Zumi mau bangun pagi karena akan bermain bola dengan Kiki, teman karibnya, seusai salat bersama di musala. Janji ini diikat kemarin sore kala menaikkan layangan di sawah.
Kata "bermain" ini tidak hanya ajaib bagi anak-anak, tetapi juga orang dewasa. Saya pun bisa bangun dini hari untuk menonton laga Brasil di Piala Dunia atau Konfederasi.
Tetapi, kami tak seistikamah Pak Sururi dan anaknya, Fikri, berjamaah di surau. Keduanya senantiasa menjaga surau kami dengan ajek.
Sunday, June 01, 2025
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Semantik dan Kesadaran Etis
Sebagai pengajar Semantik dan Ma'anil Qur'an, saya berpandangan bahwa lulusan Ilmu Al-Qur'an dan Tafsir akan menjaga alam, karen...
-
Buku terjemahan saya berjudul Truth and Method yang diterbitkan Pustaka Pelajar dibuat resensinya di http://www.mediaindo.co.id/resensi/deta...
-
Ahmad Sahidah lahir di Sumenep pada 5 April 1973. Ia tumbuh besar di kampung yang masih belum ada aliran listrik dan suka bermain di bawah t...
-
Ke negeri Temasek, kami menikmati nasi padang. Kala itu, tidak ada poster produk Minang asli. Pertama saya mengudap menu negeri Pagaruyung ...

No comments:
Post a Comment