Sunday, December 25, 2022

Laut Bercerita

Beberapa hari yang lalu, kami mampir ke Gramedia Matos, Malang. Istri Tetty Noor Aini memfoto rak buku laris. Karya Bu Leila S. ChudoriLeila S. Chudoril nangring di senarai pertama.

Warga kota dingin ini telah memilih bacaan yang tepat. Laut Bercerita bukan sekadar cerita, tetapi fakta yang ditafsirkan bahwa kekerasan oleh kekuasaan itu sangat tercela.
Bukti dari kepekaan dari warga Kera Ngalam ini adalah coretan ACAB di banyak sudut kota. Kekerasan atas nama apapun ditolak. Tabik.

Saya memberitahu sepupunya Dini Syna, Biyya telah menguliknya berkali-kali hingga sampulnya kucel. Dengan membaca karya ini, generasi baru itu tahu bahwa sejarah negeri pernah melalui kekerasan yang tidak tepermanai. Malangnya, pelaku masih malang melintang dalam perebutan kekuasaan. Anehnya lagi, korban-korbannya diam. 
 

No comments:

Syawalan Keduapuluhenam

saya pernah mengulas buku berjudul Santri Kendilen bersama Pemuda Desa Alastengah. Karya KH Zainul Mu'ien tersebut membahas pengalamann...