Seusai sekolah, Zumi dan teman-temannya bermain bola di Futsal Arena. Di sini, banyak anak menggocek si kulit bundar. Ketika beranjak pulang, temannya memberitahu bahwa ada satu putaran lagi. Saya pun mengangguk kepala kala penyuka Neymar hendak "merumput" lagi.
Dulu, kami bermain di lapangan voli sebelah rumah Pak Abu. Dengan bermodal bola plastik, saya dan teman-teman menghabiskan sore di sini. Sekali waktu, kami mengikuti pertandingan lokal di desa sebelah. Badwi adalah teman yang jago menggiring bola dan menceploskan gol ke gawang lawan.
Di sela menunggu, saya sempat ngobrol dengan penjaga pos Bank Mandiri, yang ada depan lapangan. Ia bercerita banyak tentang siapa pemilik gedung futsal dan toko butik yang kosong di sebelahnya. Dengan lapangan parkir yang luas, kawasan ini cocok untuk tempat latihan warga. Hidup itu tidak hanya singgah untuk mampir, tetapi juga mampir untuk bermain.
No comments:
Post a Comment