Thursday, June 08, 2017

Ramadan di Bukit Kachi [11]

Setiap kali menjemput Biyya, saya selalu mengitari kawasan sekolah. Selain melihat keriangan anak-anak berlarian dan berteriak, saya juga memerhatikan prakarya dan poster yang ditempel di dinding. Seperti tampak gambar di sebelah, di depan pintu kelas 2, ada beberapa gambar sastrawan yang mewarnai kesusasteraan dunia, seperti Emily Dickinson, Christine Rosseti, dan Edgar Allan Poe.

Anak-anak diperkenalkan pada khazanah dunia untuk meluaskan cakrawala dan pada waktu yang sama merespons isu terkini dalam bahasa mereka. Di bawah poster, ada banyak coretan para murid tentang puasa. Dengan kewajiban ini, mereka mengatakannya sebagai jalan untuk menghormati Tuhan dan peduli terhadap orang miskin.

Sejauh apapun membaca dan berkelana, mereka akan memahami dunia yang dijalani. Tak hanya hari puisi dunia yang dirayakan, hari bumi turut diberi perhatian dengan menyelenggarakan pentas dan kegiatan peduli pada lingkungan. Ada benang merah antara ide dan tindakan. Sememangnya, pendidikan berada pada aras ini. 

No comments:

Syawal Keduapuluhdua

Ketika mendengar lagu "Hitam", Rhoma dan Rita, saya justru ingat kampung di waktu sore yang hangat. Sawah, madrasah, SD, bola, sur...