Thursday, January 26, 2012

Belajar

Seperti anak seusianya, si kecil belajar mencorat-coret kertas dengan pena. Khayalannya kadang tak bisa dipahami, meskipun ia mencoba menjelaskan coretan dengan kosakata yang terbatas pula. Bayangkan, ia menyebut pena dengan mamami, dan kertas dengan buk. Apa pun, anak-anak kita akan melangkah lebih cepat dari ayunan kaki kita.

No comments:

Pondok

Dulu, kami memasak nasi di dapur umum, mandi di tempat pemandian umum, dan berjemaah di masjid setiap waktu salat. Di tengah malam, kami ban...