Tuesday, November 14, 2023

Ngobrol Ilmu

Kami membahas "Filsafat, Agama, dan Keseharian" di STAI Ihyaul Ulum Gresik bersama Pak Ubaidillah sekalian meluncurkan "Nietzsche and Islam" yang akan diterbitkan oleh Ircisod.

Apa yang dipikirkan dan dihayati mewujud dalam prilaku sehari-hari. Inilah epilog dari obrolan. Apa yang membuat pertemuan ini menyenangkan adalah tiga tanggapan mahasiswa, Surur, Fakhruddin dan Luthfi.

Mengapa filsafat bisa dijelaskan dengan bahasa awam, apakah ketenangan batin berkorelasi dengan ketidakproduktifan, dan bagaimana mengukur diri sendiri.

Pertanyaan singkat dan padat ini tentu bermuara pada kehendak untuk merumuskan apa yang yang harus dilakukan untuk meraih hidup yang baik. Aha! Falsafah klasik, salah satu Epicurus mengetengahkan tiga hasrat yang perlu ditimbang agar hidup tertangungkan dan kaum Stoa berbicara soal mengontrol apa yang bisa dikawal dari tindakan sehari-hari. Hal terakhir ini beririsakan dengan konsep perbuatan "iktisab", di mana seseorang berusaha dan menyerahkan hasil pada Tuhan.

Apa pun, kami berharap bahwa diskusi ini memantik kegiatan serupa di banyak tempat sudut kampus. Kaum terpelajar bercakap tentang landasan tindakan agar kehendak untuk memeriksa kehidupan senantiasa dilakukan. Dari sini, setiap individu membuat pilihan.

 

No comments:

Syawal Duapuluhdelapan

Rhoma pernah bilang bahwa Gus Dur adalah temannya. Meskipun demikian, keduanya pernah berselisih paham soal Inul. Saya pun pernah menulis op...