Sunday, August 03, 2008

Hari Libur

Beberapa malam sebelumnya, kami merencanakan makan pagi di restoran Khaleel, tak jauh dari flat. Baru pagi tadi, kami melunaskan niat itu, ya pagi itu kami berjalan dari rumah menuju warung makan yang sangat populer bagi mahasiswa yang tinggal di asrama luar kampus.

Jalan masih gelap, meski matahari telah terjaga. Ya, ada awan yang berkeliaran. Di tengah jalan, kami bersua dengan kawan satu blok, Dr Supian, dosen USM, yang sedang sarapan di Cafe Kopitiam, yang satu deret dengan warung tempat kami tuju.

Di Khaleel, kami membungkus dua nasi dan lalu pergi mampir ke toko 24 Jam, 7Eleven, untuk membeli gula. Sekalian saya membeli koran Berita Harian yang memuat berita keinginan Mohammad Ezam, bekas sekretaris Anwar, yang menantangnya pada pemilu sela di Permatang Pauh. Katanya, dia akan membuak 'aib' Anwar, namun menunggu masa yang tepat.

Kami pun menikmati sarapan di rumah. Lalu, berbagi membaca koran. Uniknya, kami sempat tidur lagi yang sebelumnya ditingkahi dengan ngobrol. Saya terbangun lebih dulu, dan berpindah kamar untuk melanjutkan bacaan E Piscatori, Ekspresi Politik Muslim. Di tengah membaca, kanopi berbunyi khas dihantam rintik hujan. Ya, tak lama, hujan pun deras mengguyur. Duh, selalu saja suasana seperti ini mendatangkan kenyamanan.

Hujan tidak lama. Malah, panas pun berteriak keras. Kami pun tidak lagi berminat mengurai mimpi. Mencuci baju bersama menjadi kegiataan kami di siang itu. Ya, seember cucian itu akhirnya bersih di tangan. Kami pun bergegas mandi karena saya berjanji untuk menemui teman di kantin asrama kampus. Syukur, beberapa menit sebelum waktu yang dijanjikan kami sudah siap berangkat.

Selepas dari kantin, kami beranjak pergi ke danau kampus untuk memberi makan ikan dengan roti. Kegiatan ini acapkali kami lakukan, namun tak pernah membosankan. Setelah puas menikmati betapa lahapnya ikan lele itu memakan remah roti, kami pun berangkat ke warung Jawa untuk makan siang.

No comments:

Murid Sunan Kalijaga

Bertemu dgn Mas Zainul Abas di Jember. Setelah sekian lama tak bersua, kami tetap menyatu di bawah guru Sunan Kalijaga.