Memasuki hari ketiga latihan, kami makin menemukan irama kebersamaan. Apalagi, ada beberapa selipan yang membuat saya makin nyaman menikmati penampilan opera musikal. Pada pembukaan, Wahyu membuka persembahan dengan membawakan tembang (pangkur) Jawa, yang kata mahasiswa PhD Teknik Industri ini, bercerita tentang agama dan pengetahuan. Selebihnya, saya tak bertanya lebih terperinci arti perkata dari tembang ini, tetapi selalu saja memejamkan mata ketika lamat-lamat saya menikmatinya dari jarak yang cukup jauh. Nuansa magis tiba-tiba menyemburat bersama angin malam.
Tanah Air Beta, lagu kebangsaan, yang dinyanyikan bersama juga mendatangkan suasana lain. Kami berempat mencoba untuk menemukan kekompakan, meskipun saya yakin masing-masing mencoba untuk meresapi berdasarkan pengalaman yang mungkin tidak sama. Tetapi, jelas lagu ini mengandaikan tentang tanah air yang dibanggakan, tempat nanti bersemayam dan kedekatan yang dalam untuk merawat dwipantara.
Di sela-sela menyanyi, tiga orang membawakan tiga puisi dengan tiga dialek berbeda, Jawa, Menado dan Madura. Melalui bahasa Indonesia, ketiga daerah ini melebur menjadi satu dalam mengungkapkan perasaan yang paling dalam sebagai anak manusia, meskipun tak harus menghapus kekhasannya masing-masing. Justeru, karena perbedaan inilah kami merangkai kebersamaan. Ia seperti menampilkan ragam warna yang melahirkan pelangi, sehingga setiap orang akan merasa nyaman melihatnya.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Pagi Sore
Dari Bidakara, saya dan Mas Duri ke warung Padang Pagi Sore. Anehmya, kami menikmati makan malam. Saya merasakan kenyal kikil dan menyedap c...
-
Buku terjemahan saya berjudul Truth and Method yang diterbitkan Pustaka Pelajar dibuat resensinya di http://www.mediaindo.co.id/resensi/deta...
-
Ahmad Sahidah lahir di Sumenep pada 5 April 1973. Ia tumbuh besar di kampung yang masih belum ada aliran listrik dan suka bermain di bawah t...
-
Ke negeri Temasek, kami menikmati nasi padang. Kala itu, tidak ada poster produk Minang asli. Pertama saya mengudap menu negeri Pagaruyung ...
No comments:
Post a Comment