Sunday, August 14, 2022

Bulan dan Makna


 Bukit Kachi (14 Agustus 2016)


1.41 pagi. Dari tingkap ini, saya menikmati bulan yang sebentar lagi akan bertengger di atas bukit.

Paiton (14 Agustus 2022)

Itulah sepotong kenangan. Sama tadi saya melihat bulan di balik pohon jati di sebelah rumah Pak Sofi. Bersama istri, saya berjalan pagi.

Bulan hadir di banyak tempat. Makna bagi saya tentu berbeda, tetapi tetap menyisakan perenungan lebih jauh bagi semua, untuk apa kita berada di sini dan sana, bila semua adalah ruang untuk mengada. Adaan seperti apa yang kita bayangkan sebagai pengadaan yang otentik.

Dua hari lalu, Zumi berteriak, mami, ada bulan mau keluar dari balik gunung. Ya, sehabis magrib planet ini keluar perlahan dari peraduannya. Tak seperti kecil kita dulu, kini rembulan lewat begitu saja. Sementara, kita dulu bermain bola di bawah sinarannya. Gawai telah merampas hidup generasi Alpa.

Dunia lain

Belum ada catatan.

No comments:

Syawalan Keduapuluhlima

Tujuan utama dari karya saya ini adalah melebihi epistemologi keilmuan Islam tradisional. Apa yang terlalu sering dielu-elukan sebagai sesua...