Sunday, February 13, 2022

Mesin Waktu

Nomor ini adalah salah satu lagu yang ada dalam senarai putar. Selanjutnya, Asala Nasri membawakan lagu Asfa.
Menikmati seni Timur Tengah adalah sekaligus memeriksa selera. Saya tidak tahu apakah anak-anak akan juga menyukai nyanyian ini. Biyya suka Aurora dan Zumi Rhoma Irama.
Sejatinya, bila terdengar gambus, saya tenggelam pada masa kanak-kanak tatkala Paman Acik, almarhum, dan Pak Abu memainkan musik ini seusai isya'. Hanya, saya diam bila mendengarnya, sementara rekan saya turun untuk menari. Setiap orang memilih cara sendiri dalam menanggapi bunyi.
Andai punya mesin waktu, saya hanya kembali ingin menjadi remaja dan pergi ke Tambaksari Surabaya untuk menonton konser Rhoma Irama.
 

Jalan Kaki

Mengapa saya memilih jalan kaki dari kampus ke Aula Mini pada 2 Januari untuk mengikuti rapat koordinasi?
1. Hemat bensin motor
2. Jalan kaki sehat sesuai saran dr Nikmah, Klinik Azzainiyyah, untuk penyembuham asam urat
3. Bertemu dengan banyak orang, termasuk wali santri. Pak, ngirim putranya enggih? Oh, saya dari Pasuruan. Mungkin pertanyaan saya terhalang masker hingga tidak terdengar jelas.
Nah, tentang jalan kaki, ini adalah cara kita menjadi raja di atas bumi. Lebih jauh, sila daras buku terbaik 2021 yang saya baca. Dari sini, saya berhasrat berjalan kaki dari rumah ke Candi Jabung.

 

Laut Bercerita


Karena tidak bersampul plastik, novel Laut Bercerita, saya tutupi dengan lembaran McDonald. Dulu, saya suka membeli bacaan pada Mas Mahfudz yang berjualan buku di depan kost karena ia akan membalutinya dengan penyampul sehingga sampul terjaga.

Seraya mencicil saya coba menyelesaikan karya Leila S Chudori. Di tepi laut Kuala Muda, Kedah, saya sering terhenti pada uraian tertentu, semisal penggunaan kata. Bebersih adalah ungkapan menarik, yang secara linguistik unik. Tak hanya itu, kisah mahasiswa yg berburu buku berbahaya, spt tulisan Laclau, Ben Anderson, dan Pram menyeret saya pada ingatan.

Ya, Faridl Ma'ruf dulu pernah memiliki salinan "Bumi Manusia". Kawan baik ini adalah pembaca tulen, yang akan memperlakukan buku dengan penuh takzim. Lalu, adakah hari ini mahasiswa mendaras buku setelah tidak ada kekuatan apapun yang bisa menghalang?

Saturday, February 12, 2022

Sesaji

Di kampung, saya dulu sering menemukan sesaji yang diletakkan di pinggir sumur. Kini, tak ada lagi, sebab pompa air telah menyebabkan penutupan. Seikat padi dll digantung di kerangka atap rumah yang baru dibangun. Kebiasaan ini juga hilang. Bahkan, tradisi Samman dan Ruddat pun tak lagi dilakukan okeh generasi muda.
Sekarang, mereka selalu hadir di media sosial. Kegiatan dilakukan untuk memenuhi konten dan status. Zaman telah berubah. Bahkan, selawat Al-Khushary yang pernah dibacakan oleh Paman Muzanni menjelang magrib telah diganti suara mesin.
Ada pergeseran prilaku yang lebih besar dari sekadar soal kepercayaan, kearifan lokal, dan kemajemukan. Mereka yang berbeda sama-sama tunduk pada aturan dunia maya, saya ada dengan mengada-ada. Adaan tetap membawa "pikiran" lama. Benda, apa pun, diberikan arti, lalu pengusungnya merasa sejati. Lagi-lagi, siapa pun yang mencoba menegakkan jati diri mau mencari simpati. Apa mungkin keaslian? Masalahnya setiap individu menggendong banyak identitas, yang satu sama lain bisa menyatu dan berjarak. Kita memungutnya sesuai kepentingan.

Kini, anak-anak tidak melalui dunia yang sama. Keduanya besar dengan film kartun dan Youtube. Imajinasi tentang kenyataan berasal dari dunia luar juga. Di masa depan, kakak adik tentu akan bercerita tentang masa kecilnya yang tak sama dengan si ayah.

 

Thursday, February 10, 2022

Buku Syarahan


Mengapa kita perlu buku syarahan? Sebab buku babon pengarang menciptakan jurang yang dalam. Tatkala membaca Truth and Method, saya sering mengernyitkan dahi. Tentu, diskusi dengan Kamdani sebagai editor pada waktu itu, ada ruang yang terisi.

Kini, jarak itu makin dekat, meskipun distansiasi dan apropriasi dalam heremeneutik otomatis bekerja. Georgia Warnke memudahkan kita untuk memahami Gadamer lebih riang. Menariknya, buku yang saya pegang ini telah didapatkan oleh dua orang pertama, satu dari Sumenep, dan yang lain dari Ma'had Aly Nurul Jadid.

"Jauh sebelum kita memahami diri kita sendiri di dalam refleksi yang berlaku surut, kita memahami kita dengan cara yang terbukti dengan sendirinya di dalam keluarga, masyarakat dan negara" (hlm. 165). Pendek kata, kita telah mewarisi tradisi, sebagai sejarah efektif, untuk memahami kedudukan diri dan orang lain.

Kita acapkali terperangkap pada pemahaman diri tanpa menimbang liyan yang justru menjadikan tafsir produktif. Toh, akhirnya kita akan mengulik apa yang dipersoalkan (die sache), sehingga Gadamer sendiri menolak eropasentrisme tatkala membicarakan kebenaran.

Saya pikir batas-batas yang seringkali membelenggu kini telah diretas oleh kesadaran bahwa kita sering menemukan klaim kebenaran, yang setelah diperiksa isinya gerowong.

Tuesday, February 08, 2022

Mengurangi Penggunaan Gawai

Ketika keluar rumah, kita menutup diri dengan gawai. Kita sering asyik dengan telepon pintar dalam berkomunikasi, berselancar, dan berstatus.
Manusia senantiasa asyik dengan dirinya. Tetapi, ia berharap liyan memberi perhatian terhadap status dan cuitannya. Betapa celaru!
Dengan mengunggah foto yang diambil Zumi, saya mengingatkan diri untuk mengurangi ketergantungan pada telepon dalam kehidupan sehari-hari. Dengan membaca buku cetak, saya bisa mengurangi keterpaparan pada layar HP. Demikian juga saya mengajak Zumi bemain bulu tangkis di halaman agar murid SD Namira ini juga tidak sering menonton Ryan Toys Review.

Mengaji Kitab


Kamis pagi adalah jadual mengaji kitab The Semantics of Qur'anic Language: al-Akhira. Karya Ghassan El-Masri ini ditelalah oleh mahasiswa Ilmu Qur'an dan Tafsir UNUJA untuk memahami semantik Alqur'an terhadap kata al-akhirah dengan menimbang sumbangan Toshihiko Izutsu dan Goldziher. 

Peserta bisa menerbitkan terjemahan (output) dan memahami teks secara menyeluruh untuk keperluan sikap, tindakan, dan penghayatan sehari-hari (outcome). Pendek kata, pendidikan berdasar capaian atau OBE itu juga menjadi bagian dari kegiatan yang dilakukan di luar kuliah resmi. 

Kelompok kedua tentu perlu belajar dari kumpulan pertama yang juga sedang menggarap teks dengan tema yang berbeda. Sebagai kegiatan yang didasarkan pada pilihan, tentu aktivitas ini bermanfaat karena pilihan tersebut tidak semata-mata untuk mengisi waktu ulang, tetapi juga untuk merawat pengetahuan tentang tafsir yang berkembang dalam tradisi Barat. 

Istana Menanti Pasti

Di akun Twitter dulu, foto di beranda adalah gambar kami ketika menghadiri rumah terbuka di istana kesultanan Kedah pada tahun 2014, tak lama setelah Zumi lahir. Seorang Tionghoa membantu mengabadikan kenangan ini.

Di atas politik, sejatinya raja adalah kekuatan simbolik. Dgn kuasanya, polisi dan tentara di bawah telunjuknya. Tak pelak, tak ada kekuatan yang bisa menyalahgunakan untuk kepentingan hasrat berkuasa. Inilah kelebihan sistem monarki konstitusional.

Lebih jauh, halaman istana adalah ruang bertemu rakyat dari pelbagai etnik, agama, dan golongan. Itulah mengapa mereka menjunjung raja dan rakyat berpisah tiada. Tentu, kata istana kini bisa memiliki banyak arti, termasuk lagu penyanyi asal Malaysia Rahim Maarof berjudul Istana Menanti bersama Conny Dio, penyayi Indonesia,. Ini berarti batas-batas yang selalu menyekat sejatinya bisa luruh melalui nyanyian, dengan kata kata kegembiraan bersama. 
 

Saturday, February 05, 2022

Status Update

Menemani Biyya menonton film, saya melihat karya ini menghibur. Tokoh utama, Kyle Moore, bisa memenuhi segala keinginannya hanya dengan mengunggah status di aplikasi U-Niverse.

Namun, bukankah sumber penderitaan itu pemenuhan hasrat? Ya, setelah kita melaluinya dengan renungan. Siswa SMA Hayden tersebut justru menemukan diri dan keluarga setelah tidak lagi bisa mengontrol kenyataan.

Aha! Hidup ini apa yang terjadi. Akhirnya aplikasi itu berhenti berfungsi. Apapun, si miskin itu adalah orang yang selalu ingin lebih dan lebih. Lalu, mengapa kita tak berusaha mengenal kebutuhan sejati? Biyya, what is your truly needs? She said, it depends on the situation.
 

Jati Diri


Sekelas Christine Hakim gagal menjelaskan jati diri Nusantara hanya dengan mengatakan bukan Arab dan K-Pop.

Bila itu bukan, ini bukan, jangan-jangan kita ini bukan-bukan. Seorang santri memainkan gambus dengan sarungan dan pecian adalah cara paling ramah dalam menyerap kebedaan tanpa harus menolak apa yang bukan, tetapi ini soal keseleraan.
Bayangkan, dgn musik Timur Tengah seorang pelajar pondok menikmati lagu dalam bahasa Madura dan mendengar nomor Mozart tanpa harus dibebani dgn identitas pembatas agar dipandang sebagai warga yang mengutamakan keaslian. Apa belum cukup mengorbankan bahasa ibu dengan menggunakan bahasa kebangsaan?
Jujur, bila kita hendak tampil "asli", mungkin kita tidak memakai apa-apa dan tidak makan apa-apa karena jejaknya berasal Dari India, China, Arab, dan Eropa.

Friday, February 04, 2022

Songkok Malaysiaan

Hari Rabu, 2 Februari 2022, kami mengajak Zumi ke Toko Laris Jaya untuk membeli kopiah putih.  

Muhammad, penjaga asal Besuk, menawarkan songkok Malaysiaan. Kata terakhir ini sebutan orang Madura untuk mengungkap ala Malaysia.  

Jadilah, kami menyodorkan Rp 50 ribu untuk barang tersebut. Hari ini, murid SD Namira tersebut memakainya di kepala dengan seragam Pramuka.  

 

Wednesday, February 02, 2022

Sumbangan

Dari tiga kotak amal, saya mengisi "tabung derma" ini dengan satu lembar dua ribuan.  Di warung Pak Koya Kraksaan, ada uplz dan BMH yang berideologi berbeda.  

Nilai dari sebuah sumbangan adalah kehendak untuk berbagi tanpa dibatasi oleh sentimen. Lebih jauh, andai teman saya yang ateis itu meletakkan kotak yang serupa untuk menggerakkan filantropi, insyaallah saya akan mendukungnya.  

Bertikai soal "bentuk" dan melupakan isi adalah bacul. Lalu, mengapa orang cenderung berkumpul dengan teman sealiran? Ini soal pilihan dan tukar kata. Ketika sama, mereka bisa berbicara tanpa prasangka. Untuk itu, mari lihat prejudis itu sebagai fase dari percakapan yang jauh lebih dalam. Kita lahir sebagai manusia dan selebihnya kita membawa batas sendiri-sendiri karena perbedaan yang bukan pilihan. 

Tuesday, February 01, 2022

Bertukar Tangkap

Apakah kata gelap dan cahaya dalam dua kutipan pandangan ini memiliki muatan makna yang berasal dari pandangan dunia yang sama? Tidak.
Louis Dupre dalam bukunya memisahkan antara "Religious Mystery" dan "Rational Reflection" dengan kata "dan". Misteri agama tidak kemudian dilihat semata-mata kegaiban itu berwujud sesuatu yang melulu abstrak. Tatkala Nabi bersabda bahwa salah satu amal yang paling baik itu adalah sabar, sejatinya orang yang mampu menjalani hidup dengan penuh kesabaran itu adalah keajaiban itu sendiri.
Betapa di era digital media sosial dan "microblogging" menjerembabkan kita pada status dan cuitan pendek yang mudah menyulut sumbu pendek. Kata-kata ditekuk sedemikian rupa untuk menyerang tanpa berperang. Tetapi, hal ini tetap saja bikin berang.
Dalam sunyi, saya hadir tanpa bunyi. Di dunia maya, banyak ungkapan justru menambah kegelapan. Malah, dalam kesenyapan saya mendapatkan keterangan.

 

Kolega

Pak Jasri sedang menerima telepon. Kepala LPPK UNUJA ini mengurus kewirausahaan mahasiswa. Saya dan Pak Sugiono ngobrol dengan pembinan MATAN ini entang upaya mendorong pelajar agar bergiat dalam bidang perniagaan. 

Pak Nurhamid yang berada di sebelah sebagai penanggungjawab MBKM berjasa besar dalam mendukung mahasiswa untuk mengikuti program magang di perusahaan. 

Sebagai pengajar, sejatinya kita berusaha memberikan ruang pada pembelajar di universitas untuk mengaktualisasikan diri dalam banyak kegiatan agar pengetahuan berbuah tindakan. Tentu, seluruh aktivitas ini perlu dilaporkan dalam bentuk dokumen untuk ditimbang oleh asesor. Dari sini, satu sama lain saling menyokong agar keinginan yang lebih besar,yakni mahasiswa menemukan dirinya terwujud. 

 

Syawalan Kesepuluh

Senarai keinginan ditunjukkan di X agar warga yang membaca bisa menanggapi. Maklum, buku ini tergolong baru di rak buku Periplus mal Galaxi....