Monday, September 26, 2022

PPP

Tanda itu masih berdiri kokoh.
Ini mengingatkan saya pada 1987 tatkala PPP berkampanye di tanah berbatu Rosong, Ganding, Sumenep. Partai berlambang ka'bah dibiarkan hidup, tetapi digencet.
Rumah ini harus belajar dari PDI (Kini PDIP) merawat kemantapan gerak organisasi. Kalau sekadar menjadi sekrup, partai segera konsolidasi menjadi oposisi.
Paman Faridl Rusydie tentu berdiri netral sebagai pengawas. Tetapi sebagai santri Lubangsa, beliau harus tegak bersama PPP.

 

No comments:

Syawalan Keduapuluhlima

Tujuan utama dari karya saya ini adalah melebihi epistemologi keilmuan Islam tradisional. Apa yang terlalu sering dielu-elukan sebagai sesua...