Ada lagi sosok yang bukan orang surau, tetapi telah menjadi penanda bagian dari suasana maghrib karena penjual roti itu selalu membunyikan bel tak lama sebelum atau sesudah azan. Kadang, saya tak mendengar lantunan ajakan shalat itu, namun suara bel menjadi simbol lain untuk bergegas ke lantai bawah. Hebatnya lagi, penjual roti tak pernah libur, kecuali hari Ahad, dan selalu setia mengunjungi pelanggan dengan sepeda motornya yang telah dimodifikasi untuk tempat berjualan. Kegigihan pak tua itu memang patut dikagumi karena lelaki berdarah Tamil itu menjalani perniagaannya selama 25 tahun.
Jamaah lain yang sering hadir adalah Ali, mahasiswa Timur Tengah, yang juga menempati flat Bukit Gambir. Tanpa segan calon PhD jurusan komputer meminta salah seorang jamaah untuk menunda iqamah, pertanda akan dimulainya shalat, untuk menunggu anggota jamaah yang lain. Namun demikian, shalat Subuh itu hanya disesaki enam atau tujuh orang, tidak lebih. Mungkin, pertanyaannya, adalah alasan Muslim mengelak dari shalat berjamaah semetnara mereka berada di rumah, lainnya pada waktu lain, seperti Maghrib, Zuhur, dan Ashar, mungkin kebanyakan masih berada di luar, bekerja atau belajar.