Thursday, May 08, 2025

Cerita Filsafat

Mari kita melihat filsafat sebagai cerita! Eksistensialisme, misalnya, membayangkan hiruk-pikuk para filsuf di sebuah kafe Paris. Mereka menikmati musik jazz, menghisap rokok, dan berdebat sengit tentang kebebasan politik dan artistik. 

Pertanyaannya, adakah kedai kopi Starbucks, Coffee Bean, dan Excelso menampilkan pemandangan seperti ini? Tidak. Maka, boikot itu adalah filsafat.

Kecuali kita memindahkan perbincangan tersebut ke gerai waralaba asal Amrik tersebut. Tapi, bila tak riuh dgn perlawanan, mungkin kafe Blandongan atau Basabasi lebih menantang menguji ide sambil menyesap kopi. Namun, tak mesti bising soal ilmu hikmah, tapi juga bahasa dan sastra.

 

No comments:

Rumah

Rumah ini adalah tempat kami tumbuh besar. Ibu saya mewarisi dari kakek. Ada beberapa rumah tetangga di sampingnya dengan desain yang hampir...