Tuesday, December 02, 2025

Ritual


 Kala hendak memulakan, sirene ambulance menguing-nguing. Di pagi buta, saya sering mendengarnya. Apa ada kesakitan? Kematian? 

Kita hidup dgn tanda. Lalu, bagaimana membacanya. Buku ini menolong kita bagaimana menguak makna. 

Di luar kisah bahasa, karya linguis ini dibeli di stan pameran buku BEM Universitas Nurul Jadid - UNUJA. Mereka akan menggelar besah buku Mas Kiai M Faizi pada Kamis yang akan datang. Sempena kegiatan ini, mahasiswa menjual buku, bukan kayu (hutan).

Basikal


Stang sepeda ini goyah, tak nyaman dipakai. Kemarin, kami memperbaikinya di bengkel Paiton, depan kedai Basmalah. 

Mekanik hanya perlu sekian menit untuk memperbaikinya, termasuk memasang penutup roda agar tak kecipratan. Betapa senang Zumi. Bersama Rafan, ia pergi ke musala dengan mengayuh pedal. 

Filsafat memang tak diajar untuk membongkar basikal ini, tetapi ia mengajak kita untuk berpikir dengan bantuan roda perjalanan ini memang kebih ringan. Tetapi, mengapa kehidupan masih terasa berat? Kata Nietzche, karena kita tahu alasan untuk tetap bernapas. 

Berdiri di atas nilai sendiri adalah cara kita untuk menjalani keseharian. Merangkul nasib dng seluruh, kita jadi pribadi yang utuh. Seeloknya, pendidikan kita mendorong murid untuk menemukan dan menjadi dirinya sendiri. Tanpa ini, sekolah tak ubahnya pabrik.

Ritual

 Kala hendak memulakan, sirene ambulance menguing-nguing. Di pagi buta, saya sering mendengarnya. Apa ada kesakitan? Kematian?  Kita hidup d...