Saturday, November 19, 2022

Hari Filsafat Dunia


 Selamat Hari Filsafat Sedunia 2022 yang bertemakan "Manusia Masa Depan". Sejak 2002, UNESCO Persatuan Bangsa-Bangsa (PBB) menetapkan perayaan Hari Filsafat Sedunia pada hari Kamis ketiga bulan November setiap tahun.

Sementara, saya menetapkan hari Selasa sebagai ruang kolom Falsafah Harian di koran Kabar Madura. Tulisan "Kesehatan" melengkapi kata dasar yang diimbuhi ke-an untuk menunjukkan ontologi dari sebuah obyek. Sebagaimana fungsi ke-an untuk membentuk kata benda abstrak dan konkret, sejatinya kata itu memiliki makna hakiki dan majazi.
Dari makna dasar dan relasional inilah, kita bisa melihat kenyataan jauh lebih luas dan rumit, tetapi puncak dari anggitan adalah pengetahuan praktis. Tanpa ini, filsafat akan selalu dilihat sebagai disiplin yang berada di seberang, padahal dulu di era klasik ia telah mengajukan pertanyaan yang dekat dengan keseharian, apa hidup yang tentram (good life)?
Di sisi lain, filsafat kini tidak bisa lagi berada di kelas, tetapi ia juga bisa digunakan sebagai alat untuk turun ke lapangan. Tatkala belajar Akidah dan Filsafat di IAIN Sunan Kalijaga, Pak Achmad Charris Zubair yang mengajar Filsafat Nilai mengajak para mahasiswa untuk meneliti kehidupan pengrajin ciu di Sukoharjo.
Metode penelitian filsafat kini bisa memanfaatkan subyek lain, seperti ekonomi, biologi, dan politik untuk bersama-sama memahami kenyataan yang dibuat oleh banyak orang semakin rumit. Padahal, seluruh bangunan pengetahuan bisa dilihat secara ontologis, epistemologis dan aksiologis dengan obyek material dan formal yang tidak lagi dilihat secara kaku.
Lalu, mengapa kata falsafah yang menjadi padanan filsafat sering digunakan sebagai kata untuk falsafah negara, bukan filsafat negara? Ini saja telah memantik kita untuk mengulik alam pikiran manusia yang berkelindan dengan dunianya sendiri tanpa menutup diri dari cara kehidupan orang lain.
Keterangan: penanda buku (bookmarker) itu buatan anak. Pesannya adalah anak-anak akan membaca filsafat sesuai usianya.

No comments:

Murid Sunan Kalijaga

Bertemu dgn Mas Zainul Abas di Jember. Setelah sekian lama tak bersua, kami tetap menyatu di bawah guru Sunan Kalijaga.