Mungkin kamera yang tak didukung oleh kuasa pixel, gambar di atas buram. Namun, kita masih bisa membaca Kata Pengantar Keluarga Qutb. Pendahuluan ini adalah persetujuan dari keluarga pemikir Muslim ternama, Sayyid Qutb yang menulis tafsir terkenal Fi Zilal al-Qur'an. Karya ini telah diterjemahkan ke dalam bahasa Malaysia. Saya menemukannya di rak Masjid Kampus UUM. Mari membaca tafsir, karena di sana ruang kita untuk menemukan pesan Tuhan yang sejati. Satu hal lagi, kita berusaha untuk tidak berpikir atomistik, di mana pesan saya ayat dipahami tanpa mencoba mengaitkan secara keseluruhan dengan ayat lain, yang menceritakan hal serupa atau berkait dengan medan semantik yang sama. Al-Qur'an itu suci, mari jadikan ia tanda yang menenangkan hati, bukan untuk menebar benci.
Sunday, February 12, 2012
Zilal al-Qur'an
Mungkin kamera yang tak didukung oleh kuasa pixel, gambar di atas buram. Namun, kita masih bisa membaca Kata Pengantar Keluarga Qutb. Pendahuluan ini adalah persetujuan dari keluarga pemikir Muslim ternama, Sayyid Qutb yang menulis tafsir terkenal Fi Zilal al-Qur'an. Karya ini telah diterjemahkan ke dalam bahasa Malaysia. Saya menemukannya di rak Masjid Kampus UUM. Mari membaca tafsir, karena di sana ruang kita untuk menemukan pesan Tuhan yang sejati. Satu hal lagi, kita berusaha untuk tidak berpikir atomistik, di mana pesan saya ayat dipahami tanpa mencoba mengaitkan secara keseluruhan dengan ayat lain, yang menceritakan hal serupa atau berkait dengan medan semantik yang sama. Al-Qur'an itu suci, mari jadikan ia tanda yang menenangkan hati, bukan untuk menebar benci.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Pagi Sore
Dari Bidakara, saya dan Mas Duri ke warung Padang Pagi Sore. Anehmya, kami menikmati makan malam. Saya merasakan kenyal kikil dan menyedap c...
-
Buku terjemahan saya berjudul Truth and Method yang diterbitkan Pustaka Pelajar dibuat resensinya di http://www.mediaindo.co.id/resensi/deta...
-
Ahmad Sahidah lahir di Sumenep pada 5 April 1973. Ia tumbuh besar di kampung yang masih belum ada aliran listrik dan suka bermain di bawah t...
-
Ke negeri Temasek, kami menikmati nasi padang. Kala itu, tidak ada poster produk Minang asli. Pertama saya mengudap menu negeri Pagaruyung ...
No comments:
Post a Comment