Buku terjemahan saya yang lain: tentang pertengkaran antarmanusia dalam skala 'lebih luas'.
Penulis : John L. Esposito, Mohammed Arkoun, Mohammed 'Abed Al-Jabri, et.al.
Cetakan : I, Oktober 2002
Jumlah Halaman : 384
Penerbit : Qalam
Harga : Rp 42.000
ISBN : 979-9440-22-X
Dari beragam tinjauan dan sudut pandang, para kontributor Dialektika Peradaban ini membongkar hubungan antara Islam dan Barat yang hingga kini masih menyisakan persoalan-persoalan krusial yang tak kunjung usai. Persoalan-persoalan tersebut tidak semata berkisar pada urusan persinggungan agama, tetapi juga pada perbenturan kepentingan hegemoni ekonomi, dominasi politik, dan ekspansionisme satu budaya terhadap yang lainnya. Karena itulah perlu terus diupayakan dialog-dialog lintas kebudayaan dalam iklim kesetaraan untuk mendialektikakan segala persoalan krusial agar sampai pada sintesis yang lebih berkeadilan bagi kedua pihak. Buku ini mencoba mengungkap bagaimana hubungan dialektis antara Islam dan Barat, yang selama ini lebih sering dilihat dari kacamata pandang "perseteruan-oposisional", pada kenyataannya lebih banyak dipengaruhi oleh faktor persepsi negatif, pandangan sepihak, stereotip, dan standar ganda yang tidak diimbangi oleh kearifan sikap untuk bersedia memandang kelompok lain secara objektif dan proporsional. Kenyataan ini semakin diperparah dengan diobralnya klaim-klaim ajaran kitab suci dan digadaikannya sabda-sabda Tuhan untuk kemudian 'diperalat' demi membenarkan pandangan masing-masing. Di sinilah, sederetan pemikir yang berasal dari kedua tradisi-Islam dan Barat, dengan keluasan wawasan dan ketajaman analisanya menguliti dan membedah persoalan-persoalan tersebut hingga di kedalaman akar-akarnya, sembari tidak lupa menyuguhkan tawaran-tawaran kerja strategis-operasional untuk mengatasinya. Untuk mencapai semua itu, prasyarat awal yang mereka perjuangkan adalah mencari semacam "titik temu" guna mengklarifikasi kondisi dan hubungan yang selama ini terjalin lebih dalam kerangka "aku-engkau".
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Murid Sunan Kalijaga
Bertemu dgn Mas Zainul Abas di Jember. Setelah sekian lama tak bersua, kami tetap menyatu di bawah guru Sunan Kalijaga.
-
Semalam, kami berlatih menyanyikan lagu daerah, Apuse Kokondao Papua dan Ampar-Ampar Pisang dari Kalimantan. Ibu Yunita, mahasiswa PhD Musik...
-
Semalam takbir berkumandang. Hari ini, kami bersama ibu, saudara, dan warga menunaikan salat Idulfitri di masjid Langgundhi. Setelah pelanta...
-
Saya membawa buku Philosophy for Dummies untuk coba mengenalkan anak pada filsafat. Biyya tampak bersemangat tatkala pertama kali mendapatka...
No comments:
Post a Comment