Tuesday, September 27, 2022

IAIN Ponorogo


Di sela tinggal di penginapan Jalan Betara Katong untuk mengikuti kegiatan muktamar pemikiran mahasiswa, saya menunaikan salat isya' dan subuh di sini. Tempatnya bersih dan jemaahnya banyak.

Setelah zikir, saya tepekur. Jelas, papan ini memberi pesan bahwa masjid seperti dalam foto adalah wakaf dari seseorang yang ingin tempat beribadah tersebut tidak pindah kepemilikan. Tentu, andaikan kata NU itu organisasi lain, saya dan Zumi juga tetap bersembahyang.
Orang-orang tidak bertanya aliran kalam, fikih, dan tasawuf yang saya anut. Kalaupun disoal, saya akan menjawab tradisionalis eksintesialis cum pragmatis. Tetapi, cap di atas itu mudah retak karena tak memuat pikiran, perasaan, dan tindakan yang saya lakukan. Itu hanya gaya-gayaan. Saya hanya ingin menjadi orang baik dan mempunyai uang. Anda?

No comments:

Syawalan Keduapuluhlima

Tujuan utama dari karya saya ini adalah melebihi epistemologi keilmuan Islam tradisional. Apa yang terlalu sering dielu-elukan sebagai sesua...