Wednesday, May 08, 2024

Syawal Duapuluhdelapan



Rhoma pernah bilang bahwa Gus Dur adalah temannya. Meskipun demikian, keduanya pernah berselisih paham soal Inul. Saya pun pernah menulis opini tentang dua tokoh ini dalam sebuah surat kabar, termasuk Tan Malaka. 

Ketiganya mengisi ruang yang berbeda, tetapi saling melengkapi. Rhoma memberikan jalan estetika, GD etika, dan Sutan Ibrahim logika. Kadang kita sendiri melompat dari pijakan ke pijakan lain. 

Akhirnya, kita menemukan diri sendiri, bukan? Perubahan adalah tanda kematangan. 

No comments:

Pondok

Dulu, kami memasak nasi di dapur umum, mandi di tempat pemandian umum, dan berjemaah di masjid setiap waktu salat. Di tengah malam, kami ban...