Monday, September 12, 2022

Susu, Jejak Karbon, dan Etika Hewan

Susu produk Koperasi Unit Desa Krucil dijual di NJ Mart, Karanganyar, Paiton. Dengan mendukung usaha lokal, kita telah mengurangi jejak karbon.

Ini mengingatkan buku Kiai M Faizi, bahwa kita bisa merusak bumi melalui meja makan. Betapa ingatan masih kuat tertancap tatkala penulis Sareyang ini membedah dengan cemerlang terkait prilaku manusia di meja makan. Pada waktu yang sama, panitia menyuguhkan kue berbungkus daun dan air dalam gelas kaca, bukan plastik. 

Lebih jauh, meminum susu masih diterima oleh kaum vegetarian. Kita menuju era di mana etika hewan bersisian dengan kemanusiaan. Untuk itu membaca Animal Ethics oleh Peter Singer adalah menjadi keharusan bagi kaum pembelajar. Bila tidak, manusia tidak pernah belajar menjadi binatang yang baik. 
 

No comments:

Syawalan Keduapuluhlima

Tujuan utama dari karya saya ini adalah melebihi epistemologi keilmuan Islam tradisional. Apa yang terlalu sering dielu-elukan sebagai sesua...