Mas Moko,
Saya tertarik dengan sajian banjir sampeyan. Kebetulan aja, pas saya ke Jakarta, mampir ke saudara yang tinggal di sekitar Rawa Gatel, Semper Jakarta Barat.
Ketika menginap di sana, semalaman, saya harus bertarung dengan nyamuk. Obat anti-nyamuk apa pun (bakar dan semprot) tak mampu menghalanginya bernyanyi dan berpesta.
Katanya, setelah banjir, sampahnya yang tak bergerak udah dihanyutkan. Tapi, saya nggak yakin jika keadaan normal, rawa ini akan dipenuhi lagi segala macam sampah.
Saya bermimpi andaikan ratusan ribu demonstran PKS yang anti-Perang mau melakukan pembersihan, mungkin mereka akan pulang dengan kemenangan. Menentang Amerika, mereka seperti menghantam langit kosong!
Saya tetap menghargai suara partai ini, sebab kerja sosialnya sedikit lebih baik daripada yang lain. Dulu, saya aktif di PAN, dan sekarang non-partisan, meskipun berasal dari sebuah keluarga yang berlatang belakang tradisi NU, Madura lagi.
Kalau mau ke KL, Mas boleh kontak saya.
Terima kasih.
Ahmad Sahidah
Selipan: Lagu Lady oleh George Benson selalu buat saya tentram, damai dan sejuta rasa.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Bulgogi, Kopi, dan Aturan Pesantren
Hitam berarak menyelimuti matahari. Mendung tampak terlihat dari jendela. Saya baru saja makan bulgogi dan lalu menyesap kopi. Dialah Tuha...
-
Semalam, kami berlatih menyanyikan lagu daerah, Apuse Kokondao Papua dan Ampar-Ampar Pisang dari Kalimantan. Ibu Yunita, mahasiswa PhD Musik...
-
Ke negeri Temasek, kami menikmati nasi padang. Kala itu, tidak ada poster produk Minang asli. Pertama saya mengudap menu negeri Pagaruyung ...
-
Ahmad Sahidah lahir di Sumenep pada 5 April 1973. Ia tumbuh besar di kampung yang masih belum ada aliran listrik dan suka bermain di bawah t...
No comments:
Post a Comment