Tuesday, January 31, 2023

Keimanan

Apa iman yang buruk itu? Sartre menjawab bahwa iman yang lahir dari orang yang takut membuat keputusan sendiri dan akibat yang ditimbulkan.
Apa foi (faith) itu sebangun dgn kata ايمان dalam khazanah kita? Apa pun, coba putar Harga Diri, mungkin Rhoma sendiri tak akan sama dengan Anda dan saya dalam memahami dan menjalani keimanan sehari-hari.
Sila disimak di sini untuk teman sarapan Anda: https://kabarmadura.id/keimanan/. Dengan versi digital, cetusan ini akan mengalir hingga jauh. Tentu, pandangan tersebut bisa ditimbang oleh khalayak. Ikhtiar untuk menghadirkan gagasan didorong agar publik bisa bernafas lebih panjang dalam mengarungi media sosial. Mereka tidak perlu sering membaca status pendek agar pikirannya panjang.

 

Memberi Suara pada Eliezier

Mas Goenawan Mohamad senantiasa menghadirkan banyak cara untuk melihat tragedi. Sejak zaman Yunani, peristiwa tragis telah menyedot perhatian penekur. Apa semua bisa diukur?

Kotak Pandora itu kini dibuka setengah hati. Jika hendak diungkap semua, institusi itu akan runtuh tanpa ampun. Kita juga tidak ingin itu, bukan? Masih ada polisi yang baik. Itupun tak banyak. Apa buat boleh? Eh, buat boleh apa? Betapa kata tidak bisa mengungkap kekonyolan ini. 

Jika keadilan tak hadir di mahkamah, maka kami akan mendukung Eliezier semampu yang bisa diwujudkan. Jika hukuman itu tetap, kami akan menebusnya dengan sedikit yang kami punya. Kepada Tuhan, saya percaya, tidak pada apa pun institusi yang berada di balik semua kejahatan ini.
 

Monday, January 30, 2023

Hari Kiamat

Setelah menyimak makhluk andromeda Jared Diamond yang menertawakan orang-orang yang percaya pada Tuhan (hlm. 414), saya membuka radio Ronggo FM. Aha, Rhoma melantunkan hari itu jagad akan dihancurkan, termasuk andromeda, bukan? Hehe
Mengapa agama masih hidup? Mengapa kaum ateistik tak ambil alih kendali? Ini terkait dgn fungsi. Agama memberi kita banyak hari libur. Di sini, ia semestinya memberi ruang untuk merenung, bukan menghadirkan kebisingan yang lain.

Hari pembalasan adalah rasionalisasi moral agar orang baik mendapatkan ganjaran dan orang jahat memperoleh balasan. Dalam kerangka ini, kita bisa menerima logika Hari Akhir. Tetapi, apakah logika ini juga hinggap di benak khalayak? Itulah mengapa kadang bahasa mudah retak.
 

Sunday, January 29, 2023

Literasi Digital

1. Siaran radio MQFM Jogja ini sekaligus menjadi konten radio tersebut yang bisa dinikmati secara luring oleh khalayak.
2. Dengan demikian, radio ini tetap bisa mengudara sekaligus bisa menyediakan konten secara berkelanjutan dengan hanya mengatur jadual dan program.
3. Literasi itu luas, yang puncaknya adalah sistemik, yakni mengubah prilaku pribadi dan liyan melalui kecakapan dalam memahami tanda (huruf, gambar, dll) yang dicerap dgn pendengaran, penglihatan, dan keduanya sekaligus.
4. Saya setuju dengan Voltaire bahwa kita harus membiarkan orang lain untuk bicara, meskipun kita tak bersetuju. Masalahnya, khalayak kita tidak berpikir seperti pemikir Perancis itu. Apalagi internet tidak mau ambil tahu. Selagi ada gawai berkuota, ia bekerja.
5. Literasi digital itu sejatinya soal percakapan yang dilakukan melalui dunia "lain", tetapi belantara ini harus dibatasi agar fokus untuk bermufakat tidak semakin kabur.

 

Mengaji


وقد ظهر لك بهذه التقسيمات أن وجوب الصبر عام في جميع الاحوال والأفعال

Selanjutnya, meskipun seseorang menyepi sendirian, ia tetap tidak bisa terlepas dari kesabaran sebab hasrat tetap bersarang di kepala. Untuk mewujudkan sikap ini, kita menimbang "bima'jun al-'ilmi wa al-'amali" (adonan pengetahuan dan perbuatan).
Besok, kami akan memasuki tema Penjelasan Keutamaan Bersyukur. Menarik, bila kesabaran dikaitkan dengan kesyukuran. Dengan menerima apa pun yang terjadi, itu adalah bentuk kesyukuran yang membuat kita berterima. Stoikisme memiliki diksi yang berbeda untuk melihat usaha dan hasil dalam kehidupan sehari-hari.

 

Friday, January 27, 2023

Kawan, Perjalanan, dan Ingatan

Mas Alfian adalah adik kelas jauh di Fakultas Ushuluddin UIN Sunan Kalijaga. Kini, kami sama-sama berkhidmat di pondok Nurul Jadid. Sebagai pembelajar Tafsir, ia juga jago Teknologi Informasi. Aplikasi Sambang adalah "rakitannya".

Alat itu dibuat untuk menjaga hubungan tetap erat. Mesin tidak akan menggantikan manusia, bukan? Oh ya, kami tidak sabar menunggu majalah Alfikr cetak. Jurnalisme tegak di antara kubuan.

Dalam perjalanan rakor ke Situbondo, si supir memutar lagu Seribu Kali Sayang yang dinyanyikan ulang oleh Indah Yastami. Lumayan, meskipun Saleem justru yang hadir. Saya suka kata falsafah yang ada dalam lagu ini. Apa Anda tahu erti tergamak dalam lirik? Kita menyebutnya tega. 


 

Wednesday, January 25, 2023

Trilogi, Warung, dan Waktu Luang


 Ini seri ketiga dari Trilogi Perang Candu. R F Kuang, pengarang, tinggal di New Haven, Amrik. Ia sedang menyelesaikan PhD di Bahasa dan Sastra Universitas Yale. Sebelumnya, Biyya membacanya terjemahannya yang diterbitkan oleh Gramedia. Kini, seri ketiga berbahasa asal, Inggris. Apa ini punya pengaruh berbeda? Nanti kita tanya melalui kanal Youtubenya.

Setelah membaca, seseorang memperoleh makna. Ia hidup dgn kepahaman dan kerenungan. Ya, seeloknya seseorang akan melakukan apa yang dimengerti dan direfleksi. Ia juga mewujud dalam perkataan dan sikap dalam kehidupan sehari-hari.

Tetapi, lebih dasar sekadar membaca dan berselancar, masing-masing menekuri dunianya. Saya membaca Jawa Pos untuk menyusuri berita, opini, dan olah raga. Selain itu, masing-masing menikmati makanannya yang berbeda. Itulah keluarga.

Kebebasan

Kebebasan menjadi beban manusia sebab ia lahir dari kehendak untuk mengungkapkan dirinya. Bila kasus pertama yang saya ungkap Cak Nun dan keduanya adalah Rasmus Paludan, ini sekadar potret dari sosok yang telah dibingkai.
Jika kritik Emha dan Rasmus diletakkan dalam konteks kebebasan berbicara, maka percakapan mesti lahir dari sini, yang melewati prasangka untuk mengurai makna bersama. Malangnya, kesetaraan sebagai prasyarat tidak hadir. Kita hanya membaca cetusan yang bersahutan tanpa ada jeda untuk merenunginya secara lebih utuh.
Untuk lebih jauh, kita bisa memeriksanya di sini: https://kabarmadura.id/kebebasan/. Hal menarik dari cetusan tersebut adalah tanggapan orang ramai di media sosial. Saya bisa melihat dari dekat bahwa khalayak terbelah. Tetapi, jika alasannya adalah sentimen politik, kubuan ini akan mencair bila petinggi menggeser posisi. Tetapi, ternyata pembelahannya di tengah masyarakat bukan itu, tetapi ideologi.

 

Masjid Utama Raya

Kami bersembahyang berjemaah subuh di sini. Ada juga rombongan santri dari Nganjuk, yang mampir dalam perjalanan ke Bali, dan Pondok Al-Irsyad yang juga menunaikan salat bersama.
Masjid mungil ini berada di lingkungan yang bersih dan hijau. Setelah melaksanakan kewajiban ini, kita akan menghabiskan kebih banyak waktu untuk menjaga hubungan baik dengan manusia dan melestarikan lingkungan.
Di ruang publik, agama hadir dalam aturan bersama untuk kebajikan bagi semua. Dengan demikian orang tidak lagi memamerkan kesalahan dengan mengumbar keyakinan. Dengan mengikuti aturan di jalan dan tidak merokok sembarangan, kita telah melaksanakan kepercayaan dengan saksama.

 

Bertanya

Dari sini, saya bisa melihat tongkang yang memuat batu bara. Bahan energi kotor ini akan segera berakhir. Sejatinya, seberapa tenaga listrik yang diperlukan agar kita bisa hidup? Apa alam itu tidak cukup tatkala sinar matahari pagi menghangatkan tubuh dan pikiran? Cericit dan kicauan burung menghiburkan?
Bukankah kita perlu membuat ruang terbuka agar di siang hari kita bisa melihat untuk membaca dan cukup ke luar untuk melihat pemandangan di sekitar kita? Membuat bangunan berjendela dan menutup tingkap dengan tirai adalah cara manusia untuk menyesuaikan dengan suasana. Tetapi, menyalakan lampu di siang hari di dalam ruangan itu, jelas ini celaur.
Mengapa gelap malam mesti diterangi ketika dalam suasana ini individu melihat ke dalam dirinya? Bukankah kita juga perlu waktu untuk mendengar dari dalam agar gawai tak menghabiskan untuk meraup pesan-pesan yang diulang-ulang? Kalau gawai adalah sumber informasi, semestinya banyak masalah bisa selesaikan. Tetapi, kita tidak menyusunnya sebagai pengetahuan. Inilah tantangan kita bersama.

 

Saturday, January 21, 2023

Ontologi, Epistemologi, dan Aksiologi

Karya ini dibagi pada tiga bagian. Ia membayangkan apa yang hendak diulas, dan paradigma yang digunakan, lalu pada gilirannya kegunaan dari pengetahuan itu dalam keseharian. Pendek kata, ilmu itu untuk budi dan bakti.

Saya akan membawa ulasan ini pada kelas literasi Santri Patriot Panji Pelopor, SMANJ, MANJ, dan MAN agar mereka bersemangat untuk menulis apa yang telah dibaca. Lalu, dari sini mereka memeriksa pemahamannya terhadap buku yang didaras.

Menulis adalah cara membaca yang terbaik. Buah tangan Edi Mulyono untuk karya yang mengilhamkan ini. Mas Hendri Irawan telah memberi ruang untuk pemuatan karangan tersebut. Dari sini, minat baca warga akan terus dipupuk. Tanpa mengulik halaman buku, seseorang telah menutup sebagian jendela dari rumah kehidupannnya. 
 

Kebebasan Berpendapat

Proposisi artistik dan ilmiah juga kebal dari aturan legislatif (hlm. 155).

Apakah pernyataan Cak Nun ttg kefir'aunan Jokowi bisa dikategorikan sebagai yang pertama? Tetapi aturan tak tertulis kadang bisa lebih membelenggu. Kaum bigot dan fanatik akan membela tuannya.

Kita belum siap berbahas, sebab demokrasi itu soal membakar petasan dengan sumbu pendek. Percakapan kita tidak dalam. Media sosial adalah ruang tempat orang hanya mau menyampaikan keyakinan dan mengesahkan kepercayaannya dengan mengulang pandangan orang lain. 
 

Friday, January 20, 2023

Yasinan

Alhamdulillah, kami mengikuti Yasinan di masjid dekat rumah. Ini adalah praktik Living Qur'an. Pak Haji Sufyan dan Pak Haji As'adi memimpin kegiatan ini. Betapa senang banyak anak dan remaja mengikuti acara ini.
Setelah selesai, anak-anak mendapatkan camilan dan kudapan. Malam ini, ada seorang warga yang menyediakan makan malam. Pak Joko yang tadi membersihkan halaman sebelum magrib meminta beberapa remaja untuk membawa sampah ke tempat pembuangan sementara.

Masjid ini hidup dengan keterlibatan dan peran warga. Tidak hanya itu, ia menjadi titik temu banyak kegiatan, baik kemasyarakatan dan keagamaan. Kita mungkin bicara soal pemisahan agama dan politik sebagai konsep, tetapi di sini, coblosan pemilu dilakukan di halaman. Agama menyeru pada kebaikan, yang itu dicapai dengan ketertiban dari sebuah tatanan.

Musala Kampus

Setiap Kamis siang, MATAN akan menggelar selawatan. Sekali-kali saya hadir untuk bersiduduk agar bisa merasakan kesyahduan dan kekhusyukan dalam melantunkan pujian. Dengan disiarkan melalui pelantang, suasana siang itu terasa magis. 

Karena harus mengisi kelas literasi pada waktu yang sama, saya menghadirinya secara gaib. Kegiatan ini merawat kepikiran, sementara selawatan adalah memupuk kebatinan.

Setelah mengasah otak, warga berjemaah di musala. Mereka merehatkan logika, dan menajamkan rasa. Ini dijaga agar hidup tidak oleng. Tatkala tepekur di sini, seseorang tidak lagi berpikir tentang perut dan isi dompet, tetapi ia menghadirkan penghayatan tentang kenyataan secara utuh. 
 

Tuesday, January 17, 2023

Doa

16 Januari 2018 [Status Facebook]
The nature of prayer is not to influence God, but rather change the nature of the one who prays. ~ Soren Kierkegaard
Dengan membaca buku ini, Biyya dan teman-temannya bisa memahami doa-doa yang dipanjatkan. Kata Ghazali, pembenaran itu diraih setelah pemahaman.
Ketika berdoa, manusia tidak disibukkan dengan telepon pintarnya. Mereka menjadi sendiri. Lihat! Setiap kali memasuki sesi berdoa dalam pertemuan mereka tidak bercakap, bermain gawai, dan lain-lain. Tiba-tiba, orang ramai merasa cukup dengan keadaan dirinya.

 Setelah empat tahun, keadalan belum berubah. Gawai betul-betul telah merangsek pada banyak lini kehidupan. Setelah berdoa, kini orang segera memeriksa telepon. Apa mereka hendak memeriksa doanya diterima atau tidak? 

Pengarusutamaan Gender


Pada Ahad yang akan datang, saya akan berbahas isu pengarusutamaan jender dan inklusi dalam pembangunan dalam kegiatan KOHATI HMI Probolinggo. Beruntung, saya belajar banyak dari karya ini bahwa keadilan jantina itu tidak hanya terkait kultur, tetapi juga struktur.

Apapun, kesadaran kesamaan itu telah dipraktikkan. Banyak bapak di Paiton yang mengasuh anak. Di depan sekolah Biyya, ada seorang ayah memegang si bungsu dengan tangan kiri, si kakak berdiri, dan sulung memboceng di belakang.
Lalu, bagaimana praktik lain? Patriarki semakin kokoh dengan dalil. Itulah mengapa tafsir yang lebih terbuka mesti diketengahkan.

Pencitraan

Mas Gun selalu menulis sebuah isu secara menarik dan tanpa menghakimi. Negara teater itu kiasan bagus untuk melihat dunia panggung kekuasaan.

Itulah mengapa saya menyodorkan esai "Motivasi" dan "Literasi" pada mahasiswa untuk dibahas di Kafe Fikar depan kampus tanpa susunan acara seperti pelantikan. Tetapi, kalau hendak dibuka dengan pembacaan Alqur'an elok, karena sekarang mahasiswa sudah jarang melakukannya.

Upacara itu hanya bunyi-bunyian untuk menegakkan hegemoni. Sementara, diskusi dilakukan untuk eksistensi dan kesetaraan. Tanpa ikhtiar seperti ini, tidak ada pencerahan.
 

Keaslian

Mengapa orang Madura suka sarung BHS, Lamiri, dan sejenisnya? Apa ini terkait dengan otentisitas? Apa Wadimor tidak "asli"?
Sejatinya, ini bukan soal orang Pulau Garam saja. Ia bisa menyasar orang Amerika. Apa mimpi rakyat negeri Paman Sam? Semalam dalam film Unhinged (2020), seorang pakar berujar di televisi tentang tekanan yang menimpa warga karena tuntutan yang harus dipenuhi, yakni saya harus kaya, populer dan keren (cantik, tampan, dan bergaya).
Jadi, untuk mengatasi hal serupa, semestinya cara berpikir yang perlu diperiksa. Teman baik saya yang ahli psikologi, Pak Fathol Haliq, menukas bahwa ini terkait soal pemenuhan penghargaan-diri (Self-esteem). Oh ya, kata Gus Zainal Abidin Amir, kesukaan para habib di Solo adalah jenama Alima. Wah, menarik. Saya baru tahu, Gus!
Lebih jauh, urainnya bisa disimak di sini: https://kabarmadura.id/keaslian/.
 

Friday, January 13, 2023

Pemikiran Kritis


Kata Levitin, di era kebenaran dan kepalsuan tumpang tindih, kita perlu pemikiran kritis. Ia tidak berarti kita meremehkan segalanya, tetapi mencoba untuk membedakan klaim yang disertai bukti atau tidak. Adalah mudah bagi partisan untuk berbohong dengan statistik dan grafik karena mereka tahu bahwa kebanyakan orang berpikir bahwa perlu banyak waktu untuk melihat di bawah tenda (baca: melihat sesuatu lebih dekat bagaimana sesuatu itu bekerja).

Apa betul Anwar Ibrahim seorang reformis? Apakah Anda yakin Anies Baswedan politikus identitas? Tidakkah kita percaya pada Joko Widodo sebagai sosok sederhana?

Saya percaya Hamka adalah penulis Di Bawah Lindungan Ka'bah, bukan bumi, burung, dan banteng. Kepercayaan itu lahir dari bukti. 

Ekonomi dan Politik

Kata Anwar Ibrahim, orang yang menderita tidak akan melihat statistik dalam kuliah umum di Leadership Forum yang digelar oleh CT Corp di Bank Mega.

Teman baik, dosen UUM, Prof Fauzi bilang bahwa hitungan ekonomi itu mudah dan bisa dilakukan secara tepat. Tetapi, politik sering merusaknya.

Muhammed jago mengulas ekonomi. Lulusan Perancis ini piawai bikin prediksi. Lagi-lagi, apakah rela politikus meratakan jalan kesejahteraan publik?

Anwar bukan penganut Spenglerisme. Ia optimis lahirnya perubahan. Kita lihat dan tunggu. Fauzi dan Muhammed tentu bisa menghitungnya dengan cermat. 
 

Wednesday, January 11, 2023

Menagih Janji Anwar Ibrahim

Pak Anwar Ibrahim, kami tahu bahwa dukungan dari banyak rakyat Indonesia karena kepercayaan dan kedekatan emosional. Dari sini, kerja sama akan berjalan lebih tulus.
Kita akan bahu-membahu mengatasi soal pekerja migran. Sampaikan salam kami pada Tuan Saifuddin Nasution, bahwa muhibah akan terus di pupuk atas dasar kemanusiaan.
Anak saya bersekolah di BP, lembaga yang didukung oleh Jawa Power dan YTL, perusahaan Malaysia. Artinya, aliran modal dari negara jiran ke Republik telah lama berlangsung.

 Sumber foto: Jawa Pos, 11 Januari 2023

Tuesday, January 10, 2023

Kebersihan


 Filsafat mesti berurusan dgn persoalan keseharian, seperti kebersihan. Dengan membaca Philosophy and Environment, oleh Vernon Pratt dkk, kita bisa menyoal Rene Descartes dan akal budi instrumental modernisme.

Mengapa saya begitu menikmati lari pagi di Jalan Ahmad Yani dan bersiduduk di Taman Bungkul Surabaya? Karena bersih dan hijau. Apa sekadar tanpa sampah dan kegersangan? Lebih jauh, sila simak di sini: https://kabarmadura.id/kebersihan/.

Kita bisa melakukan semua ini apabila persepsinya tunggal, bahwa kebersihan itu untuk kebajikan bagi semua. Belajar pada Singapura, peraturan ditegakkan dan pembiasaan juga diajarkan dan dipraktikkan di sekolah.

Bulu Tangkis

Kami bermain bulu tangkis pagi ini di halaman. Biyya mengambil foto untuk diabadikan. Sebenarnya tidak ada waktu yang hilang, karena ia dihidupi dengan kegiatan. Bahkan dalam keadaan tidur, masa itu hadir dengan cara yang berbeda. Itulah mengapa mimpi mesti dipahami agar hidup ini tertanggungkan.

Di pagi, bola itu bisa dikendalikan dengan baik karena tidak angin. Berbeda dengan permainan sore hari, ia akan berlari ikut angin, sehingga sering membuat kami pontang-panting. Selain itu, sinar mentari pagi sangat nyaman di kulit, hangat dan segar. Sehari sebelumnya, kami berusaha untuk puasa dari pukul 5 sore ke lima pagi.

Tentu, tak mudah menunda minum kopi seusai subuh. Saya harus menggantinya dengan air hangat. Tetapi, justru dengan memindahkan waktu, kita belajar untuk menahan diri. Kadang, hidup ini soal pindah-memindah agar hidup tidak membosankan. Tetapi, soal mengatur asupan, kita seeloknya berdisiplin.
Paiton, 9 Januari 2023.

 

Monday, January 09, 2023

Menuju Masa Tua

Anak-anak akan mengikuti banyak saran guru, termasuk pilihan bacaan. Sebelumnya, ia mendaras Enyd Bliton, Sarah Fleming dan Road Dahl. Setelah terpapar pada rak kedai buku, murid Sekolah Antarabangsa UUM ini meneroka Christina Gonzales Diaz dan terakhir Boey.

"When I was a Kid" adalah cermin bagaimana kanak-kanak dulu menjalani hidupnya. Setidaknya, ia bisa belajar dari pengalaman Boey dlm catatan "Failing Math".

Sementara saya perlu merenung, "When I am an Old Man". Buku Daniel Klein tentang pengalaman menua Epicurus layak ditimbang karena masa ini adalah terbaik, karena tak terombang-ambing lagi. 
 

Sunday, January 08, 2023

Selamat Datang Pak Anwar!

1. Kisah karomah Tokguru Tulis, Kuala Pilah, Negeri Sembilan sangat berkesan bagi kita semua. Ada kedekatan amalan dan spiritual di antara dua negara serumpun.
2. Ziarah ke kubur wali bisa mendekatkan warga serumpun untuk saling menjalin muhibah. cc: Utusan Online, Trans Corp (TransTV and Trans|7)
3. Lawatan Bapak Anwar Ibrahim ke Indonesia esok dan Senin bukan sekadar wujud dari hubungan ekonomi, tetapi juga budaya. DSAI dikenal sebagai kawan karib Gus Dur. PM ke-10 boleh juga meluangkan masa untuk ziarah ke kubur rekan baiknya itu.
4. Seingat saya, tatkala Gus Dur meninggal dunia, Anwar masih berada dalam penjara. Tetapi, YB Dr Wan Azizah Wan Ismail takziah ke Jombang. Semoga ini sekaligus mengukuhkan hubungan institusi pondok di Jawa dan Semenanjung. Selamat datang di Indonesia, Pak Anwar Ibrahim.

 

Saturday, January 07, 2023

Living Qur'an

Mahasiswa Ilmu Alqur'an dan Tafsir membuka diri pada banyak bacaan, termasuk kisah Khadijah. Apalagi kini, Living Qur'an sebagai mata kuliah mendorong mereka untuk melihat respons dan penghayatan warga terhadap kitab suci melalui banyak kegiatan, seperti munjiyatan, yasinan, dll serta memerlukan kepekaan linguistik sekaligus ilmu sosial-humaniora.
Kita berharap generasi baru menghidupkan Alqur'an di tengah masyarakat agar pesan-pesannya membumi dan mendorong khalayak untuk mewujudkan pesan utamanya, yakni keadilan dan kesetaraan.

Tadi, saya mengisi kelas tambahan IAT karena Selasa sebelumnya saya tidak hadir. Sejatinya, mereka bisa menggelar diskusi tanpa kehadiran dosen, tetapi hubungan subyek-subyek semestinya intens agar percakapan tentang etnografi terhadap Living Qur'an menghasilkan tugas akhir yang baik.

 

Friday, January 06, 2023

Radio, Pop, dan Rasa Nyaman

Saya menggunakan ikon radio untuk nama pengguna akun Twitter. Dengan mendengar berita, iklan, ceramah, dan lagu, kita bisa melakukan hal lain, seperti mencuci, menyapu, dan membaca.
Krisna 104,6 FM, Lumajang, terdengar jelas dari Paiton. Gending Jawa di dini hari ini begitu mitis. Bila tenteram sesederhana ini, mengapa kaum beliau harus membeli tiket mahal untuk K-pop? Oh, ini soal lain, sebab saya mungkin akan melakukan hal serupa di usia itu.
Mas Wahyudi Akmaliah adalah teman yang arif terkait kegandrungan remaja pada budaya pop. Apa betul ada budaya tinggi dan rendah? Siapa yang punya hak untuk menyetempel? Toh, Nietzsche meninggalkan Wagner.

 

Perang Candu

Biyya sudah menamatkan novel ini. Lalu, maminya membeli untuknya untuk seri kedua, The Dragon Republic melalui lapak Toga Mas Malang.
Dengan membaca karya terjemahan, kita telah diam-diam menyisipkan alam pikiran sendiri. Pagi-pagi kami membicarakan karya ini di ruang tamu.
Biyya, do you agree to fight against the opponents by using weapons? She answered, it is so confusing.
Berdasarkan lagu Serakah Rhoma Irama, perang tidak terelakkan untuk menegakkan keadilan. Tetapi, sebagai pasifis, saya menolak pertempuran atas alasan apapun, bahkan yang dihargamatikan sekalipun.
Saya memilih menjadi tumbal untuk merawat kehidupan.

 

Syawalan Kelimabelas

Saya akan menjemput Biyya seusai mengajar pada pukul 14.20. Ketika selesai mengajar Tafsir Modern dan Kontemporer, saya segera menuju parkir...