Pramugari menawarkan nasi goreng Parahyangan pada para penumpang. Sang masinis berdiri di depan pintu. Dari jendela, saya melihat kota tampak lengang. Rehat itu nikmat. Tidur itu memasuki ruang lain dalam kehidupan.
Saya menarik napas. Sebentar lagi, Blambangan akan menjejaki tanah Probolinggo. Setiap perjalanan akan berhenti di satu titik, dan akan melanjutkan ke titik lain. Namun, apa pun destinasi yang menjadi tujuan, kita akan kembali pada pikiran dan perasaan sendiri.

No comments:
Post a Comment