Saturday, December 18, 2021

Gusti Marhusin


Semalam Pak Lurah Sekumpul Kalimantan Selatan, Pak Gusti Marhusin berkenan singgah ke rumah dalam perjalanannya menuju Banyuwangi. Tatkala saya menghadiahkan buku, teman satu kos di Sapen ini memberikan sebuah tasbih yang terbuat dari kayu koka Turki.

Mungkin, ini isyarat dari langit, bahwa pikir dan zikir itu serentak. Tabik, Tuan. Tasbih itu diletakkan di kotak yang juga dibuat apik. Saya menyimpannya agar ingatan ini abadi. Insyaallah, saya akan melawat Sekumpul agar hubungan spiritual berjalan lestari. 

Dulu. kami tinggal satu di kos di Sapen. Gusti adalah mahasiswa yang rajin dan peduli. Dari sini, pertemanan tulus dan ikhlas. Malah, kami senantiasa berkomunikasi sesama anak kost melalui grup Whatsapp. Betapa menyenangkan bila satu sama lain saling berbagi kisah. Semoga Pak Lurah mempu mewujudkan kelurahan yang menjadi contoh bagi institusi sejenis. 

No comments:

Syawal Keduapuluhdua

Ketika mendengar lagu "Hitam", Rhoma dan Rita, saya justru ingat kampung di waktu sore yang hangat. Sawah, madrasah, SD, bola, sur...