Sunday, July 26, 2009
Mengasup Sast[e]ra Melayu Nusantara
Hari Minggu sepatutnya berlibur, namun saya malah terdampar di ruangan berudara dingin untuk mendengar para pakar sastera Melayu Nusantara menemukan jawaban tentang apakah kekuasaan itu? Kemarin saya telah mengikuti sesi pertama, yang salah satu disampaikan oleh Prof Mohammad Haji Salleh bahwa konsep kuasa itu perlu didekonstruksi dengan merujuk pada pemikiran hubungan kuasa (power) dan pengetahuan (knowledge) Michel Foucault, filsuf Perancis kesohor itu.
Paparan sastrawan negara itu menggugat konsep absolute monarchy jika hanya dipahami bahwa kekuasaan itu hanya ada pada raja. Ternyata, dalam praktiknya, kekuasaan itu juga menyebar pada pembantunya, seperti bendahara, laksamana, pengarang, guru dan lain-lain. Jadi, raja bukan satu-satunya memerankan pemilik kekuasaan. Malah, ada raja yang hanya ada di atas kertas, seperti Sultan Mahmud, yang tak sempat mengurus negeri karena terlalu asyik dengan hobbinya berburu 'perempuan'. Namun, pada masa yang sama, A Rogayah Hamid menceritakan bahwa raja tak selalu digambarkan buruk, malah dalam Hikayat Upu Daeng Menambun, penguasa itu dilukiskan secara elok. Pendek kata, ada raja adil yang disembah, dan pada waktu lain, ada lalim (zalim), raja disanggah.
Jika demikian, di manakah sebenarnya kuasa raja jika dikontekstualisasikan pada masa kini? Inilah perbincangan yang memantik minat banyak peserta karena tak jarang menimbulkan masalah legitimasi, otoritas dan perubahan sistem. Namun, apa pun uraian mereka tentang konsep kuasa, ada yang mungkin perlu diketengahkan bahwa suara rakyat adalah suara Tuhan, vox populi, vox dei.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Murid Sunan Kalijaga
Bertemu dgn Mas Zainul Abas di Jember. Setelah sekian lama tak bersua, kami tetap menyatu di bawah guru Sunan Kalijaga.
-
Semalam, kami berlatih menyanyikan lagu daerah, Apuse Kokondao Papua dan Ampar-Ampar Pisang dari Kalimantan. Ibu Yunita, mahasiswa PhD Musik...
-
Semalam takbir berkumandang. Hari ini, kami bersama ibu, saudara, dan warga menunaikan salat Idulfitri di masjid Langgundhi. Setelah pelanta...
-
Saya membawa buku Philosophy for Dummies untuk coba mengenalkan anak pada filsafat. Biyya tampak bersemangat tatkala pertama kali mendapatka...
No comments:
Post a Comment