Tuesday, September 23, 2014

Salik


Pejalan itu sama dengan filsuf, sendirian, untuk menemukan kebenaran. Kalau berkerumunan, siapa pun akan menjadi bagian dari gerombolan.

Ya, hidup ini adalah sebuah perjalanan. Mahasiswa yang sedang menekuri aspal itu sedang berusaha sedaya upaya untuk meraihnya, setelah melewati tanda-tanda yang berlatar kuning itu.

Hati-hati! Selain tanda menurun, ada tanda seru [!]. Jangan lupa, akhirnya penemu akan mengabarkan pada khalayak. Kalau hidup di menara, siapa pun akan menanggung kesunyian. 

No comments:

Pondok

Dulu, kami memasak nasi di dapur umum, mandi di tempat pemandian umum, dan berjemaah di masjid setiap waktu salat. Di tengah malam, kami ban...