Dua hari ini, saya sepertinya bisa melakukan apa saja, tanpa mengenal lelah. Bangun lebih awal, main basket, menulis artikel dan tentu saja menonton sepak bola. Semalam, meskipun Tim Samba menang telak 3-0 atas Black Star Ghana, saya melihat kehilangan 'gairah' pemain Brasil untuk menciptakan gol.
Di luar itu, pagi ini, saya membuka walkman untuk mendengarkan radio Sinar FM. Pertama kali terdengar adalah lagu 'yang' mengingatkan sesuatu, namun tidak tahu pasti penyanyi dan judul lagunya. Alunan musik dan liriknya secara langsung menyentuh telinga dan meresap ke batin. Inikah pengalaman puncak yang digambarkan oleh Abraham Maslow itu?
Dengan khusyu' saya menikmati lagu hingga akhir agar diri bisa mencecap keriangan lebih tinggi. Akhirnya rasa penasaran terjawab sudah oleh penyiarnya bahwa lagu tersebut dibawakan oleh Toto dengan judul I want hold you back. Lalu, disusul lagu Siti Nurhaliza yang digubah oleh Melly Goeslow bertajuk Biarlah Rahsia. Sesederhana inikah kebahagiaan? Jawabnya, ya. Kita tak perlu meminta lebih, karena akan merasa 'jenuh' dengan kelimpahan.
Tubuh dan jiwa kita terlalu kecil untuk anugerah yang sangat besar. Menikmati udara sehingga bernafas itu saja belum pernah kita syukuri sebagai anugerah terbesar. Lalu, kita minta apa lagi dari sang Penguasa? Memang, benar manusia selalu ingin yang lain, sebab miliknya telah dianggap barang usang yang tak berharga.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Pagi Sore
Dari Bidakara, saya dan Mas Duri ke warung Padang Pagi Sore. Anehmya, kami menikmati makan malam. Saya merasakan kenyal kikil dan menyedap c...
-
Buku terjemahan saya berjudul Truth and Method yang diterbitkan Pustaka Pelajar dibuat resensinya di http://www.mediaindo.co.id/resensi/deta...
-
Ahmad Sahidah lahir di Sumenep pada 5 April 1973. Ia tumbuh besar di kampung yang masih belum ada aliran listrik dan suka bermain di bawah t...
-
Ke negeri Temasek, kami menikmati nasi padang. Kala itu, tidak ada poster produk Minang asli. Pertama saya mengudap menu negeri Pagaruyung ...
No comments:
Post a Comment