Sepagi ini, Habbaytak Fairuz melantun. Kopi panas bikin mata menyala. Mengapa nyanyian ini bermakna? Intro musik dijadikan pembuka azan di sebuah radio.
Dari sini, kita pun bisa merasakan kedekatan dengan Kekristenan. Bila jauh, kita sering terjebak pada prasangka. Hakikatnya bukan beda, tetapi kita sering bermasalah dengan orang lain, bahkan sesama golongan sendiri.
Tak pelak, banyak orang tak bahagia, sebab kuesioner isian hubungan kita dengan "the others" dalam The Oxford Happiness Questionaire tak kukuh.
Hidup ini hakikatnya soal relasi "I, others, dan things". Saya sendiri meyakini Tuhan berada di luar kategori. Anda?
No comments:
Post a Comment