Tuesday, July 19, 2022

Bus

Di sini bus, di jiran bas. Gambar ini mempunyai seribu kata. Dalam sebuah kegiatan, kami harus bergerak dengan kendaraan berbadaan besar. Dengan demikian, kami bisa mengurangi jejak karbon. 

Lalu, mengapa bis ditulis bus? Biarlah teman-teman di grup Whatsapp Klinik Bahasa membahasnya. Bagi saya pengalaman ini adalah sebuah kamar sempit bagi kami yang cukup untuk tidur, karena kegiatan ini lebih sering dilakukan di aula dan luar ruang. 

Hingga kini, saya menikmati naik angkutan umum ini di rute Paiton-Surabaya karena supirnya kadang memutar lagu Rhoma Irama. Meskipun kadang ia menghadapi kendala, semisal mesin rusak, pindah angkutan , dan lain-lain. Di sini, siapa pun bisa menemukan wajah manusia. Belum lagi, pengamen dengan pelbagai alat datang menghibur. 

 

No comments:

Syawal Kesembilanbelas

Sebelum pukul 6, kami pergi ke musala pondok untuk mengikuti pengajian kitab anggitan Imam al-Ghazali. Meskipun hari ini kosong, karena kiai...