Wednesday, March 14, 2018

Rhoma Irama dan Politik

Rhoma berada di tengah. Ia menjadi magnet. FORSA membulatkan tekad untuk mendukung pasangan Khofifah dan Emil. Sebagaimana saya pernah menulis opini di Suara Merdeka (20 Nov 2012) berjudul "Kealpaan Rhoma", pelantun pemilu ini akan terpapar pada kritik kalau tidak hati-hati dalam berkomentar.

Sejatinya, banyak lagu yang berkait nilai-nilai politik yang bisa dibawakan pada kampanye nanti, seperti Pemilu, Hak Asasi, Nafsu Serakah, dan Pembaharuan. Ayah Ridho hanya perlu mengurai ide-ide besarnya dengan merujuk pada karyanya yang luar biasa itu.

Sebagai saran, Rhoma Irama berduet di atas panggung dengan penyanyi muda lain yang masih bisa menaikkan suara agar lagu-lagu yang bernada tinggi itu bisa dinikmati. Tentu, aransemen musik tetap mengekalkan bunyi awal agar saya tak terkial-kial mendengarnya. Maklum, telinga saya seperti terpatri pada corak dan permainan intrumen asal. 

No comments:

Syawal Duapuluhdelapan

Rhoma pernah bilang bahwa Gus Dur adalah temannya. Meskipun demikian, keduanya pernah berselisih paham soal Inul. Saya pun pernah menulis op...