Thursday, October 27, 2022

Pation

Sepulang dari sekolah anak, kemarin pagi saya memfoto sawah berlatar gunung. Daun tembakau telah dipetik dan dirajang dengan mesin, dulu dengan pisau.

Saya masih ingat betul tatkala tetangga memanen tembakau dan meminta tukang pasat (rajang) untuk memotong tembakau yang telah digulung menjadi irisan kecil dengan pisau. Lampu petromaks kala itu menerangi malam buta dan tetap sunyi karena tidak ada suara mesin.
Di musim hujan, petani akan menanam padi. Saya suka bila nanti areal ini berubah seperti hamparan karpet hijau. Seraya melihat dari jauh, sawah, sinar, dan gunung itu merupakan paduan keindahan yang tidak sepenuhnya ditampung oleh kata-kata.

 

No comments:

Syawal Keduapuluhdua

Ketika mendengar lagu "Hitam", Rhoma dan Rita, saya justru ingat kampung di waktu sore yang hangat. Sawah, madrasah, SD, bola, sur...