Hampir sebulan berlalu, saya masih menyimpan dengan baik kehadiran orang nomor 1 di Sumenep ke Universitas Utara Malaysia. KH A Busyro Karim (bersongkok hitam) diundang oleh Fakultas Hubungan Internasional UUM untuk memberikan pidato ilmiah tentang otonomi daerah.
Secara normatif, lulusan IAIN Sunan Kalijaga ini berhasil menyodorkan halangan, peluangan dan cara untuk keluar dari ketidakberdayaan daerah terhadap pusat kekuasaan yang berhak menentukan besaran kucuran dana. Lelaki kelahiran 1961 ini pun bercerita keberhasilannya menyediakan layanan gratis untuk kesehatan masyarakat, tanpa harus 'ribet' dengan kartu sehat ala Jokowi. Dengan hanya berbekalkan Kartu Tanda Penduduk, warga Songenep bisa berobat dan bahkan pelayanan cuci darah (hemodialysis) juga disediakan.
Lalu, adakah Kabupaten dengan APBD terbesar ke-5 di Indonesia ini telah berhasil menyediakan pendidikan yang baik bagi masyarakatnya? Apakah Pemerintah Daerah bisa membantu petani yang kerap masygul pada pabrik rokok karena ditelikung? Mari berhitung. Belum lagi, infrastruktur yang amburadul telah mengganggu kenyamanan masyarakat, padahal Sumenep berlimpah uang dengan adanya 10 perusahaan minyak dan gas. Masih ingatkah kita beberapa hari lalu kota dihantam banjir? Pendapatan 25 Miliar pertahun dari migas terlalu kecil. Untuk itu, bersatulah warga Songenep untuk menuntut hak royalti lebih besar dari perusahaan itu!
Secara normatif, lulusan IAIN Sunan Kalijaga ini berhasil menyodorkan halangan, peluangan dan cara untuk keluar dari ketidakberdayaan daerah terhadap pusat kekuasaan yang berhak menentukan besaran kucuran dana. Lelaki kelahiran 1961 ini pun bercerita keberhasilannya menyediakan layanan gratis untuk kesehatan masyarakat, tanpa harus 'ribet' dengan kartu sehat ala Jokowi. Dengan hanya berbekalkan Kartu Tanda Penduduk, warga Songenep bisa berobat dan bahkan pelayanan cuci darah (hemodialysis) juga disediakan.
Lalu, adakah Kabupaten dengan APBD terbesar ke-5 di Indonesia ini telah berhasil menyediakan pendidikan yang baik bagi masyarakatnya? Apakah Pemerintah Daerah bisa membantu petani yang kerap masygul pada pabrik rokok karena ditelikung? Mari berhitung. Belum lagi, infrastruktur yang amburadul telah mengganggu kenyamanan masyarakat, padahal Sumenep berlimpah uang dengan adanya 10 perusahaan minyak dan gas. Masih ingatkah kita beberapa hari lalu kota dihantam banjir? Pendapatan 25 Miliar pertahun dari migas terlalu kecil. Untuk itu, bersatulah warga Songenep untuk menuntut hak royalti lebih besar dari perusahaan itu!
2 comments:
APBD terbesar ke-5? Tak heran Mbah saya dulu bilang, "Andai kekayaan daerah ini terkelola dengan baik, tidak heran andai tidak ditemukan orang miskin di kabupaten ini." Begitu kata Simbah saya, dulu sekali.
Pak Kyai, semoga wakil rakyat membaca harapan Mbah.
Post a Comment