Friday, May 06, 2022

Keluarga di Hari Raya

Dini, keponakan, mengatur pewaktu (timer) telepon agar kami bisa berfoto bersama. Sebagai sepupu tertua, ia juga memberi aba-aba agar pada klik foto untuk kedua kalinya, kami mengatakan yeah! 

Dalam peristiwa sepersekian detik ini, kami pun bergembira. Ada buncahan keriangan di luar kebiasaan sehari-hari yang resmi dan itu itu saja. Ia seakan-akan katup yang mampu menjebol kebekuan dan kebosanan keseharian. 

Menjadi bagian dari dunia anak-anak yang masih berusaha menemukan hidupnya, tentu kepingan ini bisa menjadi sebagian cermin mereka untuk melihat cakrawala bahwa keluasan dunia bermula dari keluarga. Tentu, suasana seperti ini juga dialami oleh banyak manusia sejagad di hari yang mulia ini. 

No comments:

Syawal Kesembilanbelas

Sebelum pukul 6, kami pergi ke musala pondok untuk mengikuti pengajian kitab anggitan Imam al-Ghazali. Meskipun hari ini kosong, karena kiai...