Saturday, June 27, 2009
Menikmati Milik Sendiri
Kalau saya hanya menunjukkan gambar di atas begitu saja, pasti Anda tak bisa menggambarkan seutuhnya peristiwa yang ada di balik sepotong jepretan kamera. Demikian pula, sekuat apa pun saya menerakan latar dari gambar ini, ada kehilangan momen, karena saya menulisnya satu hari setelah peristiwa tersebut. Pasti ada banyak 'tafsir' yang telah bercampur aduk dengan suasana hati ketika goresan ini diterakan.
Belum lagi, ada banyak benda yang ada di selembar kertas itu yang tak sempat ditangkap kamera secara utuh, seperti buku yang ada di meja. Sebagai makluman, buku itu adalah karya Andrea Hirata, Laskar Pelangi (Yogyakarta: Bentang, 2008). Demikian pula, dua minuman yang tergelak di atas meja yang mungkin susah untuk disebut jenisnya karena warna yang tak begitu jelas. Sekali lagi saya katakan bahwa dua minuman itu adalah kopi yang dicampur hazelnut, yang satu kopi putih dan satunya lagi dicampur coklat.
Lalu, botol kosong itu adalah tempat susu kaleng yang telah habis diteguk si kecil. Tentu para perawat di rumah sakit tempat kami sering memeriksakan si kecil akan marah besar karena belum waktunya si kecil diasup dengan susu pabrikan. Tapi, apa boleh buat, kami sedang berada di ruang publik. Lalu, warung kopi itu akan menjadi tanda tanya besar yang lain. Ia adalah warung yang terletak di dekat rumah dan merupakan perusahan lokal, bukan asing, seperti Starbucks atau Coffee Bean. Jadi, saya betul-betul menikmati tegukan dan suasanya karena merasa inilah yang harus kita lakukan untuk keluar dari rasa tidak percaya diri kepada milik kita sendiri. Anda setuju?
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Pagi Sore
Dari Bidakara, saya dan Mas Duri ke warung Padang Pagi Sore. Anehmya, kami menikmati makan malam. Saya merasakan kenyal kikil dan menyedap c...
-
Buku terjemahan saya berjudul Truth and Method yang diterbitkan Pustaka Pelajar dibuat resensinya di http://www.mediaindo.co.id/resensi/deta...
-
Ahmad Sahidah lahir di Sumenep pada 5 April 1973. Ia tumbuh besar di kampung yang masih belum ada aliran listrik dan suka bermain di bawah t...
-
Ke negeri Temasek, kami menikmati nasi padang. Kala itu, tidak ada poster produk Minang asli. Pertama saya mengudap menu negeri Pagaruyung ...
No comments:
Post a Comment