Tuesday, September 09, 2014

Jalan Pintas

Kita acapkali menginjak kehidupan (misalnya, rumput) untuk meraih kehidupan yang lain, jalan pendek ke warung makan. Jalan pintas akan merusak jalan hidup kita.

Apa susahnya sedikit memutar, agar kaki ini tak malas dan larangan tidak menginjak rumput itu dipatuhi. Kalau hal sederhana kita tak tunduk, bagaimana hal besar kita bisa taati.

Maka hidup-hidupilah hidup! Tidak saja kita bisa menghargai kerja orang lain, tetapi juga menyelamatkan anggaran yang dikeluarkan untuk menghijaukan ruang. Masih ingat ketika taman di banyak kota diinjak-injak massa politik dan hiburan? Betapa naif! Mereka membela nilai, tetapi menerabas aturan. Mereka berhibur, tetapi merusak pemandangan kota. Dengan mengelak dari jalan pintas, sejatinya kita telah pantas menjadi manusia yang terbatas. 

No comments:

Pondok

Dulu, kami memasak nasi di dapur umum, mandi di tempat pemandian umum, dan berjemaah di masjid setiap waktu salat. Di tengah malam, kami ban...