Friday, June 09, 2017

Ramadan di Bukit Kachi [13]

Anak ini belum berpuasa. Ia hanya tahu bermain dan bermain. Sekali waktu meniru apa yang dilakukan oleh orang yang terdekat. Agar ibu dan kakaknya leluasa berbelanja kebutuhan sehari-hari, saya mengajaknya ke arena permainan. Untuk ke sekian kalinya, saya tak memasukkan koin dan ia pun tak memintanya agar alat permainan ini bekerja.

Setelah puas mencoba, ia pun akan bertanya ibunya, mama, mama. Selain di sini, ia suka melihat-lihat aneka mobil-mobilan dan robot-robotan. Sebelum diajak, ia meminta untuk dibelikan. Kali ini, ia tak melakukannya. Tapi, ketika kami berada di kasir, ia minta mainan telur, yang ada coklat dan kejutan mainan.

Kami terpaksa meluluskan keinginannya karena jika tak dipenuhi, ia akan bikin ulah di warung makan. Alhamdulillah, untuk ketiga kalinya, kami berbuka di Kak Sah. Menunya hampir selalu sama. Inilah kesempatan kakak bicara, kami pun menimpali. Si sulung tak sabar untuk segera mudik. Ketika menyebut pramugari, ia berhenti sejenak lalu bertanya bahasa Inggeris untuk lema ini. Tanpa telepon genggam, acara makan berjalan jauh lebih menyenangkan. 

No comments:

Syawal Keduapuluhdua

Ketika mendengar lagu "Hitam", Rhoma dan Rita, saya justru ingat kampung di waktu sore yang hangat. Sawah, madrasah, SD, bola, sur...