Sebuah gambar adalah tanda yang menyimpan makna. Saya yakin Anda akan menafsirkan sebagaimana Anda membayangkan ketika berada dalam posisi saya. Itu saja. Tapi bagi saya, ada yang perlu diberitahukan bahwa saya sebenarnya dalam keadaan tidak begitu sehat. Kepala pusing dan muntah-muntah dalam perjalanan tidak nampak pada wajah karena ditutupi senyum.
Lebih jauh, kita tidak akan pernah memahami orang lain dari lahirnya, sebab banyak yang tak terungkap di balik penampakan. Latar hijau dan wajah 'tersenyum' akan dengan mudah dilihat sebagai bentuk keriangan, padahal sang pemilik harus menahan sakit karena bertimbang rasa bahwa banyak yang lain dalam keadaan senang.
Hakikatnya, pengalaman ini membuka pikiran kita bahwa kegembiraan itu ada pada diri kita dan sekeliling. Tak perlu dicari pada yang kita tidak miliki.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Mengenal Pikiran
Kaum idealis dan materialis melahirkan turunan cara berpikir. Saya memanfaatkan keduanya tatkala mengajar Filsafat Takwil di Universitas Nur...
-
Semalam, kami berlatih menyanyikan lagu daerah, Apuse Kokondao Papua dan Ampar-Ampar Pisang dari Kalimantan. Ibu Yunita, mahasiswa PhD Musik...
-
Semalam takbir berkumandang. Hari ini, kami bersama ibu, saudara, dan warga menunaikan salat Idulfitri di masjid Langgundhi. Setelah pelanta...
-
Saya membawa buku Philosophy for Dummies untuk coba mengenalkan anak pada filsafat. Biyya tampak bersemangat tatkala pertama kali mendapatka...
No comments:
Post a Comment