Sunday, November 30, 2025

Roti Canai Pak Ali

Sepulang acara dialog antariman di Aula PD Muhammadiyah, saya mampir ke roti canai Pak Ali Pajarakan, sebelah timur MAN 2. Sore mendung. Di sepanjang jalan dari kota ke Paiton, saya melihat genenangan di beberapa titik. 

"3 untuk Pak Fauzan, 4 untuk kami", ujar saya. Penjual menimpali, tinggal dua. Jadilah, pesanan Zumi original dan Biyya telur. Di mana-mana orang tua mengalah. Di rumah, Zumi tampak lahap mengudap makanan yang dulu ia suka di Kedah.

Kok, cepat habis Pak? Maklum, musim hujan. Banyak orang ingin merasakan kehangatan teh tarik dan canai. Tidak hanya menjual makanan asal jiran, lelaki yang pernah bekerja selama 17 tahun di Semenanjung menyediakan karaoke. Sekali waktu, saya pernah melihat pekerja keras ini membawakan lagu Bebas Rhoma Irama. Apalagi yang kurang dari hidup?

 

No comments:

Ritual

 Kala hendak memulakan, sirene ambulance menguing-nguing. Di pagi buta, saya sering mendengarnya. Apa ada kesakitan? Kematian?  Kita hidup d...