Saturday, August 20, 2022

Merayakan Kemerdekaan

Pada tanggal 17 Agustus 2022, saya dan warga pondok mengikuti upacara bendera dengan khidmat.
Setelah upacara memperingati Hari Kemerdekaan, persembahan "barongan" membetot perhatian semua lapisan, dari murid MI, guru, dosen, dan warga. Mengapa? Atraktif! Apalagi, kisah dramatik disisipkan di antara pertarungan dua singa putih dan satu singa hitam. Di bawah terik matahari, peserta upacara mendekat kembali.
Sejatinya, kita sedang berada di pasar simbol. Siapa yang berkuasa menentukan jalan cerita? Lagu Hari Merdeka H Mutahar dibawakan oleh santri dengan langgam qasidah yang diiringi hadrah. Dasar kadrun! Saya tenggelam di sini.

 

No comments:

Syawalan Keduapuluhlima

Tujuan utama dari karya saya ini adalah melebihi epistemologi keilmuan Islam tradisional. Apa yang terlalu sering dielu-elukan sebagai sesua...