, 12/10/22

Ketenangan


Saya menemukan banyak ketenangan dalam pelbagai ruang dan waktu. Semisal, seusai membasuh muka, di tengah malam saya menikmati lagu keroncong Jawa melalui radio Krisna FM, Lumajang. Anda akan mengalami hal yang sama dengan cara yang berbeda.

Apa serenity, thuma'ninah, dan ketenangan beririsan? Ketiganya berasal dari tiga alam pikiran, yakni Eropa, Arab, dan Melayu Nusantara. Sila simak lebih terperinci di sini: https://kabarmadura.id/ketenangan.

Tentu, setelah membaca uraiain dalam kolom tersebut, pembaca bisa menghadirkan cara baru untuk menghadirkan ketenangan dalam kehidupan masing-masing. Malah, pendaras juga bisa menyodorkan hal yang sama sekali berbeda, bagaimana menjalani kesentosaan. 

Monday, October 10, 2022

Ayam Kroyok

Seusai menghadiri pengukuhan guru besar Pak Dahlan dan Pak Husna di Universitas Islam Negeri Kiai Haji Achmad Shiddiq, kami makan di Jabung, Mangli. Keren, Pak Agus RM.

Lalu, percakapan merangkumi dunia akhirat. Ada banyak rahasia dan makna. Di taman kota ini, saya ingati teman-teman Forum Sejahtera, ruang perbincangan kelestarian alam sekitar (lingkungan) antara Nilai Negeri Sembilan dan Jember Jawa Timur.

Kami tak benci KFC, McDonald, Starbucks, dan lain-lain, sebab itu juga tanda bahwa kehadiran di kota ini adalah bagian keterbukaan warga. Menjaga keseimbangqn adalah cara kita menegakkan kepercayaan diri.

Bila alim kearab-araban, jika pintar keinggeris-inggerisan, maka kita harus menemukan jati diri pada bahasa sendiri. Soal kutipan sarjana Eropa dan Timur Tengah, itu adalah bagian dari tradisi ilmiah, bukan sifat rendah diri.Puncak pengetahuan adalah keaslian, di mana kebenaran adalah ungkapan berdasarkan situasi dan kondisi tempat kita berdiam diri. Pendek kata, tahu diri.
 

Soto

Cinta karena gincu | Akan segera layu. Bait ini terdengar pertama kami hendak duduk. Selera naik. Dua porsi soto dan jeruk panas dihidangkan oleh pekerja tak lama setelah kami memesan.
Karena mengunggah gambar ini di status WA, Biyya tanya melalui pesan, "Dude, you and mommy on a date"? Saya menawarkan si sulung untuk mencoba menu ini. Saya berjanji mengajak si sulung ke Cabang Penjara Kraksaan, yang berada di tepi sawah, tak jauh dari Rumah Sehat Rizani.
Hidup ini cuma singgah untuk makan soto, minum jeruk panas, dan mendengar lagu Bang Haji. Hihi

 

Saturday, October 08, 2022

Republik Kopi

Alhamdulillah, saya menikmati suguhan asli Bondowoso, Republik Kopi. Tidak hanya itu, tuan rumah juga menghidangkan bakso, tahu, dan pisang setandan.
Saya tidak merokok, tetapi menghargai merek lokal untuk mengambil tempat dalam industri hiliran tembakau. Ini tidak mudah bagi pemain lokal, tetapi dukungan petani dan warga akan meningkatkan kedudukannya di arena lebih besar.
Kiai Qushairi menerima kami dengan hangat. Pabrik rokok ini berada tepat di depan rumahnya. Terima kasih. Betapa senang kami mendengar beliau berkisah pengalamannya waktu belajar di Pondok Pesantren Nurul Jadid.

 

Thursday, October 06, 2022

SWAT, Buku, dan Kerja Sama

Andai tak ada lego, mungkin Zumi akan membeli buku. Si kakak mengoleksi Cantik Itu Luka dan saya memilih karya Asti tentang bacaannya terhadap Psikologi Doku di Toga Mas, Probolinggo.
Alhamdulillah, dua berssudara tersebut menyusun balok dengan kompak. Anak-anak perlu bermain agar bisa berbagi, bukan untuk mendudukkan siapa yang rendah dan tinggi.
Kerja sama itu keterampilan yang kita bisa tanamkan pada generasi yang cenderung bersendirian. Tentu, itu perlu uang sesuai ukuran dan keadaan.

 

Wednesday, October 05, 2022

Hasrat Identitas

Mengapa politik identitas sering disematkan pada Anies? Apa ada politikus tidak memerikan tanda sebagai penegas?
Pecel, sandal jepit, dan masker merah putih sesungguhnya batas yang hendak membedakan diri dan kumpulannya dari kelompok yang lain. Politik perlu simbol yang menyatukan basis massanya, seperti bumi, banteng, garuda, dan ka'bah.
Setelah setiap kubu bermufakat, kita dorong politik pada percakapan sehat. Sebagai kader PPP, saya melihat partai itu adalah kelas pembelajaran melihat kekuasaan secara utuh. Di Bawah Lindungan Ka'bah oleh HAMKA perlu dibaca untuk menghadapi pemilu 2024.

 

Ziarah Ke Kuala Lumpur

Teman-teman INFID, NU, dsn MD akan berkunjung ke jiran untuk silaturami. Di sini, mereka akan menyimak pemgalamam rekan-rekan pegiat, tokoh agama, dan sarjana dalam menyuburkan rahmat bagi sekalian alam.
Saya membayangkan tiga organ tersebut akan bertemu JAKIM, ABIM, dan Sister in Islam. Saya juga berharap bersapa dgn IKRAM, JIM, dan malah GAMIS agar percakapan terbuka bagi kumpulan yang sedikit berbeda dalam memahami relasi negara, agama, dan warga.
Tentu, di sela rehat kegiatan, teman-teman Jakarta bisa menikmati gulai Aceh di Chow Kit, menikmati taman Suria KLCC, dan dataran Merdeka. Salam takzim pada Datuk Marina Mahathir dan Ibu Zainah Anwar bila datang ke SIS.

 

Menjaga Lingkungan

Kami berbahas soal lingkungan dan pesantren. Hifzh al-bi'ah (menjaga alam sekitar) itu bermula dari pondok kita.
Ustaz Husain, dosen Ma'had Aly Nurul Jadid, berbicara soal mengawinkan tanah, perkara gaib, yang hanya dicapai oleh segelintir arif. Mas Ulil hendak menyuburkan sains di Ghazalia College seraya menegaskan bahwa Alghazali dan Asy'ari pro-sains. Mas Fayyadl mengisahkan salah ejaan dari dua kata dalam bait Ya Lal Wathan.
Apapun kisahnya, pikiran kita adalah untuk mewujudkan kesejahteraan (mashlahah) bersama. Untuk itu mari cegah kerusakan!

 

Syawalan Kesepuluh

Senarai keinginan ditunjukkan di X agar warga yang membaca bisa menanggapi. Maklum, buku ini tergolong baru di rak buku Periplus mal Galaxi....