Terima kasih atas buah tangan batik Sekar Mulyo dari rekan-rekan Infid. Kainnya dijahit di penjahit tetangga. Mematut diri adalah memahami diri, yang justru paling sulit untuk diraih makna otentiknya. Ini adalah hari pertama dikenakan. Bila ini Indonesia, saya setuju. Kita bisa memakai motif Rembang atau daerah lain. Tetapi, Anda bisa menggunakan jubah, serban, dan dasi jika mereka membuat Anda nyaman. Negeri ini tidak bisa dibatasi oleh kebayanya Dian Sastro, anak filsafat UI itu.
Kalimat kebaya adalah identitas Indonesia seraya mengandaikan yanglain adalah asing jelas lancung. Kebudayaan adalah wujud dari kehendak untuk menyerap gagasan yang telah dipikirkan, disesuaikan dan dipraktikkan. Ia bisa diserap dari banyak sumber dan asal. Bila kita menerima kreativitas China, maka kita juga tidak menampik Arab, Eropa, dan lain-lain.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Pagi Sore
Dari Bidakara, saya dan Mas Duri ke warung Padang Pagi Sore. Anehmya, kami menikmati makan malam. Saya merasakan kenyal kikil dan menyedap c...
-
Buku terjemahan saya berjudul Truth and Method yang diterbitkan Pustaka Pelajar dibuat resensinya di http://www.mediaindo.co.id/resensi/deta...
-
Ahmad Sahidah lahir di Sumenep pada 5 April 1973. Ia tumbuh besar di kampung yang masih belum ada aliran listrik dan suka bermain di bawah t...
-
Ke negeri Temasek, kami menikmati nasi padang. Kala itu, tidak ada poster produk Minang asli. Pertama saya mengudap menu negeri Pagaruyung ...

No comments:
Post a Comment