Wednesday, September 07, 2022

Al-Bidayah wa Al-Nihayah

Pagi-pagi, para santri bersiduduk untuk mengaji kitabAl-Bidayah wa al-Nihayah, yang dibawakan oleh Kiai Mujiburrahman Zaini. Di sini, mereka belajar keadaban, ketahuan, dan kearifan.


Sang kiai istikamah (baku dlm KBBI, bukan istiqamah) mengajar agar mereka juga berdisiplin. Sebelum pukul tujuh, mereka telah bergiat untuk menyuburkan tradisi pemahaman turats. 

Di masjid, mereka fokus pada semantik dari teks kitab kuning. Sebermula dari kata, semua hal terkuak. Kepekaan ini diperlukan agar hadarah al-nash (kebudayaan teks) dibarengi dengan nalar "kritis". Pembacaan seperti ini terkait dengan persoalan sehari-nari. 

No comments:

Syawalan Keduapuluhlima

Tujuan utama dari karya saya ini adalah melebihi epistemologi keilmuan Islam tradisional. Apa yang terlalu sering dielu-elukan sebagai sesua...