Friday, October 22, 2010
Kuala Lumpur di Sidoarjo
Di sela-sela acara konferensi di IAIN (Institut Agama Islam Negeri) Surabaya, para peserta dari luar negeri mengunjungi kawasan yang digenangi lumpur di daerah Sidoarjo. Sejauh mata memandang, kami hanya melihat lumpur yang telah mengering. Sisa-sisa atap rumah yang masih menyembul menjadi penanda betapa semburan dahsyat itu menenggelamkan banyak perumahan penduduk dan pabrik. Malah, beberapa hari sebelumnya, televisi lokal menyiarkan sebaran semburan yang menjangkau rumah penduduk lain yang jauh dari lokasi ini.
Hingga sekarang, masalah lumpur ini menyeret banyak pihak untuk urun rembug. Tidak hanya terkait ganti rugi yang harus diberikan pada penduduk, tantangan terbesar pemerintah adalah memanfaatkan lahan ini untuk kegiatan produktif. Dengan menjadikan areal di atas sebagai tujuan wisata, sesaat tempat ini berguna untuk menarik turis, meskipun ia bukan tempat yang nyaman untuk menghabiskan waktu beberapa saat. Sebagai persinggahan ke titik lain, seperti daerah kerajinan kulit Tanggulangin Sidoarjo, agen pariwisata bisa memasukkan 'Kuala Lumpur' ini sebagai daya tarik Surabaya secara keseluruhan.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Mengenal Pikiran
Kaum idealis dan materialis melahirkan turunan cara berpikir. Saya memanfaatkan keduanya tatkala mengajar Filsafat Takwil di Universitas Nur...
-
Semalam, kami berlatih menyanyikan lagu daerah, Apuse Kokondao Papua dan Ampar-Ampar Pisang dari Kalimantan. Ibu Yunita, mahasiswa PhD Musik...
-
Semalam takbir berkumandang. Hari ini, kami bersama ibu, saudara, dan warga menunaikan salat Idulfitri di masjid Langgundhi. Setelah pelanta...
-
Saya membawa buku Philosophy for Dummies untuk coba mengenalkan anak pada filsafat. Biyya tampak bersemangat tatkala pertama kali mendapatka...
No comments:
Post a Comment