Saturday, February 13, 2010
Burung Hitam
Gambar burung berwarna hitam itu saya ambil ketika sedang tepekur di depan komputer. Karena dihalangi kaca, ia tidak merasa kalau sedang disorot kamera. Sampai hari ini saya tak tahu namanya, namun kehadirannya acapkali menyita. Suaranya pendek, tak seindah burung jalak. Hampir di setiap pojok kampus, hewan ini bisa ditemukan. Tak hanya nama binatang bersayap itu, nama pohon tempat ia bertengger, saya pun tak mengenalinya.
Heran, saya bisa menikmati nyanyian burung yang saya tak tahu riwayatnya dan warna hijau daun pohon yang tegak berdiri di depan jendela. Ya, pohon yang memiliki bunga berwarna merah menyala. Memang, tak setiap pohon diberi papan nama, seperti pohon Semarak Api di depan kantor pos. Meski tak kenal, saya menyayangi keduanya, hingga hari ini.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Murid Sunan Kalijaga
Bertemu dgn Mas Zainul Abas di Jember. Setelah sekian lama tak bersua, kami tetap menyatu di bawah guru Sunan Kalijaga.
-
Semalam, kami berlatih menyanyikan lagu daerah, Apuse Kokondao Papua dan Ampar-Ampar Pisang dari Kalimantan. Ibu Yunita, mahasiswa PhD Musik...
-
Semalam takbir berkumandang. Hari ini, kami bersama ibu, saudara, dan warga menunaikan salat Idulfitri di masjid Langgundhi. Setelah pelanta...
-
Saya membawa buku Philosophy for Dummies untuk coba mengenalkan anak pada filsafat. Biyya tampak bersemangat tatkala pertama kali mendapatka...
No comments:
Post a Comment