Monday, June 13, 2022

Pantai Utama Raya

Biyya dan Zumi mengajak sepupunya, Fatih, ke pantai Utama Raya Situbondo. Setelah menyusuri tepi pantai, kami pun ke warung makan untuk menikmati nasi goreng dan telur. Karena foto ini diambil berlawanan dengan cahaya matahari yang hendak tenggelam, gambarnya tidak terang. Betapa pentingnya sudut pandang untuk melihat sesuatu dengan lebih jelas!

Di sela mengunyah, Biyya menyatakan bahwa organ tunggal di lantai dua berisik karena musiknya keras dan menghentak. Mengapa bukan nyanyian yang lebih lembut, tanyanya? Alamak, selanjutnya adalah lagu Rhoma Irama yang berduet dengan Rita Sugiarto, Pria Idaman. Meskipun dibawakan oleh orang lain dan bunyi instrumen tidak seperti aslinya, saya merasa hadir sepenuhnya di sini. 

Aneh, mengapa Biyya tidak suka lagu Bang Haji, padahal sejak kecil ia telah sering mendengarnya di rumah Pulau Pinang, Kedah, dan Paiton? Memang, tatkala mengerjakan pekerjaan rumah siswi SMP ini menyetel musik jazz atau nyanyian Aurora agar merasa nyaman menyelesaikan tugas. Tak apalah, sama seperti ibunya yang tidak menikmati Koes Plus, meskipun lagu grup orkes ini sering didengar sejak kecil di rumah. 

Setidaknya, dari sini setiap orang dari sebuah keluarga memiliki kesukaan masing-
 masing. Toh, bunyi dan suara itu hanya alat. Tujuannya sama, agar kami tidak keliru menjalani hidup. 

No comments:

Syawal Keduapuluhsatu

Kolom Falsafah Harian di koran Kabar Madura pernah dibaca oleh 2000-an pembaca. Kumpulan dari anggitan ini akan diterbitkan.  Sementara, say...